4

8.7K 525 7
                                    

WARNING!!!
TYPO BERTEBARAN










Setelah membersihkan diri Ray langsung beristirahat karena ia merasa cape menghadapi dramanya si Reva itu.

Diruangan yang serba putih itu Ray  bertemu dengan pemilik dari tubuh ini.

"Bang Theo tolong jaga tubuh ini dengan baik dan juga tolong balas lasa sakitku selama ini" pinta Ray asli

"Mengapa harus aku yang membalas rasa sakitmu? Kenapa tidak kamu saja?" tanya Theo

"Lay menyelah abang, lay sudah tidak sanggup lagi menghadapi ini semua. Tolong bang Theo balasan rasa sakit ini dan dapatkan kasih sayang yang belum sempat lay lasakan. Dan maaf menyelet abang ke dalam masalah hidup lay ini" jelas Ray

"hahh baiklah jika itu mau mu akan ku turuti tetapi aku ingin tubuh ini sepenuhnya milikku" ucap Theo

"Baiklah jika itu mau Abang Lay akan menyelahkan tubuh lay sepenuhnya untuk Abang dan Abang boleh melakukan apapun semau Abang. Dan telima kasih sudah menuliti kemauan lay" jawab Ray sambil memeluk tubuh tinggi Theo

Setelah itu tubuh Ray perlahan menghilang dan Theo pun kembali ke tubuh Ray.

Theo atau kita sebut lagi Ray karena sudah kembali ketubuh Ray ini terbangun karena merasa terganggu dengan suara ketukan pintu kamarnya.

Tok tok tok

tuan muda anda dipanggil untuk makan malam. Ya Ray tertidur hingga malam tiba.

Ray yang terbangun pun bergegas membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur berwarna putih bergambar beruang yang sedikit kebesaran, yang mana itu dapat menambah kadar keimutan dia.

Ray yang sedang memperhatikan dirinya di cermin itu berkata
"Ganteng banget gue, tapi lebih ganteng pas di kehidupan peltama gue, telus juga pelut kaya loti sobek badan bagus, tinggi lagi. Hahh sekalang ga ada pelut kaya loti sobek yang ada pelut penuh lemak, pendek, mana cadel lagi hahh nasib -nasib" gumam Ray dengan ekspresi penuh iba dan beberapa kali Ray menghela napas memikirkan nasibnya ini.

Larut dalam pikiran Ray akhirnya tersadar bahwa dirinya sekarang sedang di tunggu diruang makan untuk makan malam. Lalu Ray langsung bergegas menuju keruang makan.

Tiba di ruang makan Ray menyadari bahwa dirinya telah membuat anggota keluarga yang lain menunggu tetapi Ray hanya bodo amat dengan itu dan Ray pun langsung duduk di kursi yang telah tersedia khusus untuk dirinya itu sehingga tidak perlu duduk di pangkuan lagi.

(Iya lah kursinya khusus kan dia pendek. upss!!)

Melihat Ray dengan santainya duduk di kursinya tanpa ada rasa bersalah pun Reva langsung menegurnya
"Kakak kenapa lama sekali Eva harus menunggu kakak padahal Eva sudah lapar banget" celetuk Reva

"Ya siapa suluh menunggu, padahal kalian bisa memulai makan malam kalian tanpa menungguku" balas Ray dengan wajah yang terlihat sedikit kesal.

"Eva kan ingin makan malam bersama" jawab Reva

Akhirnya terjadi lah perdebatan antara Ray dan Reva.

"Sudah-sudah lebih baik kita mulai makan malamnya ini" ucap Daddy untuk menghindari perdebatan yang kemungkinan akan panjang ini dan juga Daddy melihat mata anak kesayangannya (Eva) ini yang sudah mulai berkaca-kaca itu pun langsung menghentikan perdebatan mereka.

Acara makan malam pun berjalan dengan lancar walau ada sedikit perdebatan.

Setelah makan malam seperti biasa keluarga Mahendra akan berkumpul di ruang keluarga dengan kesibukannya masing-masing seperti Daddy dan Alvaro  yang sibuk dengan laptop dan urusan kantornya yang tak kunjung selesai, mommy yang sibuk dengan majalahnya dan sisanya sedang menonton tayangan yang ada di tv.

Ray kini duduk di karpet yang tersedia di ruang keluarga itu sambil memakan keripik dengan mata yang fokus menonton film yang tayang di tv.

Ray yang fokus itu tanpa sadar sekarang dirinya jadi tontonan semua orang yang ada di sana kecuali satu orang. Ya tau sendiri lah siapa.

Keluarga Mahendra merasa gemas dengan tingkah Ray yang memakan keripik dengan mulut penuh itu sehingga pipinya menggembung persis seperti tupai. Entak mengapa Ray seperti tidak ada rasa kenyang padahal dia baru saja selesai makan malam.

Namun oknum menggemaskan ini tidak menghiraukan yang lain malah fokus dengan tv dan keripiknya. Lama memperhatikan Ray Daddy tersadar bahwa Ray sudah terkantuk-kantuk dengan tangan yang masih aktif memasukan keripik itu itu padahal matanya sudah merem melek (pliss aga ambigu) menahan kantuknya itu.

Daddy yang gemas dengan tingkah Ray ini segera menyimpan toples yang berisi keripik itu ke atas meja dan mengelap tangan Ray yang penuh bumbu keripik. Setelah itu Daddy langsung menggendong Ray menuju kamarnya.

Tiba di kamar Ray di letakkan di atas ranjang dan menyelimutinya hingga sebatas dada. Lalu sang Daddy memandang sebentar anaknya yang telah dia abaikan dan mengecup dahi Ray sambil berbisik "maafkan Daddy yang telah mengabaikan dan selamat malam semoga mimpi indah".

Sang Daddy pun beranjak dari sana dan segera mematikan lampu kamar Ray lalu menggantinya dengan lampu untuk tidur. Lalu sang Daddy keluar dari kamar Ray.










Segitu dulu ya
Maaf banyak typo yang bertebaran dan banyak pengulangan kata soalnya aku bingung ngerangkai kata-katanya hehehehe 😅✌️

Juga aku ucapkan makasih buat yang sudah mampir baca karya aku ini.

Transmigrasi Jadi BocilWhere stories live. Discover now