Prat 00

171K 4K 18
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cerita ini dalam proses revisi, ada yang di hilangkan sebagian ceritanya atau di tambah ceritanya. Makasih semuanya sudah membaca cerita ana❤

"Gus, saya capek," lirih seorang santriwati tapi tidak di dengar.

"Terusin, jangan ngomel mulu!" ucap seorang Gus yang terus memperhatikan santriwatinya yang sangat nakal.

"Lima putaran lagi!" beritahu Gus Agam Al Ikhsani

"Gak perlu bilang juga saya tahu," ketus Arabella Wiraguna.

"Iya terserah kamu, Arab,"

"Nama saya bukan Arab, tapi Arabella,"

"Terlalu panjang, malas,"

"Serah." ucap Arabella dan terus berlari keliling lapangan di tengah terik matahari.

>><<

Huft!

Arabella menghembuskan nafasnya dan mengusap keringatnya yang bercucuran di area wajahnya.

"Pergi dari sini, cepet siap-siap untuk setor hafalan," Gus Agam setengah mengusir dengan wajah garangnya.

"Ngusir saya?"

"Iya, cepet balik asrama!" tegas Agam dan berlalu meninggalkan Arabella.

'Dasar Gus galak,'umpat Arabella dalam hati.

"Gak baik ngatain orang di dalam hati, utarain aja," ujar Gus Agam berbalik ke Arabella.

"Pede amat,"

>><<

Arabella memasuki kamarnya dengan penuh semangat.

"Kenapa kamu semangat gitu?" tanya teman se kamar Arabella bernama Sindy.

"Tadi sebelum kesini aku di beritahu Abah Kyai bahwa orang tuaku mau ngejenguk,"

"Pantes girang bener," tempal teman yang satunya lagi bernama Rea.

"Semoga aja orang tuaku mau ngajak pulang," ujar Arabella memgangkat kedua tangannya seraya berdo'a dan mengusapkannya ke wajah.

'Semoga terkabul,'

"Aminin atuh barudak!" Arabella sedikit kesal karena kedua temannya hanya berdiam.

"Aamiin," mereka berdua mengaminkan.

"Kita siap-siap yuk sebentar lagi setor hafalan," ucap Sindy.

"Males ah, aku mau tidur." ucap Arabella menutupi dirinya dengan selimut.

"Mau di hukum lagi?"

"Mending di hukum daripada harus ketemu Gus galak,"

"Ya udah, kita berdua pamit untuk setoran. Assamu'alaikum!" tutur Rea dan di balas lirihan oleh Arabella.

'Lebih baik di hukum untuk merasakan sebuah kepeduliaan dan perhatian,' batin Arabella memejamkan matanya untuk tidur.

>><<

Menyetor hafalan al qur'an sesuai kemampuan masing-masing untuk targetnya itu kembali ke diri sendiri untuk cepat khatam.

"Ini semuanya sudah tapi, mengapa absennya kurang satu?" tutur Gus Andri--Kakak dari Gus Agam.

Sindy mengangkat tangannya dan di persilahkan untuk membuka suara.

"Afwan Gus, yang kurang satu lagi itu Arabella,"

"Oh iya saya lupa. Syukron Sindy,"

"Kalian boleh kembali ke asrama masing-masing sembari menunggu adzan dzuhur, assalamu'alaikum saya pamit!" lanjut Gus Andri berlenggan pergi.

Saat di perjalan Gus Andri bertemu dengan Gus Agam yang sudah selesai juga mengetes setoran hafalan para santri.

"Mas, mau kemana?" tanya Gus Agam.

"Mau ke asrama Ara soalnya tadi gak ikut setoran,"

"Ya udah Agam ikut!" ucap Gus Agam dan Gus Andri mengangguk.

Sesampai di asrama Arabella ia langsung masuk ke kamarnya yang sudah ada Sindy dan Rea berusaha membangunkan Arabella.

'Duh, di hukum lagi ni Ara,' batin Rea.

"Ara bangun, ini ada Gus Agam sama Gus Andri," ucap Sindy.

"Suruh pulang aja, ngapain masuk asrama putri? Gak sopan tau," balas Arabella dengan mata terpejam.

"Kamu yang tidak sopan tidur saat jadwal setor hafalan, pemikiran kamu dimana Ra?"

"Di kepala, masa iya di lutut," ujar Arabella menjawab pernyataan dari Gus Agam membuatnya kangsung beristigfar.

"Di hukum atau saya basahin wajah kamu pake satu ember air,"

>><<

Arabella menjalankan hukumannya lagi dengan membersihkan masjid.

Sajadah ia gulungkan dan mengambil satu ember air untuk ia tumpahkan di dalam masjid.

Byur!

Satu ember sudah ia tumpahkan, bukannya mengambil pel, Arabella langsung bermain dengan berguling-guling di lantai.

Waktu pun sudah menunjukkan akan saatnya adzan dzuhur, Gus Agam pun sudah datang untuk adzan.

"Astagfirullah, kenapa masih seperti ini?" pekik Gus Agam memasuki masjid.

"Bukannya di kerjakan malah bermain-main dengan tidur di lantai yang basah," gumam Gus Agam tak habis pikir.

Byurr!

Gus Agam mengguyur Arabella dengan satu ember air tepat di wajah Arabella.

"Hujan-hujan, eh salah maksudnya banjir" kaget Arabella bangun dari tidurnya.

"Hukuman di tambah dengan membersihkan halaman belakang, tidak ada penolakan atau saya guyur lagi?"

>><<

Semua santri kena imbas kelakuan Arabella karena semuanya harus ikut membersihkan masjid berbeda dengan Arabella yang tertidur di bawah pohon.

"Kak!" ucap seseorang membangunkan Arabella.

"Hm," dehem Arabella.

"Di panggil Abah Kyai untuk ke ndalem ada yang harus di bicarakan," ucap santriwati bernama Yuni.

"Oh iya, makasih!" Arabella langsung berlari untuk ke ndalem.

"Assalamu'alaikum!" salam Arabella memasuki ndalem.

"Wa'alaikumsalam, silahkan masuk Ra!" balas Mak Nyai mempersilahkan duduk.

"Kata Abah, tadi orang tua kamu nelepon dan ia bilang kalau gak bisa ke sini karena ada urusan."

Arabella yang mendegarnya hanya tersenyum tipis yang sulit di artikan. "Kalau gitu Ara pamit," ucap Arabella menyalimi Mak Nyai.

"Jangan sedih ya, nanti pasti orang tua kamu kesini!" Arabella mengangguk dan berlalu pergi untuk ke asrama, tadinya akan ke kelas tapi kelasnya juga sudah hampir selesai maka ia urungkan niatnya.

Bukan Arabella jika ia tidak tertidur saat sudah berada di asrama dengan begitu cepat karena ia merasakan capek, tapi capek apa ya? Orang Arabella tidur terus jadi gak capek, mungkin.

  19 Januari 2024
Revisi: 10 April 2024

Maaf jika revisi ini kurang memuaskan, mohon maaf sekali dan untuk nama kepanjangan Gus Agam di ubah yang awalnya dari Al Habsy menjadi Al Ikhsani 🙏

JODOHKU GUS GALAKWhere stories live. Discover now