chapter 14

3.4K 320 1
                                    

Happy reading........

Leehyuck 11.54
Apakah aku perlu menelpon?

"JANGAN!!!!!"

Renjun menutup mulutnya dengan telapak tangan, mampus, dia merutuki mulutnya yang berteriak begitu saja tanpa melihat situasi. Mata renjun melotot menatap haechan dan jaemin yang memandanginya keheranan.

Pemuda rubah itu berkeringat dingin," Jangan- apa? Tanya haechan.

Renju menelan ludahnya gugup, "a-anu itu-" renjun memutar otak dengan keringat membanjiri pelipis nya, "Jangannnnn - ummmm jangan - sampai jumpa kak haechan!"

Renjun berdiri secepat kilat dan berlari pontang-panting meninggalkan haechan dan jaemin yang terperangah melihat kepergiannya, renjun memilih kabur dan untung saja kedua orang itu tidak mengejarnya, napas renjun memburu dia mengambil ponselnya lalu membalas pesan Leehyuck.

To Leehyuck 12.00
Maaf aku sedang sibuk, aku akan menghubungimu lagi nanti.

Renjun merosot di balik dinding, napas terengah dan wajah tenggelam diantar lutut yang menekuk.

Hampir saja.

🐻🦊

Malam setelah siang hari penuh tekanan renjun berbaring diatas ranjang , dia harus menepati janjinya untung menghubungi kekasih virtualnya itu

To Leehyuck 19.00
Maaf aku tadi sibuk sekali.

Tidak lama ponselnya bergetar, sebuah pesan masuk.

Leehyuck 19.04
Tida apa-apa

Ngomong-ngomong aku rindu:(

Kalau boleh jujur sebenarnya renjun juga rindu.

To Leehyuck 19.05
Aku juga merindukannmu.

Renjun mengamati pesan balasan yang belum dikirimnya dia mendadak jadi malu, tapi persetan memang renjun lagi marindukan kekasih virtualnya itu.

Leehyuck 19.06
Injuni, kau sudah mau tidur?

To Leehyuck 19.07
Tidak, belum mengantuk

Leehyuck 19.08
Baguslah

To Leehyuck 19.09
Memangnya kenapa?

Leehyuck 19.10
Itu, besok Minggu boleh tidak aku main ke rumah mu?

Melihat pesan dari Leehyuck yang ingin kerumahnya, renjun menjadi sangat dedekan, dia tidak tau harus membalas seperti apa, renjun takut kejadian waktu lalu terulang dia benar-benar belum siap, apalagi orangtuanya masih belum bisa pulang, dipastikan kalau dia bakalan berduaan lagi dengan kekasihnya itu.

Leehyuck 19.11
Sayang?

Leehyuck 19.12
Kenapa balasnya lama? Kalau tidak boleh juga tidak apa-apa, aku hanya ingin melepas rindu.

Renjun melihat lagi pesan dari Leehyuck, gimana ini? Dia jadi tidak enak jika tidak meng iyakan kemauan sang kekasih.

To Leehyuck 19.13
Iya, boleh kok

Leehyuck 19.14
Oke sayang, Sampai jumpa hari Minggu :).

To Leehyuck 19.15
Sampai jumpa juga<3

Setelah membalas pesan dari Leehyuck dia putuskan untuk tidur, dai tidak mau membalas pesan Leehyuck dulu untuk saat ini, dia masih dedekan padahal besok masih hari Jum'at, tapi dia sudah dedekan.

🐻🦊

Renjun terheran-heran saat Mark Lee membantunya memunguti buku yang dia jatuhkan dan akan dikembalikan ke perpustakaan pagi itu, apa pemuda itu terkena demam semalam? Atau kepalanya terbentur hingga lupa ingatan?

Dia memandang Mark dengan waspada, apa akan ada udang di balik batu? Jangan-jangan Mark membantunya hanya ingin melemparkan buku-buku nya keluar jendela? Tapi apa yang dia pikirnya tidaklah terjadi Mark menyerahkan buku-bukunya dengan selamat kembali ke tangan renjun.

"Emm—" renjun melirik canggung "t-terima kasih?" Ucapnya ragu.

Mark hanya menatap nya datar kemudian pergi begitu saja meninggalkan renjun, pemuda itu memiringkan kepala sambil mengamati punggung Mark yang menjauh.

"Renjun-ah!"

Jaemin melambaikan tangan dari bangkunya, dia merasa tidak nyaman jika dipanggil dengan keras seperti tadi, perhatian murid 1 kelas jadi tertujuh pada renjun, mau kabur sebentar lagi jam pelajaran dimulai, renjun medesah pasrah dan berjalan menuju bangkunya sendiri.

Namun, renjun memekik saat sebuah kaki menjenggalnya hingga dia terjatuh nyungsep? Terdengar Suara gelak tawa satu kelasnya terngiang di telinganya dan membuatnya menjadi geram, pemuda rubah itu mengerpalkan tangannya erat, menahan kemarahannya, dia mendongak hanya untuk melihat wajah Lee Jeno sialan itu yang sedang tersenyum lebar.

"Oh maaf, seharusnya kau membuka mata mu lebar-lebar" ujarnya "apa kau perlu bantuan renjun-ah"

Sebelum renjun merespon, tiba-tiba saja sudah ada tangan ditarik untuk berdiri oleh seseorang, yang ternyata dia adalah.....

Mark Lee

Renjun tersedak ludahnya sendiri, satu kelas shock, Mark memandanginya dengan tatapan yang sulit diartikan, namun sekali lagi pemuda itu hanya menatapnya datar sebelum kembali ke bangkunya.

"What the—" Jeno dan jaemin yang menatapnya kaget dengan pandangan tidak percaya, jaemin yang sadar dari kagetnya segera menarik renjun yang masih berdiri kaku seperti orang bodoh agar duduk di bangkunya sendiri, karena gurunya sudah datang dan pelajaranpun segera dimulai.

"Halo?! Renjun-ah kau tidak apa-apa?" Bisik jaemin khawatir, pasalnya renjun masih terlihat tidak percaya.

Tentu saja dia tidak mempercayai Mark yang tiba-tiba bersikap baik padanya, dia juga pernah dibuat kaget saat jaemin tiba-tiba baik padanya tapi tidak sekaget ini, karna dialah yang sering menjadi otak dari pembullyannya kalau jaemin cuma menertawakan nya.

Renjun menoleh ke arah dimana Mark duduk sebelum kemudian dia cepat-cepat mengalihkan pandangannya dan segera duduk hp itu karena Mark juga sedang menatapnya.

TBC ......


⭐💬



VIRTUAL - Hyuckren  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang