O7 | Cupcakes

20 5 0
                                    

| happy reading |
| don't forget to give your best support |

###


Bulan Juli, bulan kelahiran Han Seungri. Sejak tanggal 1, aku sudah memikirkan kejutan apa yang harus kuberikan padanya, padahal ulang tahunnya juga tanggal 16. Aku bingung, karena tahun ini bisa jadi tahun terakhir kami bersama, aku ingin memberikan kenangan yang indah, yang bisa ia kenang sampai kapanpun.

Yang jadi masalah, aku tidak tahu harus memberi apa. Aku tidak tahu apa yang dia butuhkan, atau yang dia inginkan.

Satu bulan berlalu sejak hari itu, kami benar-benar kembali seperti biasa. Menjadi teman seperti sebelumnya. Awalnya canggung dan aneh, tapi aku berusaha bersikap biasa, Han Seungri pun tidak lagi membahas itu.

Namun, dia sedikit menjauh, dia jadi lebih sibuk. Kami jadi jarang belajar bersama, aku saja tidak tahu skripsinya sudah sampai mana. Ini yang membuatku bingung, karena dia tidak bilang apa-apa.

Bertanya pada teman-temannya? Tidak. Itu adalah ide buruk karena aku pernah melakukannya dulu, dan mereka dengan menyebalkannya malah memberitahukan rencanaku pada Han Seungri. Kejutan yang aku buat gagal total, walau dia tetap mengapresiasinya.

Satu-satunya cara adalah mencari tahu sendiri. Dan satu-satunya cara yang terpikirkan olehku adalah ini.

"Omong-omong, kau tahu apa yang disukai laki-laki?"

Di sampingku, Park Ji-young menoleh dengan tatapan bingung. "Maksudmu?"

Kalimatku ambigu, ya?

Dan ya, aku bersamanya malam ini. Sudah dua jam, kami kembali bertemu di titik di mana kami pertama bertemu dulu. Kali ini karena kami membuat janji bersama, tidak lagi unsur ketidaksengajaan.

Aku tidak tahu kenapa dia tiba-tiba mengirimkan pesan sedang di sini, lalu mengajakku kemari, tapi agaknya dia sedang bosan. Atau mungkin muak dengan pekerjaannya? Karena dia bilang dia kabur dari manager.

"Apa kau sedang berkencan dengan seseorang?"

Dia bertanya dan itu membuatku mengerjap, terkejut karena aku tanpa sadar sudah melamun, sekaligus karena perkataannya.

"Tidak, aku tidak mengencani siapapun."

"Lalu untuk apa pertanyaanmu tadi?"

"Teman dekatku minggu depan ulang tahun."

"Temanmu laki-laki?"

"Apa tidak boleh? Bukankah kita juga... teman sekarang?"

Dia terdiam sejenak, kulihat selanjutnya dia terkekeh kecil. Entah apa yang lucu. "Benar juga."

"Jadi?"

"Mau ke mal?"

"Hah?"

***

Aku sempat lupa dia seorang aktor! Bodohnya aku langsung setuju padahal bukan tak mungkin dia memiliki penguntit yang mengawasinya. Tapi untungnya selama kami menjelajahi beberapa toko, tidak ada yang mengganggu kami berdua.

Pertama, mungkin karena Park Ji-young masih dalam 'masa libur'. Kedua, karena wajah kami sama-sama tertutup. Dia membelikanku masker dan topi di awal masuk ke mal tadi.

Aku berakhir membelikan dia notebook—seperti saran Park Ji-young. Katanya karena tidak ada clue sama sekali, jadi biar Han Seungri sendiri yang menulis apapun yang dia inginkan dalam buku bersampul kalimat 'wherever you go, go with all your heart' itu. Kalimatnya sangat cocok dengan situasi kami, dan itu pilihan Park Ji-young sendiri.

Cupcakes | JisungWhere stories live. Discover now