Malam yang Buruk

882 27 0
                                    

"Jangan berharap lebih, kamu mencintai bukan dicintai."

-allana danniela zephiera-

***

TUKK.....

Begitu nyaring suara bola golf yang entah varo dapat dari mana kini mendarat sempurna di pelipis arsen, sehingga membuat sang empu saat ini meringis dengan tatapan setajam silet mengarah kearah varo.

"NAHLOHH!!. Lo sih varr gangguin singa lagi hibernasi," ucap dewa.

"Komuk lo jangan kek gitu napa sen, bikin gue ketar ketir," imbuh elang.

Tak sengaja, dewa ikut memandang kearah varo, tawanya yang pecah begitu saja ketika melihat raut wajah varo yang memerah padam, karna ketakutan.

"Napa dah lo dew?!" Bingung elang.

Dewa mengalihkan wajah elang dengan kasar supaya menoleh kearah varo, "noh temen lo, komuknya kaya lagi nahan berak," ucapnya. Langsung mengundang gelak tawa arsen dan elang begitu saja, sedangkan varo hanya menatap ketiganya malas.

"Gue ga sengaja sen, lagian lo di panggil nggak nyahut," ucap varo pasrah.

"Makanya kalau nampol arsen jangan pakai gituan, sekalian sama tongkatnya," seru dewa.

"Nanggung ya dew, sekalian bikin dia murka," imbuh elang tak mau kalah.

"Agak laen emang."

"Kenapa lo manggil gue?," tanya arsen dengan memasang wajah datar.

Dewa dan elang seketika menyudahi tawanya, kini keduanya saling menatap arsen serius.

"Lo beneran pacaran sama alana?" Tanya dewa, diangguki elang dan varo seakan menanyakan hal yang sama seperti lelaki itu.

Arsen menggeleng pelan, "gue bercanda." Putusnya, memberi jawaban.

"Lo nggak takut tuh cewe baper?," tanya dewa mengulang.

Arsen menaruh ponselnya di meja yang berada disampingnya, lalu beralih menatap ketiga temannya bergantian. "Gue sama dia udah lama temenan, dari jaman TK gue udah kenal sama dia, jadi gamungkin dia baper sama gue," ucapnya yakin.

Varo menatap arsen dengan tatapan menyelidik, "seyakin itu lo? Hati cewe gaada yang tau sen. Mungkin lo dari kecil udah sama dia, tapi keadaannya sekarang? lo sama dia udah sama-sama dewasa," ucapnya membuat arsen terdiam sejenak.

"Ga mungkin," gumamnya pelan, namun masih bisa didengar oleh ketiganya.

"Hati-hati kalau dia baper," peringat varo.

"Tapi gue liat liat dia cakep anjir, kek manis ga nge—bosenin gue liatnya," ungkap elang.

Dewa mengangguk setuju, "dari dulu emang dia cantik, cuma ga pinter bergaul aja. Jadi temennya dari smp sampe sekarang cuma jena, nambah-nambah si leona sama jasmine," imbuh dewa.

"Lo gaada perasaan sama dia sen?," tanya dewa kepo.

"Kaga lah anjirr," ucapnya yakin.

"Walaupun cuma sedikit?," ulang dewangga lagi.

"Kenapa? Lo suka sama dia?" Sarkas arsen.

"Suka? Iya gue suka," sahut dewa tanpa beban.

Ketiganya terbelalak kaget, "serius dew?" Ucap varo dan elang bersamaan, dengan memasang raut rasa tak percayanya.

"Udah gue duga sih, dari jaman smp lo selalu ngikutin kemana dia pergi"

"Terus kenapa lo nggak ungkapin aja perasaan lo itu?" Tambah arsen.

SECRET ADMIRERWhere stories live. Discover now