03

173 11 0
                                    

Jam istirahat kan yaa..

Dari awal jam masuk sampai jam sekarang tidak ada yang namanya Biani Biani itu masuk ke kelas. TIDAK ADA!

Ini kenapa aku terjebak sama pemeran utamanya sih?

Ini lagi? Kapan menyingkirnya coba? Aku mau ke kantin! Lapar!

"Boleh permisi tidak?" Tanyaku.

"Tidak." Jawabnya singkat tanpa melihatku ataupun melirikku.

Aku memanyunkan bibirku dan menunduk, ini adalah jurus ampuh untuk menaklukan temanku kalau temanku sedang marah padaku.

Yes! Dia melirikku!

Aku memainkan jari-jariku lalu meliriknya sekilas.

"Aku lapar.." rengekku agar si Ezra mau menyingkir.

"Hhhh.. baiklah." Katanya sambil menyingkir dari tempat duduknya.

Ampuh ni jurusku?

Aku tersenyum cerah padanya, lalu pergi dengan riang keluar kelas. Tanpa ku tahu ternyata Ezra mengikutiku dari belakang.

Biarkan aku makan dengan tenang hari ini!

"Wahh.. siapa cowok itu?"

"Dia tampan sekali!"

"Temannya juga tampan!"

Mereka ghibahin apa? Ohh, paling cowok most wanted di sekolah ni.

Aku melanjutkan jalanku dengan cepat ke kantin. Dan lihatlah! Kantin penuh..

Ini semua gara-gara Ezra!

Untung ada taman yang sepi. Jadi aku tinggal pesan makanan lalu menuju ke taman itu nanti.

"Amang~ baksonya satu. Sama es teh satu ya~" pesanku pada amang bakso.

"Oke neng geulis!"

Asik dibilang geulis!

"Ini kang kasep di belakang eneng gak dipesanin juga?" Tanya amangnya.

Aku mengernyitkan keningku. Aku kan sendirian ke kantin.

"Samain saja dengan pacar saya ini, mang." Kata seseorang sambil mengacak rambutku dari belakang.

Aku reflek menghadap ke belakang lalu mendongakkan kepalaku.

Yaelah si Ezra!

Enak banget main klaim-klaim aku ini pacarnya!

"Kau! Aku bukan pacarmu ya!" Kataku sambil menunjuk dadanya.

Dia hanya menggedikkan bahunya lalu mengambil nampan pesanan yang ku pesan dan dia pesan.

"Hei! Itu baksoku!" Seruku sambil mengejarnya.

Kakinya panjang banget dah!

Ini aku susah kejar!

Aku berlari mengikuti kemana perginya dia. Ternyata dia pergi ke taman yang ku maksud.

Lah tau dia tempat tersembunyi di sekolah?

Ezra meletakkan nampan yang berisi dua mangkuk bakso dan dua es teh itu di tengah bangku panjang.

Dia duduk dengan santai sambil memakan baksonya.

Baksoku kan belum aku kasih saos, sambel, sama kecap! Ish! Nyebelin banget harus bolak-balik kantin.

"Baksomu sudah di kasih saos, sambel sama kecap." Serunya saat aku ingin berbalik ke kantin.

Kok dia tau sih?

Yasudah deh.. aku pasrah saja.

Aku duduk berhadapan dengannya. Gimana ya? Kita tuh satu bangku kan. Tapi kita saling hadap-hadapan gitu. Terus di tengah-tengah bangkunya nampan sama es teh kita.

Gitu loh.. pahamkan?

Anggap saja paham.

Aku menatap baksoku lalu melirik Ezra. Ni orang kenapa tau kesukaan aku apa aja di bakso ya?

Secara di mangkuk baksoku ini isinya bakso kecil-kecil, tahu bakso, mie kuning, sawi banyak. Takaran saos, kecap aku juga pas ini.

Kok dia tau?!

Dia cenayang kah?!

"Makan." Tegurnya singkat membuatku langsung menunduk dan memakan baksoku.

Nanti pulangan ini aku mau cek email ah! Siapa tahu ada pekerjaan. Lumayan kan uangnya bisa beli sepeda listrik nanti. Atau sepeda motor aja ya?

Pasti gak dibolehin sama kak Sean dan papah kalau sepeda motor.

Baiklah, aku beli sepeda listrik saja.

"Pulang nanti dijemput?" Tanya Ezra membuatku menatapnya.

Aku hanya menganggukkan kepalaku pelan.

Ni anak tumben bertanya-tanya..

"Dijemput sama siapa?" Tanyanya lagi.

"Kak Sean.. kok kamu kayak kenal aku banget sih?!" Tanyaku dengan tampang julid.

Dia? Cuma senyum teman-teman.

Tidak menjawab pertanyaanku! Jahat memang!

Transmigrasi LeonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang