7. Zee vs Christian

1.5K 98 6
                                    

22:00, Death Street

"Haaaahhhh???"

"Kenapa sih kaget gitu?" Tanya Chika bingung.

"Iya, emang Argitara siapa?" Tanya zee dan dibalas anggukan oleh marsha dan ashel.

"Eh kalian belum pernah ketemu ya? Argitara itu adiknya Shani dan kakaknya Delta, Muthe dan Kathrina. Dia juga temen SMA kita."

"Kok aku ngga pernah liat kalo main kerumah mereka?"

"Oh itu karena dia tinggal di jepang sejak lulus sma." Zee dan yang lain pun langsung mengangguk mengerti.

"Lo serius chik argitara udah pulang?" Tanya Oniel lagi.

"Iyaa tanya aja sama dedek. Ya kan dek?" Mereka pun mengalihkan perhatiannya ke arah Christian. Christian hanya mengangguk membenarkan.

"Sialan emang si kulkas. Pulang ngga ngabarin."

"Iya nih."

"Udah-udah kita fokus balapan aja dulu. Udah mau mulai nih. Besok aja kita ajak si Gita main."

"Zee, Tian siap-siap gih. Cek dulu mobil kalian. Jangan sampe kenapa-kenapa."

"Siap boss"

.
.
.
.
.

Waktu menunjukkan pukul 11.00 malam. Di satu sudut jalan tampak gerombolan orang mengerubungi empat mobil yang sudah standby disana. Dua diantaranya adalah mobil Nissan GT-R milik Zeevandra dan Aston Martin Vantage milik Chritian.
Zee dan Tian sudah duduk siap di dalam mobil mereka masing-masing.

"Zoy awas jangan sampe kalah. Kalo kalah ngga gue beliin tahu bulat lagi." suara kakaknya terdengar dari earphone yang sedang zee pakai.

"Bawel banget sih kak. Adikmu yang paling keren ini ngga mungkin kalah. Lawannya juga ez banget."

"Dedek ngga usah maksain diri ya. Ngga apa-apa ngga menang keselamatan nomer satu." Kali ini gantian Chika yang memberi wejangan kepada adiknya.

"Tenang aja kak Chika, aku kan udah jago."

"Iya iya hati-hati."

Seorang gadis melangkah ke depan 4 mobil tersebut dan berdiri ditengah-tengahnya. Dia memandang ke empat mobil itu menanyakan kesiapan masing-masing pihak. Dirasa sudah siap dia menaikkan tangannya sebagai tanda bersiap.

"Ready?"

lalu ia menjatuhkannya sebagai pertanda balapan dimulai.

"GO!"

Empat mobil tersebut melaju kencang dengan dipimpin mobil Zee diikuti mobil Tian yang terus mengekorinya di belakang. Zee menambah laju kecepatannya untuk bisa melepaskan diri dari Tian. Tapi jelas tak semudah yang dipikirkannya. Tian cukup mampu untuk mengejarnya dan membuatnya cukup kaget dengan kemampuan bocil itu.

"Wedeh lumayan juga nih bocil. Ngintilin terus dari tadi."

"Hehehe Kak Zee pasti kaget aku bisa ngimbanhin dia."

Pertandingan sudah separuh jalan. Zee masih memimpin dan Tian masih setia mengikutinya dibelakang. Zee mulai merasa kesal karena belum bisa melepaskan diri dari Tian. Usaha Zee untuk menjauh dari Tian dengan memanfaatkan tikungan harus gagal Karena tian bisa mengimbanginya.

ARGITARAWhere stories live. Discover now