TARUHAN?

856 28 1
                                    

'Sepele di kita, belum tentu sepele di orang lain.'

***

Di cafe yang lumayan terkenal di Bandung, malam ini menjadi tempat tongkrongan Arsen dan ke—empat temannya. Arsen yang tengah fokus ke ponselnya membuat Habian yang memandangnya mendengus kasar.

"Lo pada kaga gabut?" Tanya Bisn pada kelima lelaki di samping kanan kirinya dan didepannya.

Varo yang tengah ingin menyeruput kopinya, terlebih dahulu memandang Bian sejenak, "gue ada mainan nih. TOD! Gimana?" Tawar varo, menatap satu persatu temannya secara bergantian.

"Truth or Dare?"

Varo mengangguk mengiyakan, "yaudah yuk mulai. Sen lo ikut kan?" Tanya varo pada arsen yang masih sibuk berkutat dengan benda pipih itu.

Arsen hanya menyangguk sekisan sebagai jawaban.

"Langsung main apa nyusun pertanyaan dulu nih?" Tanya elang.

"Langsung aja biar seru" jawab bian dan diangguki yang lainnya.

"Jadi siapa dulu?" Tanya arsen manatap teman temannya satu persatu

"Lo dulu aja gimana, nanti lo nunjuk salah satu dari kita buat jujur nahh selanjutnya orang itu suruh milih lagi sampai seterusnya" seru dewa.

"Iya gitu aja lebih cepet"

Arsen menatap kelima temannya, otaknya seakan berfikir siapa yang akan dia pilih dan pertanyaan apa yang harus dia jawab.

"Dewangga" tunjuk arsen pada lelaki disampingnya.

Dewangga yang namanya disebut awalnya sedang meminum kopinya langsung kelabakan sendiri.

"Nahloh" pekik elang dengan kekehannya.

"Siapa first love lo?" Tanyanya dengan memasang wajah tengilnya.

Dewa yang mendengar pertanyaan arsen hanya memandang lelaki itu jengah.

"Lo tau gila! ngapa nanya lagi bego!!" Kesal dewa

"Tinggal jawab ae dew, gue juga penasaran selama ini lo gaada gue liat deket sama cewe, jangan jangan lo belok" imbuh bian.

"Ngadi ngadi lo, pilih dare dah gue" pasrah dewa.

"Apaan dah, seenggak mau itu lo bian tau" ucap arsen.

"Siapa?" Bisik bian pada varo dengan alis terangkat sebelah

"Ada lah cewe satu sekolah sama kita" jawab arsen dengan menyunggingkan senyum tipisnya.

Elang tertawa pecah, "ga satu sekolah lagi anjirr! Kita satu kelas" serunya disela tawanya.

"BABI LO LANG" umpat dewa kesal.

"Yaudah kalau gitu lo telfon first love lo bilang kalau lo suka sama dia" unjuk bian.

Dewangga menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dengan pasrah, "Sibangsat masih aja" umpatnya.

Dewa tak punya alasan lain lagi, mau tak mau ia harus segera menelfon alana, padahal rasa itu sudah perlahan hilang.

Dengan malas ia mengambil ponsel yang berada di saku celananya, barusaja ia menekan tombol power di ponselnya tetapi tidak ada tanda tanda layar ponselnya menyala.

"hp gue lowbat" ucapnya mengarahkan layar ponselnya kedepan teman temannya.

"Nih pake hp gue" ucap arsen meletakan ponselnya di meja.

SECRET ADMIRERWhere stories live. Discover now