00:30 = Putus

20 8 0
                                    

"Daniel is safe with me now. You can leave."

Ayumi mengambil alih piring dari tangan Caroline untuk diletakkan di meja. Ia duduk di sisi Daniel, menangkup kedua pipi pria itu.

"Kak Daniel, what would you like to eat? Let me bring it. Should Ayumi cook or buy?"

"Daniel can't eat just anything. It has to comply with the doctor's orders."

Ayumi menoleh ke arah Caroline dengan tatapan tidak ramah. Daniel dan David itu sama, harus makan spaghetti atau soto ayam ketika sakit. Ya... Walau Daniel lebih suka versi pedasnya.

"Are you still here? You can just go home."

"Ayumi, don't drive Caroline away, it's not polite."

"Kenapa Kak Daniel jadi belain Caroline? Kak Daniel seneng Caroline di sini? Atau Kak Daniel nggak suka Ayumi di sini?"

"No... I didn't mean it like that."

"Terus?"

Kok nggak manggil Bub atau Baby lagi sih, Kak?

"Kamu kesini sendirian?"

Mulai mengalihkan pembicaraan ya, Kak?

"Iya. Ayumi khawatir sama Kak Daniel."

"Siapa yang kasih tahu kamu kalau aku sakit? David?"

Ayumi menggelengkan kepala, "David nggak tahu kalau Ayumi ke sini. Kak Daniel kenapa nggak pernah bilang sama Ayumi? Kenapa malah matiin ponsel dan minta dijagain Caroline? Ayumi masih pacar Kakak kan?"

Ayumi mulai kalut. Pikirannya kacau semenjak kesialan demi kesialan datang kepadanya, tetapi yang dilihat justru Daniel tampak baik-baik saja bersama perempuan lain.

"Ya tentu aja kamu masih pacar aku. Tapi kan... Aku udah pernah bilang sama kamu. Jangan pernah kemana-mana sendirian. Apalagi kesini. Tempat ini jauh... Kamu nggak bisa bahasa sini, dan kondisi di kota ini, kamu nggak tahu."

"Nyatanya Ayumi bisa sampai di sini dan Ayumi baik-baik aja."

Ayumi menoleh ke arah Caroline yang masih berdiri di sana dan tidak pergi.

"Kak, tolong suruh dia pergi. Ayumi udah cukup kan? Buat nemenin Kak Daniel? Ayumi nggak nyaman."

"Aku bukannya nggak mau nyuruh Caroline pergi... Tapi,"

Ayumi mengecup bibir Daniel, tersenyum manja dan memulai ciumannya lebih dalam dan panas. Ia harap, Caroline menjadi tidak nyaman dan pergi dari sini.

Juga... Ayumi akan tahu bagaimana reaksi Daniel? Jika mereka benar selesai, seharusnya ini hal biasa, bukan?

"Ayumi... Kamu kok?" Daniel mencoba untuk mengakhiri ciuman mereka. Tetapi Ayumi benar-benar agresif dan mendominasi.

"Bukannya Kak Daniel suka, ya? Ayumi cium kayak gini?"

"Ayumi... I know maybe you love him. But Daniel's health is not good right now."

"He can laugh and looks so happy today."

"Caroline bener, Ayumi... Aku nggak mau kamu tertular."

"Kenapa sih, Kak? Biasanya Kak Daniel suka aja."

"Aku lagi sakit..."

"Ayumi tuh jauh-jauh dateng ke sini buat Kak Daniel. Ayumi kangen sama Kakak. Ayumi khawatir. Kenapa Kak Daniel ninggalin Ayumi di hari ulang tahun Ayumi? Kenapa Asa minta David buat maafin dan do'ain Kak Daniel? Kenapa Ayumi nggak tahu apa-apa dan setelah kesini, Ayumi justru lihat Kak Daniel baik-baik aja sama cewek lain, Kak?"

White Lies ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt