15

3.1K 218 14
                                    

WARNING!
TYPO BERTEBARAN!!












HAPPY READING!

Mobil yang di tumpangi oleh Ray kini telah sampai di mansion. Ray pun  turun dari mobil yang ditumpanginya dan langsung memasuki mansion itu.

Saat memasuki mansion Ray melihat suasana mansion yang tampak sepi itu mungkin yang lain masih ada urusan diluar itulah yang ada dipikirannya setelah melihat suasana mansion.

Saat melewati dapur sayup-sayup Ray mendengar seseorang sedang berbicara yang entah dengan siapa.

Karena penasaran Ray langsung menghampiri suara itu.

"Iya tenang aja semua sudah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan sedikit lagi kita akan menguasai seluruh harta Mahendra"  ucap seseorang itu

"Cuma sedikit hambatannya, mereka mulai menyayangi dia aku takut itu akan menggagalkan semuanya" sambungnya.

Suara itu nampak tak asing bagi Ray. Namun Ray tak dapat melihat dengan jelas siapa orang tersebut karena orang itu terhalangi oleh lemari sehingga Ray tak dapat melihatnya secara jelas. Namun yang pasti dan Ray yakini yaitu suara tersebut merupakan suara seorang perempuan.

Lama berfikir tanpa sadar percakapan orang tersebut telah berakhir.

"Gue harus segera menyingkirkannya jika terlalu lama mungkin semua rencana yang telah disusun akan berantakan" gumam orang itu walaupun gumaman tersebut dapat didengar jelas oleh Ray karena suasana ruangan itu tampak sepi yang mana sedikit suara saja akan terdengar dengan jelas.

Ray tampak terkejut dengan apa yang didengar olehnya itu. Berbagai pertanyaan muncul dipikirannya setelah mendengar percakapan orang itu.

Karena tidak ingin ketahuan Ray segera pergi dari sana walau masih dilanda keterkejutannya.

Sesampainya di kamar Ray tak langsung mengganti pakaiannya namun dia malah mendudukan diri di sofa yang ada di kamar. Ray melamun pikirannya masih tertuju pada percakapan tadi.

Lama melamun akhirnya Ray tersadar dari lamunannya dan segera beranjak dari sana untuk berganti pakaian.

Setelah berganti pakaian Ray kini berdiri didepan cermin sambil bergumam "aku penasalan siapa yang akan disingkirkan oleh Olang itu".

"Hahh sudahlah jangan pikilkan itu dulu lebih baik sekalang aku mulai menjalankan lencana ku" sambungnya.

Ray langsung mengambil HP-nya untuk menghubungi seseorang.

"Halo"

......

"Bagaimana apa sudah telkumpul dengan lengkap"

.....

"Baiklah aku mau semuanya telkumpul dengan tepat waktu"

.....

"Hmmm"

Selesai menelpon seseorang Ray pun membaringkan tubuhnya karena terasa lelah dengan kegiatan sekolahnya.

Pikiran Ray mulai berkelana memikirkan rencana selanjutnya untuk membongkar kebusukan Reva di depan semua orang.
"Hahh jika semua ulusan lay selesai apa yang halus aku lakukan setelahnya?" Gumam Ray saat memikirkan jika semua urusan yang Ray(pemilik tubuh asli) miliki sudah selesai maka dia harus apa lagi.

"Apa aku halus pelgi dali lumah ini dan menghindali kelualga lay, atau tetap di lumah ini dan memaafkan meleka." Pikir Ray

Lama berfikir Ray sudah menentukan keputusannya ketika semua urusan yang Ray miliki selesai.

Namun keputusan itu hanya ray, author dan tuhan yang tau.

Setelah mengambil keputusan yang banyak pertimbangan itu Ray kini sudah terlelap dan berkelana di alam mimpinya.

Siang telah berganti malam, semua anggota keluarga Mahendra sudah kembali ke mansion.

kini satu persatu keluarga Mahendra mulai memenuhi kursi meja makan untuk makan malam. Begitu pun dengan Ray yang sedari tadi sudah duduk anteng di kursinya sembari menunggu anggota keluarganya yang lain.

Makan malam pun berlangsung dengan khidmat tanpa adanya drama dan pertengkaran.

Selesai makan malam seperti biasa mereka berkumpul di ruang keluarga dengan kesibukannya masing-masing seperti Reva yang sedang bercanda dengan para abangnya dan kedua orang tuanya yang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Sedangkan Ray, dia hanya menonton tv dengan bosan.

Bosan dengan menonton tv Ray beranjak dari sana tanpa banyak berbicara.

"Dasar tidak punya sopan santun" ucap daddy yang merasa kesal pada tingkah Ray.

Ray yang mendengar ucapan sang Daddy seketika menghentikan langkahnya dan membalas ucapan sang Daddy.

"Aku begini kalena Daddy yang tidak pelnah mengajalkan ku sopan santun" ucap Ray, setelah itu melanjutkan langkah nya untuk pergi ke kamar.

"Kau.." ucap daddy yang siap memarahi Ray namun ucapan terhenti saat Alvero memotong ucapannya.

"Udah lah dad, dia emang begitu sedari dulu" potong Alvero.

"Hahh" sang Daddy menghela nafas guna meredakan emosinya.

Setelah itu mereka kembali pada aktivitas sebelumnya walau sang Daddy masih merasa sedikit kesal atas sikap Ray itu.














maaf banget author baru bisa update setelah 2 bulan menghilang, buat menyelesaikan berbagai persiapan ujian dan ujian yang menguras tenaga banget sampe author ga sempet update.

Kalau boleh jujur author sudah kehabisan ide buat lanjut cerita ini. Apalagi author lama ga lanjut cerita yang mana mungkin lupa sama alur cerita yang udah dibuat oleh author sendiri.

Maaf banget kalo bab ini ga nyambung dan banyak typonya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Transmigrasi Jadi BocilWhere stories live. Discover now