12

6K 376 7
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!













Happy Reading!!

Suara dehaman membuat mereka terkejut dan langsung mengentikan  pertengkaran mereka.

"Jadi ada yang bisa jelaskan kenapa kalian bertengkar di pagi hari?" Tanya Daddy

Ucapan sang Daddy membuat mereka tersadar dari keterkejutannya.

"Jadi gini dad...."

Nathan pun menjelaskan apa yang terjadi hingga mereka bisa bertengkar. Namun Nathan hanya menjelaskan apa yang dia lihat dan tidak mendengar penjelasan dari pihak Ray.

Daddy yang mendengar itu sebenarnya langsung emosi.

"Ray mengapa kamu bilang begitu. Padahal Reva itu saudaramu" ucap daddy dengan penuh emosi.

"Dad, lay tidak mengatakan itu. Malah lay disuluh menjauhi kalian" bantah Ray

"Daddy tidak percaya dengan ucapan mu" ucap Daddy

Ray yang mendengar sang Daddy tidak percaya dengan ucapan itu langsung mengacak-acak rambutnya yang sudah ditata rapih. Dia merasa frustasi dan berusaha untuk membela dirinya dan membuat yang lain percaya akan ucapannya.

Namun tak lama kemudian Ray seketika ingat bahwa di ruang makan terdapat CCTV yang tentunya merekam semua kejadian tadi pagi.

"Kalo Daddy gak pelcaya coba aja lihat CCTV. Kalian mungkin akan tau kebenalannya" usul Ray

Daddy yang mendengar usulan Ray ada benarnya juga mengapa dia tidak kepikiran sampai sana.

Mendengar hal itu wajah Reva seketika memucat dan panik. Karena tentu saja yang salah disini ialah Reva. Namun Reva sebisa mungkin mengontrol raut wajahnya itu agar tidak dicurigai.

Salah satu dari mereka memandang Reva dengan tatapan yang sulit diartikan karena dia melihat dengan jelas wajah Reva yang pucat pasi.

"Sebaiknya kita sarapan. Ini sudah hampir telat" ucap Daddy yang seolah-olah tidak mendengar usulan Ray.

'huft hampir saja ketahuan' batin Reva dengan lega. Namun berbeda dengan Reva. Ray malah ingin melayangkan protes namun dia urungkan ketika melihat jam yang sudah hampir telat.
Ray pun duduk di kursinya dan langsung memakan sarapannya dengan tenang walau didalam hatinya misuh-misuh tak jelas.

Acara sarapan pun berjalan dengan tenaga.

Setelah selesai mereka langsung berangkat untuk melakukan aktivitas seperti bekerja dan sekolah.

Dan seperti biasa Ray diantar oleh supirnya ke sekolah. Ya Ray kini memiliki supir untuk mengantar jemput dirinya.




POV DADDY

"Jo ambilkan rekaman CCTV yang ada di ruang makan. Dan saya mau sebelum istirahat rekaman tersebut sudah ada" perintah Daddy pada tangan kanannya yang dipanggil Jo itu.

Saat sampai di ruang kerjanya yang ada di kantor daddy langsung menghubungi tangan kanannya untuk mengambil rekaman CCTV yang ada di ruang makan.

Sang Daddy kepikiran dengan usulan Ray untuk melihat rekaman CCTV itu.
Ada baiknya dirinya melihat kejadian tadi pagi agar dirinya tidak salah menghakimi.

Sebenarnya sang Daddy ini kurang srek sama Reva. Entah mengapa dirinya merasa Reva ini kurang baik.
Dan dirinya mulai curiga dengan gerak gerik Reva yang sedikit mencurigakan seperti setiap hari libur Reva akan menginap di rumah temannya yang entah siapa itu dan ketika Reva pulang dari rumah temannya beberapa kali sang Daddy melihat cara berjalan Reva yang sedikit mengangkang seperti sudah melakukan itu.

Itu lah mengapa dirinya mulai curiga dengan Reva.

POV author

Sebenarnya bukan hanya Daddy saja yang merasa curiga tetapi Alvero atau Vero juga sudah mulai curiga dengan Reva. Namun hal itu ia tepis mungkin itu hanya perasaannya saja begitulah pemikiran sang kaka sulung ray.

Beralih pada Ray

Kini Ray sudah berada dikelasnya dan Ray sedang bercerita hal-hal random dengan garvin teman sebangkunya.

kring kring kring

Bel masuk sudah berbunyi yang menandakan bahwa pembelajaran dimulai dan obrolan mereka pun berhenti.

"Sekarang mata pelajaran matematika. Hahhh males banget pagi-pagi udah belajar menghitung aja" keluh garvin

"Iya males banget. Padahal mateli ini ga kepake buat sehali-hali" ucap Ray.

"Ehh pa Yaya datang"

Mendengar ucapan temannya itu seketika semua teman sekelas langsung duduk di kursi masing-masing dengan wajah yang sedikit tegang.













Segitu dulu.
Kalo ada typo mohon koreksi.

Daddy udah mulai curiga nihh sama si Reva.

Maaf untuk bab ini author ga bisa kasih alur yang panjang soalnya udah ada kelanjutannya, jadi kalo di tambahin bisa kacau dan harus di rombak lagi bab 13 nya.
Jadi ada kemungkinan bakal author panjangin di bab 13 ya.

Author ucapin makasih buat yang selalu baca atau mampir baca karya ini dan makasih buat yang selalu vote. Tanpa kalian cerita ini ga bakal berkembang sampai disini.

Sekian dari author.

Transmigrasi Jadi BocilWhere stories live. Discover now