12

99 4 0
                                    

Leona bersama Ezra sekarang berada di restoran.

Ezra daritadi tidak menyentuh makanannya sedikit pun. Dia asik menatap Leona makan dengan lahap sambil menopang dagunya.

Menurutnya, Leona sangat menggemaskan dan sangat imut dengan pipinya yang menggembung karena penuh dengan makanan.

Leona mendongak lalu menatap Ezra yang sedang menopang dagu itu.

"Kenapa tidak memakan makananmu?" Tanya Leona dengan pipi yang masih penuh makanan itu.

"Melihatmu makan dengan lahap saja sudah membuatku kenyang." Jawab Ezra sambil tersenyum tipis.

Leona yang mendengar jawaban Ezra langsung merubah raut wajahnya dengan datar. Lalu memakan sisa makanan di piringnya dengan rakus agar Ezra merasa ilfeel.

Bukannya merasa ilfeel, justru Ezra semakin merasa gemas dengan Leona dan langsung menguyel-uyel pipi Leona.

"Ez- uhuk! Uhuk!"

Leona tersedak makanan dan itu langsung membuat Ezra bangkit dan merubah posisinya duduk di sebelah Leona.

Dia menepuk-nepuk punggung Leona sambil memberikan minum pada Leona.

Wajah Leona memerah saat akhirnya tersedak Leona sudah berhenti. Leona menatap Ezra dengan marah.

Bukannya terlihat seram malah terlihat semakin menggemaskan seperti anak-anak yang sedang ngambek.

Sekarang Ezra mengerti kenapa kakaknya Leona yaitu Sean sangat posesif dengan Leona. Karena memang semenggemaskan begitu Leona dan membuat siapa saja yang melihat akan merasa ingin menjaga dia termasuk Ezra sendiri.

"Ezra! Kau mau membunuhku ya?!" Protes Leona.

"Ma'afkan aku.." kata Ezra dengan menatap sendu Leona.

"Ish!"

Leona langsung mengomel dan Ezra hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti padahal dia merasa gemas dengan omelan Leona.

Sampai ketika ada sepasang pasutri duduk di depan mereka dan menatap Leona dengan tatapan yang ingin menculik Leona saat Leona sedang mengomel itu.

"Anak muda, apakah gadis manis ini adalah adikmu?" Tanya seorang pria dan membuat Ezra dan Leona langsung menoleh ke arah suara dan mendapati sepasang pasutri di depan mereka.

"Apakah gadis manis ini adalah adikmu?" Tanya orang itu.

"Ma'af sebelumnya, dia adalah kekasih saya." Jawab Ezra dengan sopan.

"Hei!"

Leona ingin protes namun terhenti saat Ezra menggenggam tangannya dengan erat.

"Ternyata kekasihmu.. Dia sangat menggemaskan. Siapa orang tuamu gadis manis?" Tanya wanita di sebelah pria itu.

"Em.."

Leona menatap Ezra dengan tatapan polosnya untuk meminta bantuan.

"Dia anak dari-"

"Leona." Seru seseorang yang ternyata itu adalah papahnya.

"Pak Bagas?" Tanya pria itu.

"Loh papah kok disini?" Tanya Leona.

"Kamu yang ngapain disini anakku?" Tanya papah.

"Makan sama Ezra." Jawab Leona.

Papah hanya mengangguk lalu menatap pasutri di depan anaknya.

"Ternyata gadis manis ini anakmu, pak Bagas?" Tanya Pria itu sambil tersenyum.

"Yah.. dia adalah anakku. Jangan berpikiran untuk menjodohkan anakku dengan anakmu. Karena aku tidak ingin." Jawab papah dengan tegas.

"Yah.. aku baru saja ingin membicarakan ini karena anakmu sangat menggemaskan." Kata pria itu dengan wajah lesunya.

"Tidak!" Seru papah dan Ezra.

Papah langsung menatap Ezra dengan tajam saat mendengar jawaban Ezra.

Transmigrasi LeonaWhere stories live. Discover now