1

10.7K 712 7
                                    

Terlarut dalam kekaguman akhirnya Ray tersadar dan kembali ke ranjang pesakitannya.

Dalam keheningan Ray mulai menyusun berbagai rencana untuk membongkar kebusukan Reva jalang kecil yang berlindung di balik muka polosnya itu, lama berpikir tanpa sadar Ray terlelap dalam tidurnya itu.

......

Beberapa minggu kemudian Ray akhirnya di perbolehkan pulang.
Ray pulang bersama bi Mira dan supirnya, entah kemana keluarganya itu karna dari mulai ia sadar hingga sekarang di perbolehkan pulang mereka sama sekali tidak pernah menjenguk Ray.

Mobil yang ditumpangi oleh Ray sampai di pekarangan mewah mansion Mahendra.

Melihat pekarangan mansion yang begitu indah Ray terpukau walau dalam hati berkata 'bagusan juga rumah gue pas di kehidupan pertama'.

Saat Ray memasuki ruang tamu dia melihat keluarganya sedang asik becanda dan tertawa dengan tingkahnya Reva itu. Ray yang melihat itu seketika merasa kesal lalu berkata dengan suara yang sedikit keras
"Enak ya ketawa-ketawa gitu sedangkan anaknya yang lain telbaring koma di lumah sakit. Ckckck kelualga macam apa ini yang bahagia di atas pendelitaan Olang lain dasal kelualga aneh" acara tertawa pun berhenti dan memusatkan penglihatan mereka ke arah suara itu berasal.

"Kaka udah pulang, maaf ya Eva ga bisa jenguk Kaka soalnya ga dibolehin sama mommy dan Daddy" ucap Reva dengan suara yang dibuat-buat imut itu. (najis bayangin suaranya)

Ray yang mendengar Reva berbicara seketika ingin muntah. Lalu Ray berkata "Kamu siapa sih kok panggil aku Kaka padahal umul kamu lebih tua dali aku. Juga aku ga mau ya dijengukin sama kamu Olang kita aja ga kenal"

"Hiks hiks hiks k-Kaka kok b-bilang gitu" ucap Reva sambil mengeluarkan air mata buayanya.

Freya yang melihat anak perempuannya menangis langsung menenangkannya.

"Apa yang kamu lakukan pada anakku hingga Eva menangis" kata Daddy dengan suara yang sedikit membentak.

"Lay ga melakukan apapun kok lay cuma bilang dia siapa kok malah dasal aneh. Udah lah cape ngadepong kelualga aneh ini pengen istilahat ayo bi antelin aku ke Kamal aku lupa alahnya" ucap Ray sambil menahan rasa sakit karena orang tuanya lebih membela anak pungot itu daripada anak kandungnya karena Ray ga mau masalahnya menjadi panjang ia berlalu begitu saja menuju kamarnya dengan di tuntun oleh bi mira.

Sesampainya di kamar Ray langsung mengganti bajunya dan menuju ranjang untuk istirahat.

Malam pun tiba Ray sudah mengganti pakaiannya dengan baju tidur yang agak kebesaran ditubuhnya itu sehingga menambah kadar keimutan dia.

Tok tok tok (anggap aja suara ketukan pintu)

"Tuan muda anda di panggil tuan besar untuk makan malam bersama" panggil salah satu pelayan.

"Iya bi nanti lay kesana" teriak Ray didalam kamar

"Hahh saatnya menghadapi dlama mulahan si leva" helaan nafas Ray sambil berjalan menuju ruang makan.

Tepat di ujung tangga lantai 2 Ray naik ke atas pegangan tangga dan meluncur kebawah. Keluarga yang melihat kelakuan Ray yang bikin jantung copot itu hanya bisa mengelus dada. Tepat di bawah sana Ray langsung ditangkap oleh Daddy-nya dan langsung dibawa ke ruang makan itu dengan di gendong ala koala.
'ringan sekali tubuhnya apa dia tidak makan dengan baik' batin sang Daddy. Ray yang berada di gendongan sang Daddy pun memberontak untuk turun karena Ray merasa harga dirinya sebagai orang dewasa tercoreng walau dirinya berada di tubuh anak berumur 10 tahun namun tetap saja jiwanya itu jiwa orang dewasa.

Sesampainya di meja makan akhirnya Ray bisa turun dari gendongan sang Daddy dan dia langsung naik ke kursi yang masih kosong itu namun ketika dia duduk dia tidak bisa melihat makanan yang ada di meja makan karna tubuhnya terlalu pendek buat dia. Mereka yang berada di meja makan menahan tawa mereka melihat betapa pendeknya Ray.

Daddy yang melihat itu langsung mengangkat Ray kedalam pangkuannya walau ada sedikit penolakan dari ray. Namun pada akhirnya acara makan pun berjalan dengan tenang tanpa adanya drama dari si Reva.








Segitu dulu yah
Maaf kalo ada yang typo atau ada yang kurang nyambung. Mohon juga di koreksi hehehe😁✌️

Ini cerita hasil dari imajinasiku kalo ada kesamaan dari cerita lain mohon maklum soalnya aku ngambil referensi dari cerita yang lain.

Transmigrasi Jadi BocilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang