RL | 6

1.3K 23 0
                                    

Aluna sudah siap dengan pakaiannya ia melihat tampilannya di pantulan cermin di rasa sudah cukup ia turun dari kamarnya, Ya rumahnya sepi karena kedua orang tuanya sedang berada di luar.

Aluna berjalan keluar rumah ia duduk di kursi yang ada disana menunggu kedatangan Gilang.

Tak memerlukan waktu lama Gilang sampai di rumah Aluna, ia menatap Aluna dari atas sampai bawah Aluna sangat cantik mengapa ia baru menyadari jika Aluna secantik ini dan kenapa ia harus menyakiti Aluna. Aluna yang di tatap oleh Gilang menunduk, apakah ada yang aneh dari dirinya.

Gilang tersenyum menghampiri Aluna.

Gilang mendekat pada Aluna, senyum. Gilang tersenyum, senyuman yang sangat diinginkan Aluna itu kembali, senyuman dimana saat ia masih baik menjalani hubungannya dengan Gilang, senyuman Gilang yang sangat di tunggu oleh Aluna kini sudah kembali lagi.

Aluna tersenyum.

Gilang mengulurkan tangannya, Aluna menerima uluran tangan itu.

"Kamu cantik,cantik banget." Puji Gilang

Aluna tersipu malu, jarang sekali Gilang mengatakan itu dan baru kali ini laki-laki itu mengucapkan kalimat itu kembali.

"Masa sih? Makasih kamu juga ganteng."

Gilang tersenyum, "Yaudah ayo sekarang aja berangkatnya."

"Emang kamu mau bawa aku kemana?" Tanya Aluna

"Mau bawa kamu ke tempat special kayak orangnya special." Jawab Gilang

"Kamu aneh tau bilang gitu." Ucap Aluna, memang ucapan Gilang itu terasa aneh di telinganya

"Karena aku gak pernah bilang gitu ya ke kamu? Maafin aku ya?"

"Ehh enggak aneh aja gitu, gausah minta maaf."

"Beneran?" Tanya Gilang, Aluna mengangguk, "Yaudah ayoo kita jalan."

Aluna mengangguk lalu menaiki motor Gilang.

"Kenapa belum berangkat?" Tanya Aluna

Gilang menarik tangan Aluna untuk melingkar di pinggangnya, "Nah kalau gini kan enak, jangan di lepas ya? Nanti dia ngambek gak mau jalan kalau di lepas kamu."

Aluna terkekeh, "Iyaa gak akan aku lepas." Ucapnya.

••••

Grace mengetuk pintu kamar Galang karena Galang sedari tidak turun ke bawah, Grace merasa ada yang aneh dengan kakaknya satu ini.

Mengapa kedua kakaknya mempunyai mood yang bergantian, terkadang Gilang yang hanya diam dan menyendiri dan Galang yang bahagia dan bepergian terus, sekarang mengapa itu semua menjadi kebalikan. Tidak sebenernya Gilang juga keluar bersama kaira tapi Gilang jika sudah di rumah lebih menyindiri apalagi jika ada Galang diantara keluarganya.

Grace menunggu pintu kamar Galang terbuka, ia kembali mengetuknya.

Pintu kamar Galang terbuka menampilkan wajah datar Galang, Grace mengerutkan keningnya membuat Galang terheran.

"Kenapa?" Tanya Galang

"Enggak sih, tumben banget gak keluar biasanya juga keluar. kalau emang lagi gak ada kesibukan bisa anterin Grace ke rumah temen grace gak?" Pinta grace

"Ngapain?"

"Grace itu ada kerja kelompok tapi kita kerjain tugasnya di rumah teman Grace."

REAL LOVEWhere stories live. Discover now