chapter 13

3.4K 353 6
                                    


Happy reading.........

Perlahan-lahan pandangan nya menulusur naik, dari tangan menuju leher dan kepala.

"Uhuk- uhuk!" Renjun tersedak makanannya.

Renjun sukses tersedak, matanya melotot kaget saat menghadapi pemuda di bersurai hitam dan kulit Tan yang tidak lain adalah kekasih virtualnya.

Lee Haechan.

Seketika perut renjun melilit, 'APA YANG DIA LAKUKAN DISINI'?! batin renjun menjerit, pemuda itu meminum jus jeruknya dengan bringas untuk melegakan tenggorokannya, renjun meraik nafas dalam kemudian berdehem, merasa sangat canggung.

"K-kak haechan?" Panggil renjun gugup, jantung mengentak kencang, "a-apa yang kau lakukan disini?".

Haechan yang sudah memegang sumpit menaikan alisnya, "aku?" Tanyanya "Tentu saja makan."

Renjun ingin sekali menepuk jidatnya, tentu saja dia tau bahwa haechan sedang makan, maksudnya adalah kenapa haechan duduk disini sementara bangku yang lain masih kosong? Kenapa haechan tidak duduk didekat jendela seperti biasanya, atau duduk bersama para penggemarnya yang sekarang sedang memandanginya penuh iri ke meja ini?

Eh tapi jangan! Nanti renjun dibakar api cemburu jika melihat hal itu, wajah renjun memerah, tidak-tidak! Apasih yang dia pikirkan?! Dia harus menyelamatkan dirinya dulu.

"M-maksud ku" renjun membasahi bibirnya semakin gugup, "K-kenapa kak haechan duduk disini?" Suara renjun mengecil diakhir kalimat, sepertinya dia telah menanyakan pertanyaan yang salah.

"Kenapa memangnya? Tidak boleh?" Jawab haechan.

TUH KANN

renjun menunduk sambil menggit bibir. Tidak boleh? Mana mungkin renjun melarang anak pemilik sekolah makan dikantin hanya gara-gara masalah sepele, bisa-bisa dia diusir.

Renjun memutar otak, dia tidak mau terjebak disini bersama haechan karena itu terlalu menarik perhatian, renjun takut dimutilasi hidup-hidup oleh penggemar haechan jika ini terus berlanjut.

Jarinya meremat kuat kain celananya, pokoknya dia harus kabur! Mata renjun berbinar sebuah ide muncul di kepala nya, jika haechan tidak mau pergi biar dia saja yang pergi.

"K-kalau begitu selamat menikmati ma-"

"Renjun-ah!"

Kalimatnya dipotong dengan kurang ajarnya oleh Na jaemin, renjun menahan untuk mengumpat, gara-gara teriakan itu rencananya untuk kabur jadi gagal. Anak itu duduk begitu saja disebelah haechan setelah meletakan nampan makanannya diatas meja, haechan hanya melirik.

"Ternyata kau disini, aku tadi mencarimu kemana-mana!"

Suasana kantin mendadak menjadi hening, berpuluh pasang mata menyorot meja paling belakang dimana anak pemilik sekolah dengan sifat dinginnya itu duduk dan jaemin yang menjadi objek obrolan hangat karena dia yang sering membully renjun sejak kapan menjadi teman renjun?.

Argh! SITUASI MACAM APA INIIII?! renjun menutup wajahnya dengan telapak tangannya, ingin sekali bumi terbelah menjadi 2 dan menelannya saat itu juga.

Jaemin dengan santai melahap makan siangnya, "kau kenapa?" tanya jaemin tanpa dosa.

Renjun menunduk pasrah," tidak apa-apa."

Beertepatan dengan itu poselnya yang berada diatas meja bergetar, renjun meraih ponselnya secepat kilat, jantung berdebar gila, dilihatnya haechan yang sedang fokus menatap layar ponselnya, haechan tidak mendengar getaran ponsel renjun kan ?.

Renjun diam-diam membuka pesan haechan dibawah meja.

Leehyuck 11.45
Ck, aku benci jarak.

Leehyuck 11.46
Andai saja aku ada disana.

KAU MEMANG BERADA DISINI!!!

Renjun menjerit didalam hati, kini haechan mengetikan jarinya diatas meja sambil menatap intens ponselnya, kelihatan tidak sabar, Gawat! Pokoknya dia harus segera pergi dari sini.

Renjun menggenggam ponselnya dengan erat dan pelan-pelan berdiri, namun belum juga melangkah, suara berat haechan sudah lebih dulu menghentikannya.

"Mau kemana?" Dengan dahi yang berkerut, matanya melihat makanan renjun yang masih utuh, "kau belum menghabiskan makanan mu."

Renjun menjawab nyaris terlalu cepat "a-aku maukeperpustakaan!" Renjun meremas ujung seragamnya dan tertawa gugup,"a-aku belum mengerjakan tugas ku kak Ha ha, iya belum mengerjakan tugas".

Karena panik renjun total lupa bahwa masih ada jaemin yang berada di meja ini, matanya melototi jaemin aga pemuda kelinci itu bisa diajak bekerjasama, namun sepertinya jaemin tidak peka.

Keningnya mengernyit, dan dia justru membongkar kebenaran, "Tugas apa? Seingat ku tidak ada tugas."

Jaemin sialan, tolong jaemin kenapa kau tidak paham situasi.

"T-tugas" mata renjun melirik kearah lain, namun kepanikan nya membuatnya tidak bisa berfikir, akhirnya dia pasrah dan menyerah, " a-ah yang benar, tidak ada tugas hehe"

Renjun terpaksa duduk kembali dengan perasaan malu, dan ponselnya bergetar.

Leehyuck 11.47
Kenapa balasnya lama?

Renjun membiarkan pesan itu hanya terbaca, dia tidak mau mengambil resiko untuk membalas pesan haechan, sementara pemuda itu berada didepannya.

Leehyuck 11.48
Sayang?

Leehyuck 11.49
Kemana?

Leehyuck 11.50
Halooo?

Leehyuck 11.51
Injuni?

Leehyuck 11.52
P

Leehyuck 11.53
Pppp

Lagi lagi renjun mengabaikan, getaran demi getaran semakin banyak, dengan was-was renjun membuka pesan itu diam-diam, mungkin dia harus memberitahu dia akan menghubunginya nanti, setelah renjun hendak mengetikan balasan sebuah pesan lain masuk

Leehyuck 11.54
Apakah aku perlu menelpon?

"JANGAN!!!!!"



TBC....

Segini dulu hehe lagi buntu banget ni otak.




Jangan lupa ⭐💬

VIRTUAL - Hyuckren  (END)Where stories live. Discover now