Bz-18

123 65 14
                                    

Happy reading...
----

Suasana ribut mendominasi lapangan dimana para siswa siswi kelas 11 khususnya mendapatkan pengumuman jika camping yang seharusnya di laksanakan setelah ujian harus di majukan menjadi lusa, tentu saja itu membuat heboh sebagian besar para siswa karena mereka yg belum mempunyai persiapan apa apa. Pria berkepala botak yg berdiri di depan dengan mikrofon di tangannya berdemen beberapa kali mengintrupsi agar kebisingan didepannya segera usai.

"Heh! Diem semua! Siapa yy nyuruh kalian berbicara?" Ujar pak yanto seraya menatap tajam sekeliling membuat kebisingan yg tadi mendominasi lapangan kian menguap.

"Kenapa sih pak kok di majuin gini? Mana majunya gak kira kira lagi, gak ada persiapan nih!!" Melvin berteriak dari arah belakang yang di balas dengan anggukan setuju dari para siswa tak takut jika kena sembur oleh yanto kembali.

"Ya mana saya tau!! Bukan saya yg ngatur jadwalnya!!" Jawabnya yang lagi lagi mendapat desahan tak puas dari para siswa. "Sudah kembali ke kelas! Jangan bolos nanti saya botak rambut kalian" Kemudian satu persatu siswa mulai meninggalkan lapangan untuk kembali ke kelas, berbeda dengan kinan yg berlari mencari seseorang yg beberapa hari ini memenuhi kepalanya. Dan saat bertemu dengan orang tersebut dengan reflek tangannya mengapai tangan orang itu dan berakhir dihempaskan begitu saja.

"B-barra ikut camping kan?" Tanya kinan dengan malu malu.

"Menurut lo?" Balas barra mengangkat sebelah alisnya.

"Pasti ikut kan? Soalnya aku sama ghazea juga ikut lo!" Sengaja kinan membawa nama ghazea agar ia terlihat seperti saudara yang baik di mata barra dan membuat barra jatuh cinta padanya.

Karena tak tau ingin merespon apa akhirnya barra pergi begitu saja dengan erlan dan melvin yang membuntutinya, Membuat bahu kinan merosot seketika karena merasa di abaikan.

"Ihh ko ninggalin kita sih?!" Protes clara yang menemukan kinan berdiri dengan wajah kusut seperti pakaian yg habis di cuci. "Knapa muka lo?" Tambahnya.

"Eh tadi gue liat lo bicara sama barra? Ada apa emangnya? Suka ya?" Tanya dista yang tadi sempat melihat kinan berbicara dengan barra.

"Iya gue tadi habis bicara sama dia tapi di abai in" Jawabnya kembali merosotkan bahunya, dan mendapatkan rangkulan hangat dari kedua temannya. "Di abai in doang kan? Kenapa sampek sedih gini?"

"Soalnya aku suka sama dia"

Kinan menggigit bawah bibirnya karena kedua temannya hanya diam tak menanggapi pernyataannya, seharusnya ia bisa mengontrol mulut ini agar tidak berbicara seenaknya.

"Bentar bentar, bukannya lo baru aja putus sama mario? Kenapa bilang suka sama barra? Ga mungkin kan lo semudah itu lupain mantan tunangan lo?" Ucap dista yang kembali membuat kinan mengumpat dalam hati. "Sebenernya gue gak suka mario.... Gue di paksa harus tunangan sama mario padahal gue sukanya sama barra bukan mario" Ucapnya dengan raut muka yg di sedih sedihkan.

"Trus siapa yg maksa lo?"

"Ghazea"

"Shit! Knapa lo mau aja si kinannnn!!! Nurutin si nenek lampir kayak dia!"

"Soalnya kita saudara" Ucap kinan yg berhasil membuat clara dan dista gemas dengan temannya ini, kenapa kinan harus sebaik ini sih??

"Heii!! Dia cuma parasit yang numpang di kehidupan lo! Harusnya lo singkirin dia jangan biarin dia hidup enak enak habisin harta bapak lo!"

"Aku gak tega diss.... Dia tetep saudara akuu.. Tapi dia tega habis buat aku seolah-olah nyakitin mario terus dia deketin orang yang aku suka" Kinan menangis, dengan air mata yg sudah membasahi kedua pipi mulusnya. Namun di dalam hati ia tertawa puas karena sekali lagi berhasil membuat ghazea di benci oleh orang di sekitarnya.

BarrazeaWhere stories live. Discover now