Bz-3

314 213 17
                                    


Happy reading❤

-----------

Setelah zea menceritakan asal lebam di lehernya, meysha menarik zea menuju UKS padahal tepat saat itu bel masuk telah berbunyi. Meysha dengan telaten mengobati lebam di leher zea dengan sesekali mengomel persis seperti ibu² yang memarahi anaknya karena berbuat nakal. Ketika selesai mengobati meysha melarang zea kembali ke kelas dan mengajaknya membolos dengan rebahan ria di dalam UKS. Zea tentunya tak menolak karena ia juga malas masuk ke kelas.

Dan keberuntungan kembali datang ketika hari ini siswa di pulangkan lebih awal karena para guru ada rapat mendadak. Banyak dari mereka yang memilih tetap tinggal di sekolah, entah untuk bermain basket, membaca di perpus atau bertemu gebetanya seperti yang meysha lakukan saat ini.

Gadis itu bersorak girang ketika dito sang gebetannya mengajak bertemu. Padahal dito terkenal sebagai play boy kelas lele dan entah kenapa meysha tetap kecantol dengan play boy itu? Jawabannya karena meysha memuja wajah tampannya itu! Yahh terserah.

Kini zea sedang berada di pinggir jalan menunggu mang angkot langganannya. Dan beberapa menit kemudian angkot berwarna merah berhenti di depannya.

"Tumben udah pulang neng" Tanya mang angkot tersebut.

"Ada rapat mang, jadi pulang pagi" Mang angkot pun mangut mangut, faham.

Sesampainya di rumah. Ghazea langsung mengganti seragam sekolahnya dengan kaos putih dan celana training, tak lupa rambut panjang nya ia kuncir kuda. Bagaimana dengan lukanya yang terlihat? Bodoamat.

Matanya menelisik sudut rumah yang tampak sepi. Hanya ada pak aji dan bi inah di rumah. Lalu zea berpamitan kepada bi inah untuk berjalan jalan sebentar di taman dekat rumah. Tak lupa ia mengajak coco karena anjing itu sudah lama tidak jalan jalan bersamanya.

Cuaca siang ini bagus tak seperti pagi tadi. Matahari bersinar terang, langit cerah berawan dan udara pun sejuk mungkin karena tadi pagi hujan lebat mengguyur kota. Zea tertawa gemas melihat coco yang sesekali melompat lompat menghindari genangan air di jalan, kali ini ia tak menali coco karena coco tak akan pergi jauh darinya.

Ghazea mendapatkan anjing ini dari box yang tergeletak di depan pintu rumah, dan ternyata anjing kecil berbulu lebat dan panjang yang menjadi penghuni box tersebut. Zea menemukan box itu tepat di ulang tahunnya yang ke-12, ia senang sampai tak rela membiarkan anjing kecil berwarna abu abu putih itu turun dari gendongannya. Ia tau box itu untuknya karena ada secarik surat dengan isi teruntuk ghazea Stephanie jadi itu miliknya bukan?

Ahh ia jadi teringat masa² tersebut. Lalu siapa yang memberikan anjing itu kepadanya? Apalagi anjing yang diberikan termasuk anjing yang mahal?

Gukkk! Gukk!

Suara coco menyadarkan zea bahwa mereka telah sampai di taman. Hanya ada beberapa pengunjung yang datang, mungkin karena masih siang dan tadi pagi yang sempat hujan membuat orang-orang malas bepergian. Zea mengambil bola pingpong berwarna merah yang sengaja ia bawa. Ia akan bermain lempar-tangkap bersama coco.

"Tangkap coco!" Seru zea.

Gukk! Gukk!. Coco melompat dan mengigit bola yang zea lempar. Lalu dengan langkah girangnya ia membawa bola tersebut kembali, dan mereka bermain itu cukup lama hingga zea ingin pergi ke toilet dan berpesan pada coco agar tetap di sini.

BarrazeaWhere stories live. Discover now