RL | 38

279 10 0
                                    

Lorena sudah memberi tahu Galang, Galang menyetujui ajakan dari Lorena. Tentunya bersama Aluna.

Belum ada pembicaraan, mereka masih terdiam. Galang hanya menunggu Lorena membuka suaranya, karena dialah yang mengajak nya untuk bicara.

Regas menggenggam tangan Lorena, Lorena menoleh. Seolah memberi isyarat untuk berbicara, Regas menganggukan kepalanya meyakinkan Lorena.

Lorena menghela nafasnya, "sebelumnyaa gue bener bener minta maaf."

"Setelah gue pikir, lo emang seharusnya udah berdampingan sama orang yang lo sayang Gal, maafin gue." Ucap Lorena

Galang mengangkat satu alisnya, "terus?"

"Gue nggak akan ganggu lo lagi, Gal. Gue sadar gue egois, gue mau lo bahagia Gal."

"Aluna, gue juga minta maaf. Gue minta maaf karena gue pernah berpikiran buat ngerusak hubungan lo sama Galang, gue juga berpikiran buat misahin lo sama Galang, gue bener bener minta maaf."

Aluna mengangguk, "gapapa kok ren, meskipun aku nggak tau niat awal kamu. Aku udah maafin kamu."

Lorena menatap Aluna tidak percaya, Aluna sangat berbeda dengannya. Aluna adalah gadis yang mudah untuk memaafkan, gadis yang sangat lembut selain kecantikannya.

Lorena kagum dengan Aluna, ia tersenyum simpul. Rasanya menyesal ia pernah berpikir ia akan menyakiti gadis ini.

"Maafin gue, Gal."

Galang menatap Aluna, Aluna tersenyum sambil mengangguk. meskipun itu sulit untuk Galang, namun ia akan selalu mendukung pria nya itu.

"Iyaa gua maafin."

Lorena tersenyum, "kalian emang cocok, gue harap kalian bersama terus." Ucap Lorena

"Makasih Lorena." Jawab Aluna

Galang hanya terdiam, meskipun Lorena sudah meminta maaf rasanya masih saja sulit untuk melupakan tentang Lorena dan Regas.

Yang pada akhirnya Lorena lebih memilih kembali bersama Regas, Regas adalah cinta pertama Lorena. Lorena kembali kepada Regas saat pria itu baru saja kembali dari amerika.

"Kalau gitu, kita pamit ya ren." Ucap Aluna

"Iyaa, sekali lagi gue ucapin makasih ya dan maaf."

Aluna mengangguk, lalu ia berjalan bersama Galang. Regas dan Lorena melihat keduanya yang pergi, Regas mengelus pundak Lorena.

"Udah kan?"

Lorena mengangguk, "yaudahh ayoo."

"Ayoo."

_______

"Cowo yang di samping loren itu siapa?"

Galang menoleh, "Regas, pacar Loren."

"Sebelum pacaran sama aku, Lorena pernah pacaran sama dia. Sampai sekarang masih." Jelas Galang

"Tapi dia masih ngejar kamu?"

Galang mengangguk, lalu ia menatap gadis yang berada di sebelahnya, menggenggam tangan Aluna.

"Yuk pulang."

Aluna mengangguk, ia berjalan berdampingan dengan Galang.

"Nantii kita ke makam ayah sama bunda ya?" Ucap Aluna sedikit berteriak, agar Galang mendengar

"Iyaa, nantii kita kesana."

Aluna tersenyum, ia mengeratkan tangan nya yang melingkar di pinggang Galang, gadis itu menyenderkan kepalanya di punggung Galang.

Galang ada bentuk kebahagian yang benar - benar ia syukuri, ia berharap hubungannya dengan Galang.

Mereka sudah sampai di tempat pemakaman kedua orang tua Aluna, keduanya berjongkok diantara kedua makam itu.

Seseorang yang sangat Aluna rindukan, seseorang yang sudah merawatnya dari kecil hingga dewasa, bundanya yang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan Aluna.

Galang mengelus lengan Aluna, pasti sangat sedih rasanya di tinggal oleh orang yang kitaa sayang.

"Bunda, ayah. Aluna datang, liat Aluna sama Galang."

"Aluna kangen bunda, aluna kangen ayah. Kalian bahagia yaa disanaa, Aluna selalu doain ayah dan bunda dari sini. Aluna sayang banget sama bunda dan ayah."

"Bund, ayah. Datang ya ke mimpi Aluna, Aluna kangen banget sama bunda dan ayah, Aluna di jaga baik sekarang ada mama Leona dan papa reno yang rawat Aluna, bang Zyan juga." Lirih Aluna

Galang tersenyum, ia semakin mendekatkan tubuhnya agar ia mudah jika nantinya Aluna menangis, ia akan membawa gadisnya itu ke dalam pelukannya.

Aluna mengusap air mata nya yang menetes, sangat rindu kepada kedua orang tuanya.

"Aluna sayang bunda dan ayah." Ucap Aluna sambil mencium batu Nisan yang tertuliskan nama kedua orang tuanya.

Aluna juga Tak lupa, menaburkan bunga. Diikuti dengan Galang yang juga menaburkan bunga diatas kedua makam tersebut.

"Udah?"

Aluna mengangguk, Galang menggandeng tangan Aluna. Perlahan keduanya berjalan meninggalkan pemakaman.

_______

Gilang sedang berada di pusat pembelajaan, tentunya bukan keinginan ia. namun pria itu terpaksa harus mengikuti kemauan sang adik.

Dengan malas Gilang berjalan sambil mendorong troli, sudah hampir setengah jam ia mengikuti sang adik.

"Lu mau beli apaan si, lama banget cepetan pegel nih gua." Gerutu Gilang

"Sabar dong, sinii ikutin aku." Ucap Grace sambil berjalan mendahului Gilang.

Gilang hanya bisa menghela nafasnya, lalu ia ikut berjalan mengikuti arah adiknya. Saat Gilang ingin berbalik ia Tak sengaja menabrak seorang perempuan di depannya.

"Maaf, gak sengaja." Ucap Gilang sambil membantu perempuan itu memasukan barang barangnya.

"Iyaa gapapaa kok." Jawab perempuan itu

Mata keduanya bertemu saling bertatap tatapan, Gilang terkagum dengan kecantikan perempuan di depannya ini.

Sedangkan perempuan itu hanya tersenyum tipis, "saya permisi."

"Silahkan."

Gilang terdiam matanya di teralih kemana pun, ia terus memandang perempuan itu yang semakin menjauh darinya.

Grace melambaikan tangannya di depan wajah Gilang, ia melihat kejadian itu namun ia menyadarkan Gilang.

"Bang Gilang!!"

"Kenapa? Udah?"

Grace mengangguk, "ciee, jatuh cinta nii. Waduh pandangan pertama lagi."

"Ck, udah ah ayoo."

Gilang berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Grace yang terus bertanya tanya kepadanya.

______

JANGAN LUPA VOTE NYAA!!!

REAL LOVEWhere stories live. Discover now