6

7.6K 419 17
                                    

WARNING!!!
TYPO BERTEBARAN!


Happy reading!!

1 jam kemudian orangtuanya Ray sudah bangun dan mulai melakukan aktivitasnya masing-masing seperti mommy yang memasak untuk sarapan keluarga Mahendra sang Daddy yang bersiap-siap untuk pergi ke kantor dan kedua abangnya yang sedang bersiap-siap untuk sekolah.

Penjelasan: kalau kalian bertanya kenapa kedua abang Ray masih sekolah jawabannya itu karena kan Ray masih umur 10 tahun agak ga memungkinkan jika Ray langsung dimasukan ke SMA, jadi aku masukin Ray ke SMP aja itu pun masih kelas 1 SMP. Dan Nathan ini sekarang masih kelas 3 SMP. Untuk Abang pertamanya aku buat dia masih SMA. Jadi anak-anak Mahendra ini masih pada sekolah aja. Terus juga kenapa si Reva ini jarang muncul, aku masih bingung dialog buat dia ini.  Sekian penjelasannya!!

Untuk si Reva, dia lagi nginep di rumah temannya itu ga tau deh siapa temennya setiap seminggu sekali pasti bakal nginep di rumah temannya.
Padahal itu cuma alesan....

Jika kalian bertanya Ray dimana dia masih tidur di kamar orangtuanya.

Selesai bersiap Daddy langsung membangunkan Ray untuk sarapan dan pergi sekolah walau dirinya merasa tak tega membangunkan Ray yang sedang terlelap ini.

"Ray bangun, ayo sarapan dan pergi sekolah" ucap Daddy sambil sedikit menggoyangkan tubuh Ray agar dia terbangun.

"Hmmm lima menit lagi Daddy" jawab Ray dengan mata yang masih tertutup.

"Ray cepat bangun, katanya kau ingin sekolah"

Mendengar kata sekolah Ray langsung terbangun dari tidurnya.

"Jam belapa sekalang Daddy" tanya ray sambil mengucek matanya.

"Jangan di kucek matanya nanti iritasi, sekarang jam 6.30" jawab Daddy sambil menghentikan aksi Ray ini.

"Ayo cuci muka dan gosok gigi dulu, nanti kita sarapan dan berangkat sekolah" ajak Daddy sambil menggendong Ray menuju kamar mandi, lalu membantu Ray mencuci muka dan menggosok gigi.

Sedangkan Ray yang di perlakukan seperti itu hanya diam dan menurut  saja karena jujur Ray masih mengantuk.

Selesai mencuci muka dan menggosok gigi mereka langsung turun ke lantai 1, menuju ruang makan untuk sarapan bersama.

Setibanya di ruang makan Ray langsung di dudukan oleh sang Daddy ke kursi khusus milik Ray.

"Ingin sarapan dengan apa?" Tanya mommy pada Ray.

"Lay ingin nasi goleng saja mom" jawab Ray.

Mommy pun mengambilkan nasi goreng untuk Ray dan mengambil sarapan untuk suaminya dan untuk anak-anaknya yang lain. Dan sarapan pun dimulai dengan tenang yang hanya menyisakan suara dentingan sendok yang beradu.

Akhirnya sarapan pun telah selesai dan mereka bersiap kegiatannya masing-masing.

"Ray, Nathan kalian akan berangkat bersama dengan Daddy" ucap Daddy sambil merapihkan bajunya.

"Tapi dad Nathan berangkat bersama temanku" protes Nathan setelah mendengar ucapan sang Daddy.

"Tidak, kau berangkat bersama Daddy dan tidak ada penolakan" final daddy

Nathan yang mendengar itu hanya bisa pasrah saja karena jika dia memaksa untuk berangkat bersama temannya ini dia akan di hukum.

Untuk Ray sih dia hanya menurut saja   karena dia tidak tau sekolahnya di mana.

"Ayo kita berangkat, ini sudah siang" ajak daddy.

"Iya, ayo cepat lay sudah tidak sabal untuk sekolah" jawab Ray sambil menarik tangan Daddy.

Ray menarik tangan Daddy hingga sampai tepat di samping mobil dan langsung duduk di belakang supir yang disusul oleh Nathan.

Mobil yang di tumpangi oleh mereka mulai menyusuri jalanan menuju sekolah Ray dan Nathan.

Tiba di sekolahan, Nathan turun lebih dahulu yang langsung disambut teriakan murid-murid di sekolah bravaska.

"Nathan ganteng banget hari ini"

"Nathan mau ga jadi pacar aku"

"Aaaa Nathan kok ganteng banget sih"

Dll.

Nathan yang mendengar teriakan itu hanya diam saja karena sudah terbiasa.

Ray yang belum turun karena ada urusan dengan Daddy Nya ini.
Urusannya itu adalah

"Dad" panggil Ray sambil menadahkan tangannya dengan maksud meminta uang saku.

"Apa" tanya Daddy dengan bingung

"Uang dad" ucap Ray

Daddy yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang dia kira ada apa ternyata meminta uang. Lalu Daddy pun langsung memberi 2 lembar uang berwarna merah.

"Makasih dad" ucap Ray setelah menerima uang itu lalu Ray mengecup pipi sang Daddy sebagai tanda terima kasih.

Ray pun langsung turun setelah urusannya selesai. Seketika teriakan yang tadi terdengar langsung berhenti menyisakan banyak tanda tanya.

"Ehh siapa tuh, kok turun dari mobil yang di tumpangi Ray"

"Mubar ya"

"Aaaa gila gemes banget"

"Karung mana karung"

Begitulah keributan yang terjadi saat Ray turun dari mobil.

Nathan yang melihat Ray turun pun langsung mengajaknya keruang kepala sekolah untuk menanyakan kelas yang akan Ray tempati.












Segitu dulu untuk hari ini

Kalo ada typo mohon koreksi ya.

Makasih buat yang masih baca cerita ga jelas ini.

Transmigrasi Jadi BocilWhere stories live. Discover now