09. Tulus

64 4 6
                                    

Assalamu'alaikum ....

Hai, Boo! ☁

Tandai kalo ada typo, yaaa. ✨

Play song; Nadhif Basamalah - Penjaga Hati

"Cowok kalo udah bener-bener sayang, bakal pilih seenggaknya satu opsi dari dua opsi ini; ngejaga atau ngajak serius."

-Gavino Mahendra

.

Sebuah mobil Mitsubishi Pajero Sport warna hitam keluaran tahun 2021, berhenti tepat di depan halaman rumah Aleia yang dikelilingi pagar kayu rendah dengan nuansa cat putih. Lalu seorang cowok dengan hoodie hitam keluar dari balik alat transportasi mewah dan mahal itu.

Dia Zergan. Cowok dingin yang berniat akan menjemput adiknya di rumah cewek itu. Niatnya sore, tapi takut mengganggu kesenangan Elsa yang setelah beberapa bulan tidak diketemukan dengan Aleia. Kedua perempuan beda usia itu memang dekat, sejak Aleia duduk di bangku SMA.

Suasana malam di komplek Permata Indah lumayan sepi, apalagi jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat lima menit. Tidak ingin malam semakin larut, khawatir jika nanti Triton membuntuti. Sedang posisinya, ia tengah mengantar Elsa pulang. Apalagi sekarang fisiknya tengah dalam tidak baik-baik saja.

Mengetuk pintu masuk rumah Aleia. "Assalamu'alaikum!" serunya. Sesaat cowok itu meringis, memegang perut yang terasa nyeri. Semoga saja, Aleia tidak curiga dengan apa yang ia rasa sekarang.

Tidak lama terdengar suara langkah kaki dari dalam sana. Pintu masuk itu terbuka, Zergan berusaha terlihat seolah tidak terjadi apa-apa di hadapan Aleia. Sekarang ia tengah berhadapan dengan gadis itu yang mengenakan piyama hitam.

"Waalaikumsalam!" Aleia menyandarkan samping tubuhnya pada sisi pintu sembari bersedekap. "Jemput Eca, ya?" tanyanya dengan salah satu alis yang terangkat.

Zergan mengangguk datar. "Iya. Eca-nya mana?" tanya laki-laki itu.

"Lagi bokep," jawab Aleia begitu santai.

Kontan kedua mata elangnya hampir copot, saat mendengar jawaban yang dilontarkan oleh cewek itu.

"Bobo cakep, Zer." Tawa Aleia pecah sembari memukul bahu cowok itu, karena melihat ekspresi Zergan yang sangat menghiburnya.

Spontan ia mendapat sentilan di dahi cukup kuat. Gadis itu mengaduh, tangan lentiknya mengusap bagian wajah yang terasa sakit dengan bibir mengerucut sebal.

"Makanya, jangan jahil."

"Dasar kulkas seribu pintu." Samar mulut gadis itu komat-kamit. "Gitu ae baperan, kek cewek lagi PMS aja," gerutunya yang membuat Zergan tersenyum tipis. Ia masih mampu mendengarnya.

EraserWhere stories live. Discover now