11. Fakta Mengejutkan

1.5K 105 21
                                    

"HAH? APAA? KECELAKAAAN?" Teriakan shani membuat seluruh temannya yang ada disana kaget dan panik.

Shani mengakhiri panggilannya. Menatap ke arah teman-temannya yang sedang khawatir.

"Kak gita kenapa ci?" Tanya Kathrin dengan khawatir.

"Gita gapapa kok. Kalian ngga usah khawatir. Gita sama chika baik-baik aja. Tapi mereka ngga jadi kesini, katanya aran anak klub sebelah kecelakaan. Jadi mereka berdua bawa aran ke rumah sakit."

"Aran? Yang ngejar-ngejar kak chika itu?" Tanya zee.

"Tapi kok bisa sampe kecelakaan sih ci?"

"Kata chika, aran kecelakaan gara-gara dia kehilangan kendali mobilnya saat ingin putar balik mengejar mereka berdua. Untungnya dia menabrak tebing. Bayangkan jika menabrak pembatas dan jatuh ke jurang."

"Pasti dia bikin ulah. Dari dulu emang sering banget cari gara-gara sama kak chika. Rasain aja deh tuh." Sahut adel.

"Heh. Ngga boleh gitu. Mending kita susulin gita ke rumah sakit."

""Ayoo.""

Mereka semua pun bergegas menuju rumah sakit.

.
.
.
.
.

Di Rumah Sakit

Dengan tergesa gita memarkirkan mobilnya di depan rumah sakit. Terlihat sudah ada beberapa suster dan sebuah rolli yang sudah mencegat mereka di depan pintu. Sebelumnya Gita sempat menyuruh chika menelpon bundanya untuk menyiapkan beberapa orang agar penanganan pasien bisa dilakukan dengan cepat.

Gita dan chika sekarang sedang duduk di ruang tunggu menunggu kedatangan shani dan yang lainnya. Terpancar kekesalan dari raut wajah Gita.

"Sialan. Seandainya bocah itu tidak memaksa. Tentu ini tidak akan terjadi." Gita merasa sedikit bersalah tentang kejadian tadi.

"Udah kak. Ini bukan salah kakak kok." Ucap chika menenangkan gita.

Drap drap drap

Segerombolan langkah kaki terdengar menghampiri gita dan chika. Keduanya menoleh dan mendapati shani dengan teman-temannya yang lain.

"Ci shani."

"Gita gimana keadaan aran?"

"Belum tau."

"Gimana sih kalian kok bisa jadi kaya gini."

Chika pun bergerak menceritakan tentang bagaimana aran bisa kecelakaan. Tetapi dia sedikit menyembunyikan fakta tentang keahlian gita.

"Tenang aja chik. Gue udah hubungin vino, ketua the serpent. Sudah kujelaskan semuanya agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan klubnya." Jelas Gevandra menenangkan chika.

"Makasih kak ge."

"Ya gimanapun gue ketua Blood Panthera. Ini udah jadi tanggung jawab gue."

Satu jam berlalu, pintu ruangan terbuka dan seorang dokter kekuar dari sana.

Ceklek

"Gimana dok keadaan teman saya?"

"Untungnya tidak ada luka parah seperti geger otak. Hanya tulang tangannya patah. Selebih itu cuma ada beberapa luka ringan. Pasien sudah siuman. Kalian boleh masuk bergantian dua orang."

Gita dan chika beranjak dari duduknya dan masuk ke ruangan itu.
Aran yang sedang berbaring menoleh melihat kedatangan keduanya.

"Yo bro, gue minta maaf gara-gara gue lo jadi kayak gini." Ucap Gita membuka pembicaraan.

"Ngga usah minta maaf. Ini salah gue sendiri. Dengan bodohnya gue memaksakan diri buat putar balik karena dikuasain emosi. Seharusnya gue yang terima kasih karena kalian udah mau bawa gue ke rumah sakit. Dan sesuai janji, gue nggak akan ganggu chika lagi."

ARGITARADonde viven las historias. Descúbrelo ahora