Attention for readers tercintaahh 📢
Hai, Boo ☁
1. Akan lebih baik kalau kalian follow akunku terlebih dulu sebelum membaca. So, kalian bakal dapet notif kapan update-nya ceritaku ini.
2. Supaya aku semangat buat lanjutin ceritanya, kasih komentar...
Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.
"Keadilan itu Bullshit. Yang nyata hanya cintaku padamu."
-Gavino Mahendra-
.
Deru motor terdengar berulang di sebuah lapangan bola yang sudah lama tidak dipakai. Cahaya lampu dari beberapa kendaraan sport itu menyorot sekitaran lokasi yang pinggirannya ditumbuhi oleh rumput ilalang. Para anak Raider tengah menunggu lawan mereka di lokasi sepi seperti ini, agar tidak mengganggu para masyarakat umum. Dan akhirnya apa yang mereka tunggu dari setengah jam berlalu itu datang.
Anak-anak Triton menghentikan motor sport nuansa hitam dominasi abu-abu mereka. Lalu turun, melepas helm full face dan berjalan mendekati para anak Raider dengan ekspresi angkuh. Terlebih sang ketua yang kini bersedekap dada sembari menatap Zergan dengan senyum miringnya.
"Bro, ketemu lagi, nih, kita," sapa Saddam dengan nada mengejek. Tangannya terulur, berniat menepuk-nepuk bahu Zergan. Namun, dengan lekas ketua Raider itu menepisnya kasar.
"Gak usah basa-basi, gue benci buang-buang waktu." Sebentar, Zergan menjeda ucapannya. "Apalagi sama Iblis macem lo," hardik cowok itu dengan tatapan dingin yang menusuk.
"BANGSAT!"
Salah satu anak Triton yang terbawa emosi, ditahan oleh anggota lainnya agar jangan sampai melakukan tindak di luar kendali. Saddam yang semula terbawa emosi, tiba-tiba teringat akan sesuatu. Lantas sudut bibirnya tertarik, mencipta senyuman miring.
"Ah, jadi itu alasan anak Raider maksa anak Triton buat tawuran, nih? Karna Ratu Kesayangan mereka yang udah gue hancurin dalem satu hari?" Senyum Saddam berubah menyeringai. Lalu membisikkan sesuatu yang kontan, seketika itu Zergan dibuat murka olehnya.
"Do you want to know? Gue puas banget, ternyata gitu, ya, rasanya merawanin cewek. Lebih nikmat daripada yang sering gue pesen di club." Jeda. "Damn, heaven on earth indeed."
Melangkah mundur. Lalu menatap puas Zergan yang sekarang tengah terpancing emosi. Ia sengaja melakukannya, karena ingin mempermainkan perasaan cowok itu yang selalu saja terlihat tenang di keadaan apapun. Ah, rasanya sangat menyenangkan melihat lawan yang mentalnya tengah jatuh.
Bug!
Tiba-tiba Zergan meninju tepat di bagian rahang, hingga cowok itu tersungkur jatuh. Semula Saddam dibuat terkejut dengan gerakan refleks lawannya, tapi sesaat kemudian ia tersadar. Lantas tidak terima dan memberi pukulan telak untuk ketua Raider itu.
