Bz-10

234 155 3
                                    

Tekan bintang sebelum membaca
Agar barra makin cinta sama kalian(*≧∀≦*)

Happy reading❤
----

Brakk!!

"Woi tempe bacem! Berisik lo! Ganggu orang lagi lihat drakor aja" Meysha muncul dr balik kamar zea. Ia datang ke sini mencari tempat cerita dan juga ketenangan malah terganggu dengan perilaku kinan.

Kinan yang melihat meysha ada di rumahnya pun langsung pergi masuk ke dalam kamar tak lupa membuang kotak tersebut.

"Makin hari makin gendeng tu bocah!" Gerutu meysha ketika kembali naik ke atas kasur.

"Knapa lagi dia" Tanya ghazea.

"Gatau stres kali malem² teriak teriak gak jelas" Meysha mencomot keripik kentang lalu kembali menatap layar LED di depannya yang menampilkan drama korea kesukaannya. "Andai aja si dito setia kaya ni oppa korea, gurun sahara otw gue sapu sampe bersih!"

"Ngadi ngadi ni orang udah lupain aja banyak cowok di luar sana"

"Enak banget lo ngomong! Gue gak bisa lupain sebelum dendam gue kebales! Liat aja!" Ucap meysha menggebu-gebu, tujuannya kesini untuk bercerita kepada zea jika kekasihnya~dito selingkuh di belakangnya. Ia baru mengetahui itu saat tadi siang di mall ia melihat dito bergandengan tangan dengan ketua cheerleader sekolahnya atau lebih tepatnya berpelukan!

Ghazea menepuk pelan pundak meysha ketika melihat tanduk muncul dari kepala temannya itu. "Bukan jodoh"

"Definisi sahabat sejati! selalu sehati, sefrekuensi dan juga sama sama gagal dalam percintaan!"

"Mana ada"

"Eh iya si gak sama! Kalo gue di selingkuhin kalo lo... Di tinggal pacar tunangan sama sodara sendiri CUAKSS" ucapnya ngakak lalu mendapat lemparan bantal dari ghazea. Emamg bener si tapi

"Ehh barra dkk lolos tuh seleksi basketnya~ tapi emang harusnya barra gausah ikut seleksi kan dia ketua? Trus erlan sama melvin kan tim inti ngapain ikut seleksi lagi, mario juga tim inti ngapain ikut juga sihh? Mereka cari muka apa cari... WOI ANJING GUE LAGI NGOMONG INI!!! DENGERIN!!!" Teriak meysha sebal karena zea nampak tak mendengarkan ucapannya

"Gue denger meyy, trus napa kalo mereka lulus?"

"Ya otomatis mereka turnamen basket ngewakilin sekolah donggg!! Lo tau nggak dimana tempatnya?"

"Hmm??"

"Di bandunggg omaygatt! Nanti kalo kita mau berangkat ke Bandung kita harus-..."

"Dih ngapain kita?" Potong ghazea. "Gamau gue"

"Yang bener aja?! Rugi dong?! Gue udah terlanjur bilang ke kepsek + bayar semua biayanya"

Ghazea menggeplak bahu meysha dengan kekuatan penuh membuat gadis itu berteriak kencang. "Enak banget ambil keputusan tanpa persetujuan gue! Gamau tau pokoknya gue gak ikut! Gue mau kerja bentar lagi ujian dan tunggakan gue masih banyak"

"Yaelah zee!!!! Disana cuma dua hari satu malem! Lumayan tau jalan jalan keluar kota"

"Gamau meyy gamauuuu" Kukuh zea.

"Ayolah ikut ya? Semua keperluan kita udah siap tinggal berangkat! Pokoknya lo ikut yaaaa" Meysha menggoyang goyangkan lengan ghazea dan sesekali mengecupnya membuat zea segera menarik lengannya.

"Lo ngapain juga ngebet ikut? Mau nemenin dito?"

"Ih amit amit! Gue kesana justru mau panas panasin dia"

"Gimana coba"

Meysha menyeringai licik. "Ada deh, pokoknya lo mau ikut! 1 hari sebelum berangkat gue nginep disini mastiin lo berangkat!"

Ghazea hanya mengangguk pasrah, tak ada salahnya juga ia ikut bukan? Ia juga ingin melihat bagaimana keindahan kota bandung. Selama ia hidup di dunia ini tak pernah sekalipun merasakan namanya liburan ataupun keluar kota, kehidupannya hanya seputar sekolah-kerja-tidur yahh hanya itu itu saja.

Dan benar saja

1 hari sebelum berangkat meysha menginap dirumah zea membawa tas punggung berisikan keperluan esok jadi mereka akan berangkat langsung dari rumah zea. Tak lupa menyetel alarm di setiap jamnya katanya agar tidak tidur terlalu nyenyak dan terlambat, karena mereka berangkat pukul 04.00 dini hari.

"Ze bangun ze.. Udah jam 3 pagi"

Ghazea mendengus lalu melemparkan bantal ke arah meysha yang berbaring di sampingnya. "Ini masih jam 3 pagi dan lo udah bangunin gue 5 kali! Kita berangkat jam 4 meysha caroline jovanka!"

"Santai aja kali! Gue kan meng antisipasi biar kita gak telat" Ucapnya tak mau kalah

Ghazea mengibaskan tangannya lalu tidur memunggungi meysha yang kembali tantrum di belakang sana.

Sebelum matahari menampakkan diri mereka sudah siap dengan tas punggung yang bertengger di bahu, duduk didepan gerbang sekolah menunggu bus datang. Zea tak mengira akan banyak yang ikut mulai dari anggota PMR yang dominan cewek, team cheerleader, pemain basket tentunya dan juga ciwi ciwi gabut yang hanya ingin cari muka saja seperti meysha ini.

Dua bus telah datang dan mereka pun bergegas masuk mencari tempat duduk yang mereka inginkan. Meysha dan zea duduk di bangku depan dengan zea yang di samping jendela, sengaja meysha mengambil bangku depan agar bisa leluasa melihat keadaan di belakang.

Dito masuk kedalam sembari berbincang-bincang dengan aluna~ si ketua cheerleader, tanpa menunggu lagi meysha pindah di kursi belakang di mana barra dan melvin berada, sedangkan erlan di bangku seberangnya. menyeret barra agar bangkit dari duduknya dan meysha duduk di sebelah melvin membuat cowok itu mengernyit tak paham.

"Ngapain lo disini? Dimana meysha?" Zea yang tadi melamun dikejutkan ketika melihat meysha berubah menjadi lelaki dengan tinggi di atas rata rata.

"Noh di belakang sama melvin"

Ghazea berdiri menatap bangku di belakangnya. "Ada aja" Ucapnya ketika melihat meysha menempel ke melvin seperti lintah.

"Tumben lo ikut acara beginian" Tanya barra basa basi.

"Kelakuan meysha"

"Itu temen lo hiperaktif ya gk kayak lo yang cuman diem + wajah jutek jadi kayak orang kena tipes"

Ghazea melotot. "Badan segede gaban sukanya susu kotak stroberi!"

"Heh mulut lo!" Barra membekap mulut zea membuat gadis itu menggigit tangannya.

"tangan lo bau tai huek" Gadis itu memperagakan orang sedang muntah membuat barra gemas dan mengacak rambut zea.

Selama perjalanan tak henti hentinya mereka adu mulut, mulai dari hal sepele sampai hal tak masuk akal seperti barra yang suka mengoleksi upil naga!

Zea pun tak menanggapi barra yang semakin lama semakin ngawur tentunya, matanya terasa berat seperti ada bongkahan batu besar yang singgah di kelopak matanya. Berusaha menahan kantuknya namun gagal, ia tertidur dengan cepatnya.

Barra merasakan ada sesuatu yang berat menimpa bahunya saat menoleh ia mendapati ghazea yang sudah tertidur pulas. Kebo emang, dimana mana bisa tidur.

Setelah beberapa menit kemudian barra pun ikut tertidur, dengan kepala yang menyender di atas kepala ghazea dan hal itu tak luput dari mata seseorang yang kini menatao mereka dengan tangan yang terkepal erat.

Tbc
---------

Pendek ya huhuhu ╥﹏╥

🌈imajinasi Author hilang di ambil SpongeBob

🗿udah itu aja si

BarrazeaWhere stories live. Discover now