Part 22

48.4K 2K 18
                                    

'Hidup itu penuh cobaan dan ujian, kalau gak mau di uji. Ya, udah. Mati aja, gampang kan?'

_Arabella Wiraguna

Sesampai di ndalem Ning Ayla memasang wajah yang begitu manis.

"Maa syaa Allah tambah cantik aja," puji Mak Nyai.

"Makasih Ummi. Ummi juga tambah cantik,"

"Agam sini!" ujar Mak Nyai saat Gus Agam keluar dari kamar.

Agam mengangguk dan menyalimi orang tua Ning Ayla.

"Ummi mau ngomong sama kamu,"

"Kamu akan Ummi jodohkan dengan Ning Ayla. Iya kan Ning?" lanjut Mak Nyai menatap Ning Ayla.

"Iya Ummi, Ayla juga tidak masalah menjadi istri kedua."

Orang tua Ayla hanya tersenyum dan menyetujui putrinya untuk menikah dengan Gus Agam walau menjadi yang kedua.

"Maaf, Ummi. Agam tidak akan pernah mengulang kembali ijab kobul atau Ummi jodohkan Ning Ayla dengan Mas Andri," usul Gus Agam membuat Mak Nyai kaget karena memang benar Gus Agam menolak sesuai dengan ucapan Vhera.

"Mas, kamu akan Ummi jodohkan dengan kakak Ning Ayla, jadi Ning Ayla Ummi jodohkan dengan kamu," tutur Mak Nyai.

Abah Kyai sedang tidak ada karena tadi subuh pergi ke Pondok pesantren temannya, jika ada Abah Kyai mungkin saja Gus Agam akan tertolong dari masalah ini.

Gus Agam pergi mengajar untuk tidak mendengarkan kembali tentang perjodohan ini. "Agam ke kelas dulu, udah telat. Assalamu'alaikum!"

Gus Agam di buat bingung oleh Umminya sendiri karena pertama Mak Nyai ingin menjodohkannya dengan Arabella setelah sudah terlaksana kini Mak Nyai kembali ingin menjodohkannya dengan Ning Ayla.

>><<

Setelah pelajaran selesai Gus Agam menyuruh Arabella keruangannya.

"Gus mau ngasih uang lagi? Uang kemarin aja masih utuh," ucap Arabella sudah duduk di sebelah Gus Agam.

"Bukan tentang itu,"

"Terus apa Gus?"

"Kalau kamu di poligami gimana?"

Arabella tersenyum mendengarnya. "Ara tanya balik, jika Gus melihat Ara dekat dengan pria lain bagaimana?"

"Saya cemburu dan di pastikan saya tidak ingin lagi bersama kamu,"

"Gus sudah tahu jawabannya dari pertanyaan Gus sendiri." ujar Arabella membuat Gus Agam terdiam.

Arabella tidak saja bertemu kembali dengan Ning Ayla saat akan ke asrama.

"Lo Arabella kan?" tanyanya dan Arabella mengangguk.

"Kamu harus tau bahwa saya akan menikah dengan Gus Agam,"

"Saya sudah tau." ucap Arabella dengan santai.

"Bagus kalau tau, gue akan yakinkan Ummi bahwa gue menantu terbaiknya,"

"Hmm," balas dehem Arabella.

"Lo udah ngaku kalah ya?" Ning Ayla tersenyum sinis.

"Saya tidak mengaku kalah dan tidak mengaku menang, lihat saja nanti!" tutur Arabella membuat Ning Ayla tersulut emosi membawa Arabella ke tengah lapangan.

Tidak ada penolakan dari Arabella membuat gampang Ning Ayla membawa Arabella.

"Lo semua ngumpul!" titah Ning Ayla saat santriwati sedang melewati lapangan.

Semua santriwati sudah kumpul di tengah lapangan sesuai dengan perintah Ning Ayla.

"Kalian semua harus tahu bahwa santriwati gak tau adab ini sudah mengaku-mengaku sebagai istri Gus Agam," tutur Ning Ayla tersenyum sinis ke arah Arabella.

"Kalau memang benar, saya senang mendengarnya daripada dengan anda yang tidak tau sopan santun dan angkuh." sahut santriwati.

Ning Ayla memanas mendengarnya, di kira dia yang akan di dukung ternyata salah.

"Anda sudah berani berkata seperti itu," sentak Ning Ayla sembari melayangkan tangannya tetapi Arabella mencekalnya.

"Anda adalah seorang Ning yang menjadi panutan kami, tetapi anda sudah berani bermain kasar," tegas Arabella menghempaskan lengan Ning Ayla dengan kasar.

"Stt, lo udah berani sama gue," pekik Ning Ayla.

"Jika harga diri sebagai Ning hanya sebuah ucapan, maka apa dengan tindakannya. Seperti ini?"

Ning Ayla melayangkan kembali tangannya untuk memukul Arabella dengan cepat Arabella menangkisnya, terjadilah adu silat antara keduanya.

Bughh!

Ning Ayla menendang dada Arabella membuatnya sesak nafas.

Srett!

Dengan kesempatan itu Ning Ayla menarik kerudung Arabella dengan kasar.

Gus Agam menorobos masuk ke dalam kerumunan itu melepas sorbannya untuk menutupi kepala Arabella.

"Saya tegaskan Arabella adalah istri saya yang pertama dan terakhir!" ucapnya langsung membawa pergi Arabella ke kamar ndalem dengan di bopong.

Ning Ayla kesal mendengarnya sehingga ia berteriak prutasi dan santriwati meninggalkan Ning Ayla begitu saja seolah tidak peduli.

"Lo harus rasakan pembalasan dari gue karena lo udah berani rebut yang akan menjadi milik gue," gumam Ning Ayla dengan tersenyum semirik.

Berharap itu baik tapi jangan berlebihan karena dengan harapan itu akan terus berada dalam pikiran sehingga iman yang kuat begitu kokoh akan melebur sedikit demi sedikit membuat kita lupa bahwa takdir apa pun yang Allah berikan adalah yang terbaik.

19 Januari 2024
Revisi: 8 Mei 2024

JODOHKU GUS GALAKWhere stories live. Discover now