Bz-12

196 130 10
                                    

Follow ig: meilnn._

Walaupun gada apa apa disana sepi kayak kuburan
Tapi gapapa kali kalo kalian polow huhu:v

Nanti ku follback kok mwhehe bilang aja
Dari wp

Happy reading🖤
-------

Huekk... Huekk....

Dengan telaten ghazea memijat tengkuk lelaki yang sedang jongkok di bawah pohon mengeluarkan isi perutnya. Barra menegakkan badannya kembali terlihat kondisinya yang sangat berantakan mulai dari rambut yang kusut seperti kapas bekas, mata merah dan juga wajahnya yang pucat pasi.

"Nih minum" Ghazea menyodorkan sebotol air mineral bermerek Qamu'a pada barra yang kini sudah duduk di bangku yang berada di sana.

"Shh pusing banget" Barra memejamkan kepalanya meredam rasa sakit di kepalanya.

"Gitu sok sok an naik kalo gak kuat ini"

"Biasanya gak pernah gini"

"Gak pernah gini karna lo gapernah naik rollercoaster"

Bener juga!. Ia sampai seperti ini karena naik wahana biadap itu! Apalagi saat rombongan barra sedang berada di puncak rell tertinggi dengan posisi terbalik malah mesinnya mati begitu saja dan harus menunggu 30 menit agar bisa menyala kembali.

Dan setelah turun barra muntah muntah karena merasa perutnya serasa di aduk duduk di ketinggian dengan posisi terbalik.

"Gila ni wahana bikin malu aja" Teringat saat ia berlari pontang panting mencari toilet dan malah tersungkur di bawah pohon dan muntah. "Haiss malu gue"

"Harusnya tadi gue video biar satu sekolah tau sifat asli manusia yang katanya  kulkas berjalan"

"Sialan!"

Ghazea tertawa tak lagi menganggy barra yang terlihat masih trauma menaiki wahana yang katanya untuk bocil. Hari semakin larut namun pasar malam malah semakin ramai dengan pengunjung bahkan para bocil pun masih terlihat di mana mana. Sedang asyik memperhatikan sekitar ia menatap sebuah stand dimana para pengunjung harus memanah tepat sasaran sebanyak 3 kali dan mendapatkan hadiah yang di inginkan.

Ia ingin bermain namun ia tak punya uang, sepeser pun tak de

Nasib olang kismin.

"Noh main sana" Barra menyodorkan selembar uang berwarna merah.

"Apaan"

"Udah sono, gue tau lo mau main"

Tumben peka, tanpa menunggu lagi zea pergi dan menukarkan uang itu dengan koin yang satu koinnya seharga 5 ribu rupiahhh. Ia mendekatkan busurnya di samping wajahnya, membidik qgar anak panah tertancap tepat sasaran.

Splashhh.

Anak panah pertama tertancap tepat dk tengah-tengah. Sasaran di depan terlihat bergerak dengan lamban.

Splasshh

Begitupun yang kedua. Kecepatan sasaran semakin tinggi

Dan...

Splasshh!

Ghazea mendesah kecewa ketika panah ketiga malah meleset jauh dari sasarannya. Seperti keberuntungan sedang tak berpihak padanya dan sekarang koinnya tinggal satu, sebenarnya uang yang Barra berikan masih banyak tapi masak ia akan menghabiskan semuanya?

"Mana giliran gue" Entah sejak kapan Barra berdiri di sampingnyq lalu mengambil alih busur di tangan zea dan menyuruh gadis itu mundur beberapa langkah.

BarrazeaWhere stories live. Discover now