White Lies ✔

00:13 = Ingkar Janji

"Udah... Nggak usah dilihat terus kalo bikin sedih."

Nugraha tersenyum. Menutup halaman dan menyimpan ponselnya.

"Siapa yang sedih? Gue ikut seneng kalau Ayumi happy. Akhirnya dia ketemu sama yang lebih gentle dari gue."

Anton tersenyum. Menyadari perbedaan ekspresi Nugraha sebelum dan sesudah melihat foto Ayumi tadi.

"Lita gimana? Kemarin udah jadi ketemuan? Suka nggak?"

Nggak ada yang bisa mengalahkan besarnya cinta Ayumi. Ayumi nggak pernah menuntut dan meminta banyak hal pada Nugraha. Dia selalu mencintai apa yang Nugraha lakukan.

"Coba aja dulu."

.

Tempozan Ferris Wheel bukanlah tempat yang cocok untuk Ayumi. Baru di ketinggian 10 meter saja sudah membuat lututnya lemas.

"Nggak usah takut. Kalau kamu jatuh, kita jatuhnya bareng."

Ayumi menatap mata Daniel yang menatapnya begitu lembut dan tulus. Tatapan yang lagi-lagi membuat Ayumi jatuh cinta karena Daniel menatap Ayumi seperti sedang menatap dunianya.

"Yㅡya... Jangan jatuh, dong. Seratus tahun kalau buat hidup bareng Kak Daniel juga kurang."

"Hahahaha..." Daniel terkekeh, sempat-sempatnya Ayumi menggombal ketika gadis itu sedang ketakutan. "Kamu mau tahu, nggak? Di Dunia ini, Negara mana yang paling kecil?"

"Negara paling kecil?"

Daniel menggeleng.

"Timor Leste?"

"No."

"San Marino?"

"No..." Daniel menggelengkan kepala, membuat Ayumi terkekeh kecil karena merasa bodoh. Ia jadi kepikiran Negara terkecil itu bisa dikelilingi dalam berapa jam saja dengan kendaraan pribadi?

"Nggak tahu ah. Kak Daniel kayak guru aja nanya-nanya gitu."

"Negara terkecil di dunia ini itu hatiku. Karena isinya cuma ada kamu."

"IIIHHHH!!" Ayumi berteriak, speechless dengan jawaban Daniel barusan, "Ayumi udah mikir serius! Gak tahunya Kakak cuma gombal doang!"

"Hahahhahaaa...."

Daniel tertawa dengan lucu, tawa yang menular ke Ayumi karena gadis itu seperti mendengar suara semprotan ketika Daniel tertawa.

"HAHAHHAHAHA.... Kak tawamu kontrol, hahahhaha... Kak Daniel diem!"