[Eighteen]: Love and Thanks

387 55 11
                                    

Sorry for typo🌷

🧁Happy Reading🧁

Pada pagi hari yang cerah dengan langit biru, desiran ac yang teratur, di sertai cahaya matahari yang menembus sedikit pada apartemen itu mampu membuat ketenang__

PRANG!

"OH MY GODDDDD KAKAK!! TELORNYA TERBANG!"

Gyuvin yang tadinya tidur nyenyak langsung berjingkat kaget dan berlari ke arah dapur saat suara gaduh itu terdengar di sertai suara pekikan Yujin. bahkan lelaki tampan itu berlari tanpa mengumpulkan nyawanya lebih dahulu hingga dirinya hampir menabrak tembok, apalagi di padukan dengan mata nya yang minus itu.

"Kenapa Sayang?! Telor siapa yang terbang?!" Tanya Gyuvin sambil menatap keadaan dapur.

Berantakan, Sekali. Seperti rambut Gyuvin saat ini.

"Astaga, ya Tuhan jantung gue." Gyuvin memegang jantung nya yang berdetak lebih kencang.

"Kamu nggak papa cil?" Tanya Gyuvin setelah tercengang beberapa saat, namun dengan secepat mungkin lelaki yang mengenakan celana kolor selutut itu mengatur ekspresi lagi.

Gyuvin berjalan menghampiri Yujin sambil menatap ke lantai, ada telor yang tergeletak di bawah.

"Tadi gue lagi goreng telor, tapi telornya terbang. Ini salah telornya, bukan salah gue," kata Yujin sambil mundur mundur, takut di marahi Gyuvin.

Gyuvin tertawa kecil mendengar hal itu.

"Kenapa bisa tuh telur terbang? Emang di kasih sayap sama Lo?" Tanya Gyuvin, ia membenarkan letak teflon yang jomplang di kompor.

"Ini minyak nya banyak banget, Lo kena nggak?" Tanya Gyuvin sambil menarik kedua lengan Yujin dan memperhatikan kedua lengan putih itu berharap agar tidak ada setitikpun luka disana.

"Kena, tuh di Sutil," jawab Yujin sambil menggerakkan sutil yang ia genggam di tangan kanan nya.

Gyuvin mendelik sambil menatap Yujin yang tertawa kecil karena merasa puas melihat ekspresi Gyuvin akibat nya.

Gyuvin melepas pegangan tangan nya pada kedua lengan Yujin setelah memastikan bocah nya tidak apa apa. Kaki Yujin yang terbalut sandal terlihat baik baik saja. Apalagi sandal yang Yujin kenakan itu menutupi hampir seluruh kakinya.

"Yaudah, Lo minggir dulu. biar gue yang beresin," kata Gyuvin, lelaki itu membuka lemari yang berisi beberapa stok mie.

Semalam ia menaruh tempat kacamata nya disitu. setelah menemukan apa yang ia cari, Gyuvin segera membuka tempat kacamata itu lalu memakai kacamata nya hingga kini pandangan Gyuvin terlihat lebih baik dari sebelumnya.

Gyuvin kembali menutup pintu lalu berbalik, dan ia masih mendapati Yujin yang berdiri disana.

"Ngapain masih berdiri disini? Duduk sayang, biar kakak yang beresin," ujar Gyuvin sambil membenarkan tata letak rambut bagian depan nya yang menyentuh kaca mata.

"Ayo kita beresin bareng bareng, ini 'kan rumah kita," kata Yujin sambil tersenyum dengan tangan kanan yang mengangkat sutil.

Gyuvin menaruh kedua tangan nya di masing masing pinggang dengan bibir yang ikutan tersenyum.

TSUNDERE•||• GYUJIN (On Going)Where stories live. Discover now