chapter 3

4.2K 394 1
                                    

Happy reading ......

Di pertemuan mereka perdana Lee Haechan mengajaknya untuk menonton film dan renjun baru tau kalau selera seorang prince ice itu akan jatuh pada romansa, renjun sendiri lebih menyukai film horor.

Waktu Mereke berjalan menuju bioskop renjun tidak berbicara sama sakali, dia juga tidak bertanya apakah haechan mengenalinya apa tidak, penampilannya sekarang sangat jauh berbeda daripada penampilannya waktu disekolah, haechan juga selalu memanggilnya dengan injun dipastikan bahwa dia tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya dan untuk saat ini dia bisa bernafas dengan lega.

Setelah memasuki ruang bioskop haechan memilih bangku paling belakang dengan mereka yang membawa popcorn dan juga cola dingin, renjun berfikir kenapa haechan memilih set paling belakang sedangkan set didepan masih banyak yang kosong.

Bukannya mau berfikiran buruk tapi biasanya seat belakang identik dengan pasangan yang sedang mojok dan melakukan hal hal yang aneh, renjun memang nerd tapi dia tidak bodoh akan hal ini.

Terbukti waktu film sedang dimulai dengan keadaan cahaya yang cuma berasal dari layar bioskop terdengar kecipak basah di sebelah kirinya, memang renjun sering berciuman dengan Leehyuck di pesan tapi itu cuma sekedar emot, ngga tau lagi jika itu beneran terjadi dia bisa saja kehilangan akal sehatnya tapi itu pasti tidak mungkin terjadi.

Suara kecipak basah disertai dengan erangan kecil semakin menjadi jadi dan itu membuat wajah renjun sangat merah tidak bisakah pasangan ini menyewa hotel saja. Renjun coba melirik haechan apakah dia juga mendengar apa yang dia dengar, bisa bisa keadaan mereka menjadi canggung kalau Sampai haechan mendengarnya juga.

Namun wajah haechan hanya datar saja dan fokus menonton film di depan, sesekali pemuda itu akan meminum colanya dan memakn popcorn semoga saja malaikat sedang menutup telinga haechan saat ini dan renjun bisa menghembuskan nafas lega.

Di pertengahan film mata renjun terbelalak dan jantung berdebar saat sebuah tangan berlabu di tangannya yang sedang mengepal, renjun menoleh cepat kearah haechan dan melihat pemudah itu masih tetap fokus menonton film sementara jari jari pemuda Tan itu perlahan menyusup diselah jemari renjun dan mengerat, renjun melihat itu membuang muka kaerah lain dan juga telinganya yang memerah tidak tau juga bagaimana keadaan jantungnya di dalam sana.

🐻🦊

Menjelang malam mereka mampir di kedai makan yang direkomendasi oleh renjun dia sudah sering makan di kedai itu dan renjun pasti akan memesan hotpot, dia sangat menyukai makanan itu. Renjun memesan hotpot untuk mereka berdua karna haechan mengikuti apa yang renjun pesan, bibi penjual kedai itupun sudah sangat mengenal renjun karna sangking seringnya dia makan disitu.

Selesai makan "Terima kasih bi, seperti biasanya hotpotnya sangat enak, kami akan datang kemari lagi!"

Bibi tersenyum lebar "ya, datanglah lagi ren-"

"Ahahaha-" renjun yang menyelah omongan yang bibi dengan tawa palsunya dan melirik haechan jangan sampai dia mengetahui nama aslinya dari bibi penjual dia bisa tamat, renjun melanjutkan tawa garingnya dan berucap " i-iya Bi saya pasti akan datang lagi hehe"

Renjun melempar senyum, hampir saja. Pemuda rubah itu mengira bahwa haechan akan pergi begitu saja, namun diluar dugaannya, pemuda itu justru membungkuk dan tersenyum lebar "hotpot disini sangat enak, sebenarnya saya ngga terlalu suka sama hotpot tapi hotpot di kedai bibi sangat enak saya sangat menikmati makanannya, saya akan datang kemari lagi nanti bi"

Bibi penjual tersipu malu dan mengibaskan tangannya karena makanannya di puji oleh pria tampan, "ah kamu bisa aja, itu hanya hotpot. Datanglah kemari lagi ya ganteng"

Haechan tertawa, " tentu saja bi!"

Renjun terpana ternyata haechan tidak sedingin yang dia kira.

🐻🦊

Hari semakin malam mereka memutuskan untuk pulang, haechan yang mengantar renjun menggunakan sepeda motornya udara saat itu sangat dingin dan renjun pun tidak memakai jaketnya, seakan tau dengan keadaan renjun haechan yang peka langsung minggir dan menghentikan motornya lalu dia dengan segera melepaskan leather jacket nya dan memakainya kepada renjun. Setelah memakai kan jaketnya haechan melanjukan lagi motornya dengan kecepatan sedang.

Waktu motor mereka berhenti di lampu merah haechan menarik kedua tangan renjun untuk memeluk pinggangnya " nah gini biar kamu ngga kedinginan ", ucap pemuda itu. Renjun hanya pasrah dan menurut tidak peduli jika haechan akan tau jantungnya yang berdebar karena posisi mereka saat ini sangatlah menempel.

Setelah sampai didepan gerbang rumah renjun, renjun turun dari motor haechan dan segera melepaskan jaket haechan untuk dia kembalikan tapi dengan cepat tangan haechan mencegahnya "sudah simpan dulu jaketnya diluar masih dingin". Sambil tangannya terulur untuk mengusap kepala renjun, pemuda rubah itu membeku mendapat perlakuan tersebut.

"Tidak nanti kamu dijalan kedinginan, aku kan tinggal masuk rumah saja" ucap renjun

"Ngga papa injun bawah dulu aja ya dan maaf membuat mu kedinginan"
Renjun yang mendengar permintaan itupun tidak lagi membanta.

"Tidak papa, terima kasih sudah mengantar ku ya " Ucap renjun

"Sekarang masuklah pakailah baju hangat dan cepat tidur." Titah haechan dan di angguki oleh renjun.

Haechan melemparkan senyum, dia menyalakan motor nya kembali dan bersiap pergi, namun sebelum itu dia lebih dulu menoleh pada renjun.

"Oh ya, sampai jumpa di kencan kita selanjutnya, injun."

Mata renjun melebar mendengar itu, tunggu dulu apa yang dibilang haechan tadi? bahwa ini adalah kencan?

Mulut renjun membuka dan menutup hendak bertanya entah apa, namun haechan sudah dulu tancap gas dan meninggalkan hati renjun yang sedang berdebar.

Tbc-

Mak mau haechan 😭

Vote & comment


VIRTUAL - Hyuckren  (END)Where stories live. Discover now