[Nine]: breakfast

718 103 29
                                    

Sorry for typo🌷

🧁Happy Reading🧁

Pagi pagi sekali, Gyuvin yang tengah tidur nyenyak itu di kagetkan dengan suara pecahan beling yang terdengar nyaring.

Tanpa memikirkan apapun, Gyuvin segera bangkit walau nyawa nya masih setengah kumpul.

Lelaki itu membuka pintu kamar dan berlari menuju dapur.

Dengan jelas manik Gyuvin melihat Yujin yang sedang berjongkok dengan beberapa pecahan gelas yang terlihat.

"Jangan di peg__

"Akh."

Gyuvin langsung melotot saat dia ingin memperingati Yujin agar tidak memegang satu pun pecahan beling itu agar tidak terluka, akan tetapi dirinya sangat terlambat.

Kemudian Gyuvin terburu menghampiri Yujin dan dengan pelan menarik bocah manis itu agar menjauh dari lokasi kejadian pecahnya gelas.

"Coba liat mana yang kena?" Tanya Gyuvin pias.

Yujin menunjukkan jempolnya yang nampak tergores tidak cukup dalam, namun darah nya jelas saja keluar sedikit.

"Lo tunggu disini gue ambi__ eh jangan nangis.. sayang." Gyuvin tersenyum kecil saat dia mengalihkan tatapan dari jari Yujin ke manik bocah itu yang berkaca kaca.

"Gimana kalo jari aku sampe di amputasi?" Tanya nya Hiperbola dengan kedua mata memelas.

Sebenarnya Gyuvin saat ini tengah menahan tawa nya mati Matian. bukan nya dia tidak khawatir pada Yujin, hanya saja jempol itu benar benar seperti terkena goresan pulpen. Ah.. namanya saja anak Kecil.

"Nggak bakal, Sini gue obatin dulu." Kata Gyuvin lalu membawa keduanya duduk di sofa.

Gyuvin mengambil kotak khusus obat obatan dan mengambil plester disana.

"darahnya di bersihin dulu biar nggak infeksi." Kata Gyuvin dan dengan telaten ia mengusap jempol kecil itu dengan tisyu, saat sudah bersih barulah Gyuvin memasang Plester ber gambar itu melingkari jempol Yujin.

Yujin hanya diam saja sedari tadi dengan bibir melengkung ke bawah, matanya hanya memperhatikan Gyuvin yang kini menangkup tangan nya dan meniupnya dengan lembut.

"Jangan nangis, oke? Ini nggak papa, cil." Kata Gyuvin sambil menggenggam tangan Yujin dan wajahnya kini menatap Yujin.

"Tadi mau ngapain di dapur? Ambil minum?" Tanya Gyuvin lembut.

Yujin menggelengkan kedua kepalanya, perlahan kepalanya menunduk.

"Tadi nya aku mau masak buat kakak." Jawabnya dengan suara mencicit, takut.

Gyuvin menahan kedutan senyum di kedua bibirnya, bukankah ada yang berbeda dari Yujin??

"Oh iya?! Wahh, sayang mau masak apa emang nya?" Tanya Gyuvin antusias.

"Goreng Nugget sama bikin nasi goreng." Balas Yujin.

Gyuvin terkekeh, jemarinya meraih dagu Yujin dan mengangkat wajah bocah itu agar kedua netra mereka dapat bertatapan.

TSUNDERE•||• GYUJIN (On Going)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz