00:22 = Dia Siapa?

15 8 0
                                    

"Jorok banget!"

Ayumi menutup matanya yang masih suci itu.

"Lebay... Ini itu seni. Dan seni itu bebas."

Ayumi masih tersenyum menahan malu, mulai melepas tangan dari mata yang ia coba tutupi.

"Kok lo malu? Yang ngelukis aja gak malu."

"Ya itu lukisan kemaluan pria, Vid. Gimana gak malu?"

"Lihat ini aja kaget. Coba lihat itu!"

Ayumi menoleh dan melihat lukisan yang David maksud. Itu sepasang manusia yang sedang bercinta. Manusia itu memiliki sayap warna biru di punggungnya.

"Mau gue beliin itu nggak?"

"Ih, jorok! Gak mau!"

"Hahaha..."

"Gue laper nih, Vid. Lo laper, nggak?"

"Laper. Ya udah yuk, balik... Gue juga mager banget kelamaan di sini. Mending di hotel aja nonton Shinchan sama lo."

"Gue nggak suka Shinchan."

"Sukanya apa?"

"Kak Daniel." Suara Ayunda mendadak berat, "Tapi kayaknya Kak Daniel nggak suka gue lagi."

"Kenapa lo nyimpulin gitu?"

"Ya dia malah nyuruh lo deketin gue, kan? Berarti Kak Daniel nggak sayang gue lagi."

"Ngaco."

Harusnya gue seneng lo mikir kalau hubungan kalian nggak akan bertahan lama. Tapi air wajah lo yang sedih bikin gue sakit.

"Ayo, ah.." Ayumi kembali ke topik sebelumnya, "Jajan dulu. Gue yang traktir ya? Sekali aja... Soalnya lo udah keluar banyak uang buat gue."

"Boleh."

.

"Selain suka Treasure, lo suka apa?"

"Suka... Kak Daniel."

"Cegil."

"Hahahhaa..."

Ayumi berpangku dagu. Ia melihat ponselnya dan tidak mendapat kabar apa-apa dari Daniel.

"Kalau Kak Daniel ninggalin lo, lo nikah sama gue aja, Ay."

"Gue nggak mau ditinggal. Gue ikut kalau Kak Daniel pergi."

"Nggak usah ngomong aneh-aneh!"

"Ya bener tapi. Gue tetep nggak akan bisa sama lo karena lo adek Kak Daniel. Kalau gue putus dan 100% move on tuh, nggak ada kata balikan. Buat gue, kalau gue udah move on, artinya gue ikhlas menjalani hidup baru dan menyimpan semua kenangan di buku yang lama. Dan... Sebisa mungkin gue menghindar buat nggak ketemu mereka. Kadang juga suka kepikiran kenapa dunia jahat datengin Mas Nug di sini lagi, padahal aku udah simpan dia di buku lama."

David menyisakan kulit ayam miliknya dan memberikan pada Ayumi. Hal kecil itu tentu saja membuat Ayumi salah tingkah dan bahagia.

"Tapi kalau gue bisa bikin lo jatuh cinta?"

"Resikonya besar buat gue, Vid... Gue nggak mau ambil resiko. Emang lo mau, nikah sama gue tapi gue tetep curi-curi pandang ke Kak Daniel bahkan diem-diem masih sayang? Itu menyakitkan buat banyak pihak." Ayumi tersenyum kecil, "Eh... Kok lo tahu gue suka kulit ayam?"

David menunjuk kulit ayam yang ia sisakan di tepi piring, "Tadi pagi lo makan nugget dipinggirin gitu. Gue kira nggak suka, ternyata buat dimakan terakhir."

White Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang