Bz-8

256 160 9
                                    

Jangan lupa tekan bintang sebelum membaca!

Happy reading❤
----------

Sekolah sudah usai dari dua jam lalu namun dua sosok yang sedang bergelut dengan busur dan anak panah di tangannya tetap betah berada di sekolah. Jika yang satunya tetap berada di sekolah karna ingin berlatih untuk lomba yang akan ia ikuti, maka yang satunya lagi tetap di sekolah karena ingin menghilangkan semua pemikiran negatif yang beberapa hari ini selalu bersarang di otaknya.

Ghazea menarik tali busurnya, menutup sebelah mata agar bisa memanah tepat di sasaran. Perlahan jarinya melepaskan tali busurnya dan anak panah pun melesat dengan cepat.

Splassh!

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju tempat di mana anak panahnya tertancap tepat di tengah-tengah sasaran, ini adalah yang ke 11 berhasil dengan sempurna lalu Ia menarik anak panahnya lalu kembali ke posisi awal.

"Gak pulang?" Tanya erlan yang terlihat sedang mengemasi barang barangnya, ya! Erlan lah yang akan mengikuti lomba panahan mewakili sekolah. Ingat kah kalian dengan erlan? Manusia kutuh utara yang merupakan sahabat dari barra, walaupun ia satu eskul dengan zea dari kelas 10~alias 1 tahun yang lalu, namun mereka tak akrab sama sekali hanya berbicara jika perlu.

Ghazea menggelengkan kepala, duduk di atas rumput dengan kaki yang ia selonjorkan. "Duluan aja, gue masih pengen disini" Erlan pun mengangguk dan pergi lebih dahulu.

Matahari nampak sudah hilang separuh, lampu lampu di area Sekolah pun sudah mulai menyala. Ghazea membereskan barang barangnya dan bergegas pergi ia takut di sekolah sendirian, bukan takut hantu tapi takut terhadap sosok misterius yang tempo hari lalu berhasil membuatnya ketakutan.

Ia berjalan dengan langkah kaki yang lebar, sesekali membuka ponsel untuk mengalihkan pikiran buruk namun tiba-tiba sebuah benda bulat dengan ukuran besar menghantam kepalanya dengan begitu kerasnya, membuat tubuh kecilnya terjatuh begitu saja menabrak pintu kaca yang menimbulkan suara nyaring.

"Jambu! " Umpatnya seraya memegangi kepala yang terasa pening dan terguncang, takut kepalanya copot.

"Gak sengaja" Ucap seseorang yang merupakan pelaku pelemparan bola basket tersebut.

Zea memicingkan matanya menatap sosok yang menurutnya sebagai kesialan buktinya setiap bertemu sosok ini ada saja yang terjadi, ia berdiri lalu mengambil bola basket itu dan memukul mukulkan nya ke arah manusia yang berada di depannya meluapkan rasa jengkelnya.

"Sakit goblok!"

"Sengaja lo?"

"Bisa gak sih gausah cari gara gara sama gue hah??!!Jambu emang!!" Semprotnya yang masih bergerak brutal.

"Ck. Gue gak sengaja" Barra menahan kening gadis di depannya membuat gadis itu semakin menjadi jadi. "Udah deh diem!" Barra memegang kedua bahu ghazea dan menatap tajam membuat zea diam tak berkutik.

Apakah ada yang bisa menjelaskan kenapa zea selalu kicep ketika di tatap tajam oleh barra?

"Mana yang sakit?" Barra menyibak helaian rambut yang menutupi kening gadis itu dan berusaha mencari luka yang ia perbuat.

"Nih sakit!" Sembur zea dan langsung menendang pertigaan barra membuat lelaki itu langsung tumbang dengan ringisan yang keluar dari mulutnya.

Zea melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah yang gelap dan sepi hanya di terangi oleh satu lampu jalanan yang kadang berkedip kedip horor. Ia membuka hpnya dan memesan ojol namun sudah 15 menit menunggu sang ojol pun tak segera menampakkan diri hingga terdengar suara khas motor mahal mendekat kearahnya.

BarrazeaWhere stories live. Discover now