[Ten]: Picture

639 96 15
                                    

Sorry for typo🌷

🧁Happy Reading 🧁

21.10

Dengan nafas ngos ngosan Gyuvin menekan tombol demi tombol untuk membuka pintu apartement.

Setelah terbuka, Barulah Gyuvin masuk dengan terburu.

Langkah nya yang grasa gruru itu langsung terhenti dengan mata yang menatap ruang tengah dimana disana ada seorang lelaki yang tengah berbaring di sofa, hanya terlihat kakinya saja.

Gyuvin melepas sepatunya dan meletakan di tempat lemari khusus berisi sepatu dan sendal milik Gyuvin serta Yujin.

Jam di dinding menunjukan pukul sembilan malam, dan dirinya baru saja menginjakkan kakinya di apartemen setelah ke rumah sakit dan mengurus beberapa hal.

Bahkan ia lupa menjemput Bocah SMA yang menjadi tanggung jawabnya.

"Gunwook?" Panggil Gyuvin dengan kernyitan di dahinya, panggilan Gyuvin tadi membuat Gunwook langsung membuka matanya dan langsung terduduk di sofa.

"Bang Gyuvin, anjir dari mana aja Lo?" Tanya Gunwook sambil menatap Gyuvin.

Gyuvin menatap Gunwook dengan tatapan yang sulit di artikan. "Dari mana nya gue nggak penting, sekarang kenapa Lo ada disini? Terus Yujin dimana?" Tanya Gyuvin.

Gunwook menghela nafas, dia menepuk sofa di sebelahnya hingga pada akhirnya mereka duduk ber sebelahan.

"Lo tau? Udah puluhan kali Yujin nelfon Lo, Tapi Lo nya ngacangin dia. Beberapa jam yang lalu...."

Dua jam yang lalu..

"Jin! Buka pintunya! Ini gue, Gunwook!" Gunwook menggedor pintu apartemen Yujin, adik kelasnya tadi menelfon nya dengan suara yang nampak waspada dan ketakutan.

Gunwook berdiri gusar dengan khawatir, hingga akhirnya pintu terbuka dan menampilkan Yujin yang menatap sekeliling nya gelisah.

"Kak Gunwook, a__

"Lo nggak papa, kan?!" Gunwook lebih dulu menimpali dan langsung Masuk, tangan Gunwook langsung memegang kedua tangan Yujin dan membawa bocah itu untuk masuk ke dalam.

"Kak Gyuvin nggak bisa di telfon." Kata Yujin dengan bibir yang ia pilin, jangan lupakan kedua matanya yang berkaca kaca.

"It's oke, jadi apa yang orang iseng itu kirim ke elo?" Tanya Gunwook dengan tenang.

Yujin menoleh kan wajahnya ke arah kanan, dan Gunwook mengikuti nya.

Disana ada kotak dengan balutan merah menyala dan pita merah cantik yang mengikat tutup kado tersebut.

"Itu?" Gumam Gunwook. Lelaki itu langsung melangkah ke arah kotak dengan ukuran 30×25×10 cm.

Setelah sampai, Gunwook langsung berjongkok dan membuka tutup kado itu hingga kedua matanya membelalak.

"Ini... InI siapa yang ngirim?" Tanya Gunwook menoleh pada Yujin yang memalingkan wajahnya dengan kedua tangan yang bergetar.

"Gue nggak tau." Balas Yujin dengan suara lirih, hampir berbisik.

TSUNDERE•||• GYUJIN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang