BAB 14 Laporan sang Putri

10 0 0
                                    

Aldrich sedang sibuk. Belakangan ini jadwalnya selalu padat. Ia sibuk bersosialisasi dengan para bangsawan dan figur berpengaruh, sibuk latihan bersama pasukan pengawalnya, sibuk mempelajari berbagai subjek yang harus dipahami oleh calon putra mahkota, dan sibuk menyelidiki calon pasukan barunya. Ditambah mengatur strategi menghadapi transmigrator, aktivitasnya saat ini mengalahkan rekornya di masa lalu sebelum menjadi putra mahkota. Ia pikir ia takkan bisa lebih sibuk dari ini sebagai seorang pangeran biasa, tapi ternyata dugaannya keliru.

Saat ia sibuk bertemu para bangsawan dan mendengarkan berbagai isu yang mereka lontarkan untuk mengujinya, dayang adiknya datang menanyakan kehadirannya di istana. Saat itu Aldrich tak ada di sana sehingga yang menerimanya adalah steward-nya, Viscount Almafort. Lady Erdheas menanyakan kapan sang pangeran memiliki waktu luang karena adiknya, Putri Vivianne, ingin bertandang ke istananya untuk membicarakan hal penting menyangkut upacara penobatannya.

Penobatan putra mahkota tak sampai sebulan lagi. Aldrich ingat bahwa dulu, di periode ini, adiknya masih belum punya nyali untuk berhadapan dengan publik. Ia juga belum berani mendekati kakaknya sendiri. Semua itu karena "amnesia" yang dideritanya.

Vivianne saat itu benar-benar lepas tangan dari upacara penobatan. Ia baru menunjukkan batang hidungnya lagi di khalayak ramai tepat di hari penobatan kakaknya. Karena itu juga, kunjungan sang adik yang ingin membicarakan hal penting terkait penobatan bukanlah sesuatu yang ia perkirakan. Hal ini tak pernah terjadi sebelumnya.

"Lagi-lagi ada yang berubah," gumamnya setelah memikirkan permintaan baru sang putri.

"Berubah apa, Yang Mulia?" tanya steward-nya yang tak sengaja mendengarnya.

"Oh," ia tersenyum. "Jadwalku. Adikku akan datang besok. Tolong diatur, Viscount."

"Apakah itu artinya surat konfirmasi akan dikirim ke Istana Bintang?"

"Ya."

Setelah itu, mereka berdua mendiskusikan perubahan jadwal. Karena kebanyakan aktivitasnya juga penting, Aldrich hanya bisa mengorbankan waktu latihannya bersama pasukan yang dianggapnya paling aman untuk dibatalkan. Komandan mereka takkan protes jika alasannya adalah kunjungan Putri. Lagi pula, ia belum pernah membatalkan latihannya selama ini. Mereka pasti bisa memaklumi.

Setelah mengamankan jam kunjungan, Aldrich menulis surat konfirmasi untuk adiknya yang akan dikirim oleh kurir Istana Komet. Tak seperti Vivianne yang memercayakan surat untuk keluarganya di tangan seorang dayang, ia memercayakan surat pada kurir istana. Vivianne sendiri punya kurir, namun sejak transmigrator itu tiba, sang putri hanya menggunakan jasa kurir untuk komunikasi di luar istana.

Teringat kurirnya yang akan pergi mengantar surat, Aldrich pun jadi teringat tugas Rosella di masa lalu. Sejak adiknya terbangun dari sakit, gadis itulah yang selalu mengantar surat sang putri untuk kakaknya. Dengar-dengar ia juga yang mengantar surat untuk Raja dan Permaisuri. Mengapa? Apakah karena transmigrator itu mengalami krisis kepercayaan akibat "amnesia"? Atau mungkinkah ia punya maksud lain?

Aldrich menggeleng sebelum kehilangan fokus lebih jauh. Pertanyaan itu tidaklah penting untuk kali ini. Ia akan menyimpannya hingga saat yang tepat. Sekarang, ia harus memikirkan pertemuannya dengan adik palsunya dan segala aktivitas lain yang menyibukkannya. Pangeran itu memijat dahi, merasa lelah hanya dengan memikirkannya. Untung saja semua staff di istananya bisa diandalkan. Paling tidak, ia tak perlu memikirkan pelayanan istana ketika adiknya tiba.

Keesokan harinya, tiba juga waktu kunjungan sang adik. Pagi itu Vivianne datang bersama pengawalnya, Sophia. Sesuai arahan Aldrich, Viscount Almafort membawa mereka ke ruang makan di mana sang pangeran telah menunggu. Sang putri memang datang untuk mendiskusikan penobatan, namun selain Aldrich dan steward-nya, semua penghuni Istana Komet hanya tahu bahwa putri mereka datang untuk sarapan bersama kakaknya. Penobatan adalah topik sensitif belakangan ini. Untuk menghindari kekacauan, kedua pihak sepakat untuk menyembunyikan maksud sebenarnya dari pertemuan mereka.

The Princess is a TransmigratorWhere stories live. Discover now