14

4.9K 292 1
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!!







Happy Reading!!

Setelah mendapat persetujuan dari Ray dan Garvin mereka pun langsung duduk tanpa ada drama rebutan tempat duduk seperti sebelumnya.

Setelah memperbolehkan Leon dkk dan Reva, Ray dan Garvin kembali melanjutkan acara makannya tanpa terganggu dengan percakapan mereka.

"No beli makan gih" perintah Nathan pada Nino

"Duhh kok gue sih Lo kan punya kaki ngapain nyuruh" protes Nino

"Udah nihh pesan makanannya. Kalo ada lebihnya buat Lo aja" ucap Nathan dengan tangan yang merogoh sakunya dan langsung memberikan uang 1 lembar berwarna merah pada Nino.

"Nahh gini dong, jadi mau pesan apa? Biar gue yang beliin" ucap Nino dengan wajah yang begitu bersinar setelah menerima uang yang diberikan oleh Nathan.

"Dek mau makan apa?" Tanya Nathan pada Reva dan mengabaikan pertanyaan dari Nino.

"Hmm Eva ingin nasi goreng aja deh sama mau jus mangga boleh kan?" Ucap Reva.

"Boleh kok, No beliin nasi goreng 2 ya dan buat minumnya jus mangga sama air putih aja" jawab Nathan

"Yang lain mau apa?" Tanya Nino

"Samain aja kaya punya Nathan biar ga ribet dan ini uangnya punya gue sama Leon" jawab Lucas sambil menyerahkan uang dia pada Nino

"Oke kalo begitu" ucap Nino dan langsung meluncur membeli makanan.

Tak lama Nino datang dengan membawa nampan yang berisi pesanan mereka dan langsung membagikan makanan yang tadi dipesan oleh mereka.

Mereka pun langsung memakannya dengan khidmat.

Makanan Ray dan Garvin telah habis namun belum beranjak dari duduknya karena mereka masih merasa kekenyangan jadi mereka berniat untuk menunggu sebentar agar makanan tersebut tercerna.

Sambil menunggu makanan dalam perut mereka tercerna mereka mengobrol berbagai hal. Saking asiknya mereka mengobrol tanpa sadar Makanan yang dimakan oleh Leon dkk telah habis.

"Ehmm, dari tadi kita satu meja tapi kita ga tau nama kalian. Kenalin nama gue Nino wijaya orang paling ganteng di sekolah ini dan panggil bang Nino karena gue liat-liat kalian ini kayanya adek kelas gue. Salam kenal ya adek manis" ucap Nino sambil memperkenalkan dirinya dengan percaya diri.

"Kenalin nama aku layyan pake lllll bukan lllll dan ini teman lay namanya Galvin. Salam kenal juga bang Nino" ucap ray yang memperkenalkan dirinya juga Garvin.

"Nah orang yang di sebelah kanan gue namanya Nathan dan cewe yang ada disebelah Nathan itu namanya Revalina. Terus orang yang wajahnya datar itu namanya Lucas dan yang wajahnya kek triplek yang datar dan dingin ini namanya"

"Leonard Altair Bravaska dan panggil Abang, bang Leon ya baby Ray" ucap Leon yang memotong ucapan Nino yang sedang memperkenalkan teman-temannya sambil menatap lekat Rayyan.

Mulut Nino menganga kaget setelah mendengar kalimat yang diucapkan oleh Leon itu cukup panjang karena menurutnya Leon hanya akan berbicara seperlunya saja itupun sangat singkat. Atau Leon hanya mengucapkan 'iya', 'tidak' dan 'hmm' saja.

Tidak cuma Nino kaget mendengar ucapan Leon yang lain pun sama terkejutnya akan tetapi mereka dapat menutupi rasa terkejut itu.

Berbeda dengan Reva yang meremat kuat rok-nya untuk melampiaskan rasa kesalnya pada Ray karena Leon merupakan orang yang susah untuk dipengaruhi oleh ya beda lagi dengan yang lain, yang sangat mudah Reva pengaruhi. Dan dengan mudahnya Ray dapat meluluhkan Leon yang notabenenya susah untuk ia pengaruhi.

Setalah tersadar dari keterkejutannya itu Nino mengajak Ray dan Garvin untuk mengobrol, sekedar berbasa-basi saja agar mereka tidak canggung.

Disela obrolan itu Garvin melihat jam ditangannya yang ternyata sebentar lagi jam istirahat akan berakhir.

"Kak gue sama Ray pamit mau ke kelas dulu, bentar lagi jam istirahat udah mau abis" pamit Garvin sambil menarik tangan Ray.

"Ohh iya, silahkan Vin kita-kita juga mau ke kelas habis ini" balas Nino dan di angguki oleh Nathan dan Lucas.

Ray dan Garvin pun langsung pergi dari kantin itu dan berjalan beriringan menuju kelas.

Tepat setelah Ray dan Garvin telah sampai di kelas, Tak lama setelah itu bel masuk pun berbunyi yang menandakan istirahat telah berakhir.

Dan mereka pun kembali melanjutkan pembelajaran seperti biasanya tanpa ada hambatan apa pun.

Kringg kringg kringgg

Bel pulang telah berbunyi menandakan pembelajaran telah selesai.

Para siswa dan siswi berhamburan keluar dari kelas untuk pulang kerumah ataupun main bersama teman-temannya, namun ada juga yang masih berada disekolah untuk melaksanakan piket kelas atau untuk mengikuti ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya.

Seperti Ray yang kini masih ada di sekolah karena sedang menunggu supir yang menjemputnya. Lama menunggu akhirnya supir yang menjemputnya datang Ray pun segera masuk kedalam mobil.












Segitu dulu.
Kalo ada typo mohon koreksi.

Makasih buat kalian yang udah baca cerita ini.

Transmigrasi Jadi BocilOù les histoires vivent. Découvrez maintenant