chapter 11

3.5K 354 4
                                    

Happy reading........

Renjun tidak berbohong, sebenarnya dia memang merasa agak pusing pagi ini. Apa ini gara-gara kehujanan kemarin? Renjun melangka gontai menuju unit kesehatan sekolah, masa boso dengan nilai olahraganya, yang renjun inginkan saat ini hanya merebahkan diri di ranjang dan tidur, renjun sudah meminta jaemin untuk mengatakan pada guru olahraga bahwa dia sedang sakit.

Dia membuat pintu dan tidak menemukan dokter penjaga disana, renjun tidak ambil pusing, semua bilik kosong kecuali bilik kedua dari deretan paling ujung yang tertutup, pemuda itu memilih bilik paling ujung disebelah bilik yang tertutup itu, melepaskan sepatunya dan merebahkan diri disana, dia memejamkan mata sebentar dan terbuka saat ponselnya bergetar.

Leehyuck 10.30
Sayang?

To Leehyuck 10.31
Iya?

Leehyuck 10.32
Sedang apa?

Renjun mengubah posisi tidurnya  menjadi miring dan mengetik balasan.

To Leehyuck 10.32
Berbaring
Sepertinya aku terkena flu T,T

Leehyuck 10.33
Benarkah? Kenapa bisa sama?

Aku juga sedang berbaring, dan sepertinya aku juga terkena flu :(.

Renjun melotot saat melihat pesan balasan Leehyuck, dia langsung terlonjak dan duduk diatas ranjang, diliriknya bilik tertutup yang berada tepat disebelahnya dengan wajah horor. Mungkin kah?, Ponselnya bergetar lagi

Leehyuck 10.34
Mungkin karna kehujanan kemarin.

Leehyuck 10.34
Kamu sudah makan? Sudah minum obat ?

Renjun tidak membalas, dengan jantung berdebar keras, pemuda itu marai tirai yang membatasi bilik disebelahnya dan mengintip.

Rambut hitam dan postur tubuh familiar yang membelakangi renjun sudah cukup membuat pemuda rubah itu kalang kabut, dia membelalak matanya tidak percaya.

Lee Haechan.

Kekasih virtualnya, berbaring disana, dan dia sedang berkirim pesan dengan renjun Yanga hanya berjarak 1 meter dalam ruangan yang sama, pemuda rubah itu tersentak saat ponselnya bergetar ribut, dia melihat layar ponselnya.

Leehyuck's calling ....

Jantungnya berdetak kencang, perut renjun melilit tegang, jangan sampai haechan mendengar getaran ribut dari ponselnya, dengan panik jarinya menyalakan mode hening tanpa mengangkat panggilan. Saat renjun mengintip kembali pemuda tan itu sudah berbalik dan menatap tepat kearahnya.

"Renjun-ah?"

Renjun membeku. Mampus

Renjun menelan ludah, membasahi tenggorokannya yang mendadak terasa kering, jantungnya bekerja ekstra memompa, apa haechan sempat mendengar getaran diponselnya? Apa haechan sempat melihat wajah panik renjun saat menyalakan mode hening?.

"Renjun-ah" panggil haechan sekali lagi sambil mengibaskan telapak tangannya didepan wajah renjun.

"Y-ya?" Jawab renjun gugup, wajahnya memucat karena haechan tau-tau sudah berdiri dihadapannya, memangnya kapan pemuda tan itu bangkit dari ranjang?!!.

VIRTUAL - Hyuckren  (END)Where stories live. Discover now