Part 23

48.7K 1.8K 12
                                    

'Dunia itu jangan terlalu di seriusin karena kadang banyak bercandanya, tapi yang harus di seriusin itu akhirat karena tak pernah adanya kata bercanda.'

_Agam Al Ikhsani

Sesampai di kamar Gus Agam ia langsung medudukkan Arabella di kasur dengan tubuh yang menyender. Arabella mencoba terus beristigfar karen dadanya masih sesak setelah kejadian tadi.

"Masih sakit?" tanya Gus Agam khawatir.

"Hmm," dehem Arabella.

"Ceritakan bagaimana kejadiannya?"

"Jadi Ning Ayla bicara ke Ara bahwa Gus sama Ning akan menikah, terus Ning Ayla bawa ke tengah lapangan dan mau nampar santriwati yang gak bersalah jadi Ara lawan." jelas Arabella dengan singkat.

"Kenapa Gus diam? Gus benar mau nikah sama Ning Ayla," Arabella menatap Gus Agam yang mengambil kerudung baru.

Gus Agam berbalik. "Ngaco kalau ngomong, saya gak akan nikah lagi." Arabella tersenyum mendengarnya.

"Besok kita pindah ke Rumah saya yang di Komplek ceremai indah!" ujar Gus Agam.

"Ara belum lulus Gus, tinggal 1 bulan lagi," pekik Arabella kaget.

"Emang kamu siap dengan semuanya setelah kejadian ini," ucap Gus Agam meremehkan Arabella.

"Ya siap, gak siap, harus siap!"

"Gus turuti kemauan Ummi karena Ummi hanya ada satu, tapi orang seperti Ara masih banyak,"

"Jangan di bahas lagi, saya sudah bilang tidak ya tidak."

Gus Agam pergi keluar kamar meninggalkan Arabella sendiri.

>><<

Gus Agam keluar kamar langsung di tatap tajam oleh Mak Nyai.

"Kenapa kamu bela istri gak tau adab itu?" sahut Mak Nyai mengeluarkan sifat aslinya di hadapan Gus Agam.

"Ummi dulu yang nyuruh Agam nikah sama Ara, kenapa sekarang Ummi juga mau jodohkan lagi Agam?"

"Sebenarnya apa yang Ummi mau?" lanjut Agam dengan wajah yang terlihat begitu lelah menghadapi ini semua.

"Ummi mau kamu nikah sama Ning Ayla ceraikan Ara atau kalau mau dua-duanya gak papa," ucap Mak Nyai dengan santai tanpa memikirkan perasaan Arabella.

"Ummi sudahlah jangan jodohkan lagi Agam, kalau Ummi ada di posisi Arabella bagaimana?" tempal Abah Kyai baru pulang.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," Abah Kyai mengucap salam setelah berbicara di balas bersamaan oleh keduanya.

Mak Nyai berpikir kembali dan membayangkan apa yang di ucapkan Abah Kyai membuat bulu kuduknya berdiri.

>><<

Gus Agam berdiam di bawah pohon belakang pondok dengan hamparan danau di depannya.

"Poligami memang di perbolehkan tetapi kamu harus ingat sekuat apapun wanita pasti tidak sanggup di madu, walau memang berbicara boleh tapi tidak tau dengan hatinya." Gus Agam tersenyum mendengar penuturan Gus Andri yang begitu mengerti tentang wanita.

Terbilang sama galaknya namun Gus Andri yang lebih tau tentang wanita berbeda dengan Gus Agam yang kurang mengerti.

"Gak perlu di pikirin lagi Abah juga menentang tentang ini," Gus Agam mengangguk.

"Mas terima perjodohan dengan kakak Ning Ayla?" tanya Gus Agam.

"In syaa Allah Mas terima."

>><<

Gus Agam membangunkan Arabella untuk salat ashar tapi namanya Arabella tetap tidak bangun.

"Kalau tidur kayak kebo, kalau udah bangun kayak kancil, susah di tebak kelakuannya." gumam Gus Agam tetap berusaha membangunkan Arabella.

Arabella sama sekali tidak terusik dengan nada Gus Agam yang begitu galak, di ciprat air dan juga di tepuk pipi Arabella.

"Kalau saya pulang masih tidur, liat saja hukuman yang saya berikan!" ucap Gus Agam berlalu pergi untuk ke Masjid.

Sesudah salat berjamaah Gus Agam langsung mengecek kembali kamarnya apakah Arabella masih tidur atau tidak.

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Arabella yang sudah mandi dengan rambut yang basah karena wudhu.

'Maa syaa Allah ciptaanmu,' batin Gus Agam.

Arabella melaksanakan salat asharnya dengan Gus Agam keluar mengobrol dengan Abah Kyai.

"Agam, maaf Abah belum bisa menjadikan kamu apa yang kamu mau. Maaf dengan sifat Ummi yang selalu membuat Agam tertekan, Abah minta--"

"Maaf Bah, Agam memotong. Abah tak perlu minta maaf karena apa pun itu dari Abah atau Ummi hanya ingin yang terbaik buat Agam. Agam ngerti," potong Gus Agam membuat Abah Kyai tersenyum mengangguk.

"Kalau gitu Agam pamit mau keliling dulu, assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam."

Gus Agam pergi meninggalkan Abah Kyai sendiri di ruang tengah. 'Abah tak tahu apa yang harus Abah perbuat untuk membalas semua rasa sakit yang Agam dulu rasakan karena kata maaf tidak bisa membalas semuanya,' batin Abah Kyai.

Arabella datang menghampiri Abah Kyai dan duduk berhadapan. "Ada apa Nak?" tanya Abah Kyai.

"Ara mau ijin pamit ke asrama, tadinya mau ke Gus Agam cuman Ara gak tau kemana Gus Agam,"

"Agam lagi keliling pesantren."

"Padahal gak perlu keliling orang santri di sini pada baik dan nurut karena santri yang bandelnya juga masih di ndalem. Jadi gak perlu capek-capek keliling," tutur Arabella.

"Mau yang bandelnya di sini atau tidak itu tetap kewajiban untuk menjaga amanat yang di titipkan oleh para orang tua yaitu mendidik dan menjaga akhlaknya,"

"Iya Bah, maaf. Kalau gitu Ara pamit. Assalamu'alaikum!" pamit Arabella dan di balas lirih oleh Abah Kyai.

19 Januari 2024
Revisi: 9 Mei 2024

JODOHKU GUS GALAKWhere stories live. Discover now