Karna aku, mencintaimu..

537 21 4
                                    

'kita punya keinginan, tetapi semesta punya kenyataan'

-Danniela Allana-

***

WARN!! BAGIAN INI ADA 1800+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN YAA!!!

Happy readingg!!😍😍

***

"Allana!!" Pekik Jenna lantang, suaranya memenuhi ruangan kelas. Semua penghuni melempar tatapan kearah Jenna dengan tatapan keheranan.

Setelah terdiam di ambang pintu, ia berlari menuju kearah bangkunya, disusul Leona di belakangnya.

"All," panggil Jenna lagi. Tangannya bergerak menggoyangkan lengan Allana pelan, seolah sedang menyadarkan Allana.

Allana yang memang hanya diam dengan mata terpejam, ia perlahan mendongakkan kepalanya, menatap Jenna yang tengah menatapnya dengan nafas yang tak beraturan.

Allana mengulas senyum tipis, "gue enggak apa-apa, Jenn." Terang Allana.

Jenna menatap kesembarang arah, membuang nafasnya kasar. "Tapi lo ud—,"

KRING... KRINGG....

Perkataan Jenna terhenti bersamaan dengan bel sekolah yang tiba-tiba berbunyi dengan sangat nyaring. Satu persatu siswa berlarian tak beraturan untuk memasuki kelas.

Baru saja Jenna ingin melangkah kearah bangku Varo yang berada di pojok belakang sana, lagi-lagi langkahnya terhenti oleh seorang guru yang memasuki kelas dengan menenteng tas besar itu.

Dengan berat hati Jenna kembali ke tempat duduknya, tepat di belakang Allana. Menatap guru yang sepertinya akan memulai kegiatan mengajarnya. Sesekali pandanganya menatap punggung Allana yang tenang. Dari kegiatan belajar dimulai sampai bel istirahat ke—2 berbunyi Allana hanya diam seribu bahasa.

Setelah menunggu dua jam lamannya, dan memastikan Bu Nana sudah keluar meninggalkan kelas. Jenna dapat bernafas dengan lega, ia langsung beranjak dari duduknya dan mengambil langkahnya untuk menuju bangku Varo yang tadi sempat tertunda.

"Temen lo mana?" Tanya Jenna tanpa berbasa-basi. Menatap tajam Varo dan Elang secara bergantian.

Varo yang memang dari awal sudah mengetahui rahasia Arsen, cukup paham siapa yang saat ini Jenna tengah cari.

"Kelas dia!" Jawab Varo seadanya.

Elang hanya memandang keduanya bingung, manik matanya mengikuti langkah Jenna yang sudah melenggang pergi hilang dibalik pintu kelas.

Beralih menatap Varo disampingnya, tangannya terangkat menarik lengan seragam Varo agar lelaki itu menghadapnya.

"Ada apaan?" Tanya Elang dengan raut kebingungan.

"Allana dijadiin Arsen bahan taruhan." Jelasnya membuat Elang terperangah. Mulutnya terbuka dengan tatapan membulat menatap Varo tak percaya.

"Anjing!" Umpatnya setelah terdiam sesaat.

"Jadi kemarin tuh anak diam-diam nerima tawaran Habian?" Imbuhnya, dan diangguki oleh Varo.

______

"Lo apa-apaan sih Jen," sarkas Arsen menghempaskan cekalan tangan Jenna yang berada di pergelangan tangannya.

Jenna yang posisinya berjalan mendahului Arsen, membalikkan badannya kebelakang, menatap Arsen dengan tatapan tajam.

Tangannya terangkat, dengan telunjuknya Jenna mendorong bahu Arsen kuat. "Lo yang apaan, anjing!" Maki Jenna dengan nada sinis.

SECRET ADMIRERWhere stories live. Discover now