03. My Mom is ....

207 64 63
                                    

Assalamu'alaikum ....

Hai, Boo

Absen: HADEERRR☝🏻😁

Semangatin aku sama komen excited and vote kalian ya, Boo!

Bacanya pelan-pelan, okay? Siapin mental aja, sih, ini. Awal-awal mungkin kalian bakalan diajak haha-hihi ama kelakuan anak Raider. Tapiiii, nih, yaaa mental kalian bakalan langsung kena hempas ama apa yang si emaknya lakuin ke Aleia wkwk.

 Tapiiii, nih, yaaa mental kalian bakalan langsung kena hempas ama apa yang si emaknya lakuin ke Aleia wkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo Mama gue atau Algojo, sih?"

-Aleia Akara Putri-

.

Waktu dimundurkan pada sore hari, ketika kelas Akuntansi-B telah bubar. Di basecamp, para anggota inti Raider tengah menunggu Zergan hadir di antara mereka. Entah apa yang akan disampaikan oleh sang Ketua. Sepertinya ada hubungannya dengan apa yang Aleia alami beberapa hari ini.

"Vin, lo kangen Ale yang dulu, gak?"

Revan Iqsal Jayantara. Cowok paling petakilan di antara yang lainnya, ia melempar pertanyaan pada seorang cowok yang duduk di sampingnya. Gavino Mahendra, atau biasa dipanggil Gavin. Punya mantan segudang, dicap sebagai playboy kelas kakap. Keduanya sudah dekat dari SMP, bahkan sudah saling tahu seluk-beluk keluarga masing-masing.

Gavin menegak kopi instan-nya hingga habis. Lalu melempar kemasan botol itu ke tong sampah tepat sasaran. "Yoi. Ale yang sekarang itu, beda jauh sama yang dulu," sahutnya menyetujui. Lalu terdiam, merenungi tentang sikap Aleia beberapa hari ini yang tidak seperti biasanya.

"Dulu nih, ya, Ale suka banget becanda bareng gue. Terus kalo gue ngelawak, dia tuh pasti yang ketawanya paling pertama sama yang paling kenceng. Sekarang ...." Revan menghela napas sedih. "kek beda banget gak, sih? Mana tempo hari gue ngelawak, responnya kek ketakutan ama panik gitu lagi," resahnya.

Memori keduanya lantas berputar pada kejadian tempo hari dengan lokasi yang sama seperti sekarang, yaitu basecamp. Seketika Gavin ingin memukul kepala cowok itu, karena teringat candaan Revan yang mungkin saja berbahaya bagi kelangsungan hidup mereka.

"Yaiyalah, Setan! Gimana Ale gak panik coba?! Lo kalo mau ngelawak dikira-kira, lah! Gausah bawa-bawa nama Soehar―" Dengan sigap Revan membekap mulut Gavin, agar tidak membuat keduanya dalam situasi yang dimata-matai.

"Mulut lo, Cok! Entar kalo ada Kang Bakso gimana?!" desis cowok itu memperingati, menatap ke sembarang arah dengan tampang yang sok panik.

Dengan kasar, Gavin melepas tangan cowok itu yang menutupi mulutnya secara paksa. "Pala lo jajar genjang! Lo yang mancing duluan, Goblok!"

EraserWhere stories live. Discover now