chapter 9

3.6K 347 4
                                    

Happy reading ......

30 menit perjanan, keduanya sampai di tempat tujuan. Haechan membawanya ke COEX aquarium yang berada di distrik Gangnam.

Keduanya berjalan beriringan memasuki pintu masuk berupa lorong panjang dengan atap lengkung berupa kaca, renjun mendongak dan terkagum-kagum melihat banyak sekali jenis ikan berwarna-warni.

"Kamu suka?"

Renjun menoleh pada haechan yang sedang menatapnya, senyum lebar timbul dibibir renjun, "suka, suka sekali".

Mereka masuk kedalam lagi, renjun memekik saat melihat hiu paus sepanjang 10 meter dan lebih banyak lagi ikan yang bergerombol, berenang sana sini, seperti berada di laut.

Mereka masuk kedalam lagi, renjun memekik saat melihat hiu paus sepanjang 10 meter dan lebih banyak lagi ikan yang bergerombol, berenang sana sini, seperti berada di laut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Saat sedang asik mengamati ikan sebuah kehangatan melingkupi jari-jari tangannya. Detik itu juga renjun terkesirap dalam cahaya biru gelap yang berpendar diantara puluhan orang yang ada disini, diam-diam tangan haechan telah menyelip diantara jarinya, ditatap pemuda itu dengan raut wajah kaget, haechan tetap menatap aquarium, bola matanya berbinar kebiruan.

Jantung renjun berdebar keras sekali, dia menggigit bibir bawahnya, perlahan tapi pasti jemarinya membalas genggaman tangan haechan, dia berdehem dan menjilat bibirnya gugup.

Kini giliran haechan yang menatapnya terkejut.

Detik selanjutnya, haechan mengulum senyum dan berbisik di telinga nya, "aku sayang sekali padamu, injuni."

🐻🦊

Renjun tidak harus menyebut ini kesialan atau keberuntungan atau kedua-duanya.

Dalam perjalanan pulang, hujan turun dengan kejam dan membasahi mereka yang sedang naik motor. Mau berteduh sudah terlanjur basah kuyup, keduanya nekat menerobos hujan jarak rumah renjun yang tinggal sedikit lagi, alhasil renjun dan haechan basah kuyup.

"U-uh masuklah, aku akan meminjami baju ganti. Tunggu sebentar"

Haechan tidak protes, pemuda itu masuk kerumah renjun melepas sepatu dan menepatkan dirak, sementara matanya mengamati sekeliling.

Renjun berlari secepat kilat menuju kamar, membuka lemari dan memilih sweater dan juga celana training untuk dipinjamkan ke haechan, tidak lupa dia mengambil handuk.

"I-ini, kamar mandinya disebalah sana."

"Injuni, kamu tinggal sendirian kenapa rumah mu terlihat sepi?" Tanya haechan.

"Ahh ini orang tua ku bekerja diluar kota, jadi aku tinggal sendirian."

"Ah begitu, yaudah injuni aku mau ke kamar mandi dulu, terimakasih ya" Ujar pemuda itu.

Renjun berdebar-debar, mereka dirumah hanya berdua.

Tidak akan terjadi apa-apa kan?

Setelah keduanya selesai berganti baju dan memakai pakaian hangat, menonton film dengan segelas coklat panas menjadi pilihan.

Awkward part 1

Keduanya saling melirik, berdehem singkat kemudian kembali melihat layar, renjun kelihatan kalem, matanya seolah serius menonton adegan dimana Edward aka menikah dengan Bella swan padahal jantungnya menggedor-gedor ribut dibalik dada.

Awkward part 2

Setelah film berjalan agak lama, renjun melotot saat melihat Edward dan Bella swan berciuman panas, Lebih melotot lagi saat Bella swan merobek kemeja edward dan adegan selanjutnya mereka akan melakukan - melakukan — asksksksdkkd apa sih film yang disetelnya tadi ?! Renjun menyesal Sudah menyetel film tanpa melihat label terlebih dahulu.

Renjun berujar dengan wajah yang memerah pekat, "a-aku a-akan mengganti filmnya."

Namu dia memberku saat pinggangnya di tahan, haechan perlahan mendekat, pemuda rubah semakin melotot pada layar sampai matanya terasa pedih, pura-pura fokus padahal jantungnya nyaris meledak.

"Injuni."

Dipanggil begitu, bulu kuduk renjun meremang, dia terkesirap dengan napas tertahan saat haechan menarik dagunya, bola mata itu menatap dirinya intens, menyelam kedalam mata renjun, seru nafas saling beradu, pandangan haechan perlahan tertujuh pada bibirnya.

Renjun menelan ludah, memejamkan mata rapat-rapat saat haechan menempelkan bibir mereka, benda kenyal itu bergerak perlahan diatas bibir renjun yang sedikit terbuka, dilumat lembut bibir renjun.

"T-tung t-tunggu...." Renjun memundurkan kepalanya, telapak tangan menahan dada haechan, kepala renjun mendadak pening, pandangan renjun berputar, rentetan perlakuan haechan padanya membuat jantungnya berdebar, DEMI TUHAN DIA TIDAK SIAP!.

"Kenapa?" Tanya haechan, "bukankah, biasanya aku juga menciummu?".

INI JELAS BERBEDA. bagaimana mungkin haechan membandingkan ciuman asli dan ciuman dalam pesan teks ?!.

"S-sepertinya, aku harus ke kamar mandi". Ujar renjun gugup.

Renjun beranjak berdiri, ingin cepat-cepat pergi dari sana. Sayangnya kemodusannya untuk kabur sudah tercium lebih dulu. Dia memekik kaget saat haechan menarik pergelangan tangannya hingga jatuh ke pangkuan pemuda tan itu, sebuah lengan besar menyisip kepinggang renjun dan melingkar erat " jangan pergi—" bisik haechan "ayo ciuman, seperti biasanya".

Renjun memejamkan mata erat, dia harus bagaimana? Tolong......!!!!

Tbc



Ini terlalu bertele-tele ngga sih ? Menurut kalian gimana?

⭐💬Nya

VIRTUAL - Hyuckren  (END)Where stories live. Discover now