00:28 = I miss you, I'm sorry

17 8 0
                                    

"Lo baru ulang tahun kemarin. Sekarang kirim surat resign? Nggak usah macem-macem!"

"Gue," Ayumi menjeda ucapannya, sadar bahwa di sini ia harus menghormati Juan sebagai atasan. "Saya udah pikirin ini dari lama, Pak Juan."

Juan enggan menerima amplop pengunduran diri yang Ayumi beri, ia terus berjalan meninggalkan area gedung.

"Alasannya apa? Mau pindah kemana? Kamu nggak suka kerjaan yang saya kasih? Kamu mau bagian apa? Saya kasih asal kamu bisa survive 3 hari."

Ayumi menundukkan kepala, "Enggak pindah kemana-mana. Saya mau istirahat. Saya pengen jagain Kak Daniel. Saya nggak bisa LDR sama pacar saya."

Jaga?

Lo udah tahu Daniel sakit?

"Ayumi, orangtua kamu di Indonesia. Mereka udah lanjut usia, kamu seharusnya lebih mementingkan merekaㅡ"

"Pak Juan nggak akan ngerti. Kak Daniel bukan sekedar pacar buat saya. Kak Daniel itu rumah. Sejauh apa Ayumi pergi, kemana pun Ayumi lari, Kak Daniel menemukan Ayumi. Di titik terendah Ayumi, cuma Kak Daniel yang mau ulurkan tangan ke Ayumi, cuma Kak Daniel yang mau kasih dunianya buat Ayumi." Ayumi tersenyum pedih, "Dan saat Kak Daniel sakit, Ayumi nggak ada di sana, Ayumi nggak tahu apa-apa. Bukankah Ayumi pacar yang buruk buat Kak Daniel?"

Juan berhenti, menatap mata Ayumi yang berkaca-kaca.

"Pak Juan... Tolong, ya? Saya kan udah mengabdi di sini 5 tahun. Bolehkan, saya pergi?"

"Ay..."

"Gue sayang banget sama Kak Daniel, Ju... Gue takut terjadi sesuatu di sana sama Kak Daniel. Gue gak sengaja baca chat Asa ke David... Asa ketakutan."

Juan menarik Ayumi, memeluk dan mengusap punggungnya dengan lembut.

"Tolong, Ju... Gue nggak punya pilihan."

"Gue ambil suratnya. Lo gue kasih cuti sampai lo balik ke sini. Nanti setelah balik, kalau lo masih mau di sini boleh banget."

"Jangan gitu, Ju... Banyak yang lebih layak dari gue buat kerja di sini. Gue sadar kinerja gue akhir-akhir ini juga nggak bagus."

.

"Ayo main ke Bandung."

"Gue mau pulang ke Jateng. Gue udah resign. David, lo nggak perlu kayak gini ke gue."

"Kayak gini gimana?"

"Selalu ada buat gue itu tugas Kak Daniel, bukan tugas lo. Gue cinta Kak Daniel. Bagi gue, di hidup gue cuma Kak Daniel. Gue nggak tahu motivasi lo deketin gue itu apa. Lo dateng ke sini tuh bikin gue ngerasa berkhianat sama Kak Daniel. Gue tegasin sama lo, kalau pun lo serius deketin gue, gue nggak akan pernah tertarik sama lo karena lo adalah adik Kak Daniel."

"Kak Daniel udah hengkang lama dari KK."

Ayumi berhenti untuk membereskan barang-barangnya yang tersisa. Menatap David dengan tatapan kecewa.

"Gue nggak tahu apa yang terjadi sama kalian, tapi lo jahat banget sama Kak Daniel."

"Kak Daniel juga jahat ke gue."

"Lo nggak tahu!" Ayumi menahan diri untuk tidak menangis lagi. "Kak Daniel tuh mikirin lo. Kak Daniel sayang sama keluarganya. Dia selalu bilang ke gue kalau dia kakak yang gagal. Dia selalu make uang jajan adek-adeknya, gak bisa donor darah ke lo dan mengorbankan Asa. Makanya dia bekerja keras buat dapetin kemewahan itu untuk dikasih ke kalian. Bahkan sekarang kerjaan Kak Daniel kacau, dia mempercayakan lo dan Asa, bukan orang di luar sana. Dulu... Nggak ada yang restuin Kak Daniel sama Caroline karena bilang Caroline matre, padahal culture orang di sana cuma butuh cowok mapan untuk menikah. Terus waktu Kak Daniel punya gue, kenapa lo malah godain gue, Vid?"

White Lies ✔Where stories live. Discover now