Part 13

54.5K 2K 2
                                    

Arabella langsung masuk begitu saja ke dalam asrama untungnya sedang melaksanakan salat tahajud jadi tidak di kunci.

"Ara, kapan ke sini?" tanya Rea dengan antusias.

"Baru tadi,"

"Emang Mang Asepnya udah bangun?" ujar Sindy karena bisasanya pintu gerbang terkunci.

"Paling juga manjat," balas Rea dan Sindy mengangguk paham karena Arabella biasa seperti itu saat kembali ke pondok.

'Untung gak di kejar, kalau di kejar bisa panjang ceritanya,' batin Arabella merasa lega dan ia pun membaringkan tubuhnya untuk tidur sebentar sebelum salat subuh.

>><<

Di kamar Gus Agam merasa sangat lega bisa keluar dari bedongan buatan Arabella, entah pakai tenaga dalam apa sampai Gus Agam kesusahan terlepas.

"Kalau ketemu lagi, saya gantung kamu di pohon mangga." gumam Gus Agam langsung ke kamar mandi untuk wudhu lagi.

"Jika bukan istri saya, saya sudah jual kamu," ujar Gus Agam masih kesal.

Bagaimana gak kesal ia di bedong seperti bayi terus di gulingkan begitu saja, jika tidak tertahan bisa-bisanya Gus Agam ke pentok lemari.

Di temukan dengan seseorang untuk saling melengkapi dan memahami. Memahami ketika berada di bawah dan selalu melengkapi antara kekurangan.

Setelah wudhu Gus Agam pergi ke masjid untuk mengumandangkan adzan sesuai dengan jadwal yang di sediakan.

>><<

Arabella terbangun untuk melaksanakan salat subuh dan pergi bersama dengan kedua temannya.

Salat subuh pun selesai di lanjut dengan membaca al qur'an bersama sebelum akan belajar.

"Ra, mau kemana?" ujar Rea melihat Arabella yang mengendap-ngendap untuk keluar dari masjid.

Arabella kaget mendengarnya, sontak ia langsung menempelkan jari telunjuk ke bibirnya untuk isyarat Rea berdiam tak berbicara.

Rea mengangguk mengerti dan membiarkan Arabella pergi. "Bisa di ajak kompromi," gumam Arabella.

Saat akan ke belakang pondok ia di kagetkan dengan Gus Agam yang sudah di depannya.

"Gus, hantu?" ucapnya dengan polos.

"Kamu mau kemana?"

"Mau ngambil kitab di asrama,"

"Ini bukan jalan ke asrama, tapi ini jalan ke Bik Yani." ujar Gus Agam mengerti alibi Arabella.

"Tau aja Gus,"

Arabella cengengesan sendiri sehingga Gus Agam membisikkan sesuatu.

"Sekarang atau di hukum?"

"Sekarang Gus."

Arabella pun pergi ke ndalem untuk menemui Mak Nyai karena ada Tyas yang akan mondok di sini.

>><<

Arabella berpelukan dengan Tyas meluapkan rindu tak bertemu beberapa hari.

"Ra, tolong bawa Tyas ke kamar asrama kamu. Tadi Sindy bilang dia mau pindah," tutur Mak Nyai.

"Iya Ummi, tadi Sindy juga sudah bilang," kata Arabella dan Mak Nyai mengangguk.

Mereka berdua pun pergi ke asrama dengan Arabella mendorong koper Tyas.

"Kak, biar Tyas aja yang bawa,"

"Gak usah gak papa," Tyas hanya pasrah dengan Arabella yang keukeuh membawakan kopernya.

"Tyas, kenapa bisa mondok di sini? Bukannya Mamah gak ngizinin," tanya Arabella dengan penasaran.

"Masalah itu gampang, karena Tyas minta bantuan Bang Nando jadi izinin sama Mamah,"

"Bisa ae, tapi, gimana kabarnya sekarang? Udah balik dari luar negerinya?"

"Alhamdulillah baik, udah balik kemarin malam,"

Sesampai di asrama Arabella membantu membereskan perlengkapan dan setelah itu mereka berdua pergi ke kelas masing-masing.

>><<

"Kenapa pindah kamar Sin?" tanya Arabella saat sudah di kelas, karena masih penasaran dengan alasan Sindy.

"Mau nyoba di asrama kamar depan," jawab Sindy dan Arabella mengangguk walau di hatinya masih ada yang mengganjal tak yakin dengan jawaban Sindy.

Saat semuanya akan bubar karena kelas juga sudah selesai dengan begitu cepat tak terasa, Arabella di panggil Gus Agam.

"Untuk Arabella langsung ke ndalem!" ujar Gus Agam.

"Na'am, Gus."

Arabella pun pergi ke ndalem sesuai dengan titahan Gus Agam.

Brukk!

Gus Agam menarik lengan Arabella dari ruangannya dengan pintu langsung di tutup lagi.

Arabella berada di dada bidang Gus Agam dengan wajah yang kaget karena tiba-tiba di tarik.

"Innalillahi," pekik Arabella untuk menormalkan detak jantungnya.

"Maaf," ucap Gus Agam sembari melepaskan cekalan dengan kasar.

"Udah narik, di lepasin gak ada perasaan. Memang dasar Gus galak," kesal Arabella sembari memegang lengannya yang sakit.

"Sakit?" tanya Gus Agam dengan polos.

"Udah tau sakit, malah nanya,"

Gus Agam mengambil kotak p3k untuk mengobati lengan Arabella yang memerah karena cekalannya.

"Siniin lengannya!" titah Gus Agam dengan cepat Arabella menyodorkan lengannya karena mereka sudah duduk di sofa.

"Shht, perih Gus,"

"Gus, Ara harus ke ndalem dulu kan kat--"

"Saya hanya mencari alasan untuk kamu kesini," potong Gus Agam.

"Langsung ke inti Gus!" tekan Arabella sudah malas berduaan dengan musuh bebuyutannya.

Gus Agam mengeluarkan amplop dari saku jubahnya.

"Untuk nafkah kamu,"

"Makasih Gus!" ucap Arabella dengan senyuman membuat Gus Agam ikut tersenyum.

'Manis,' batin keduanya bersamaan.

19 Januari 2024
Revisi: 17 April 2024

FYI:
        Na'am artinya iya dalam bahasa Arab.

JODOHKU GUS GALAKWhere stories live. Discover now