5

8.2K 468 9
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!!




Beberapa minggu terlewatkan begitu saja dengan Ray yang sudah mulai belajar untuk menyusul mater pembelajaran yang ada disekolah Reva itu.

Ray belajar dengan sangat tekun untuk menyusul pembelajaran itu karena dirinya mempunyai tujuan untuk membongkar kelakuannya si Reva itu juga membuat Reva merasakan apa yang dirasakan oleh Ray yang dulu semasa hidupnya itu.

Malam pun tiba seperti biasa mereka makan malam dengan tenang dan akan berkumpul bersama diruang keluarga dengan kesibukannya masing-masing.

Ray yang sedang menonton tv seketika langsung ingat untuk menanyakan kapan dirinya bisa sekolah.

Ray sangat tidak sabar bersekolah dan memiliki banyak teman. Membayangkannya saja membuat Ray semakin tak sabar.

"mmm mom, dad kapan lay bisa sekolah?" tanya Ray

"Minggu depan kau sudah bisa bersekolah, di sekolahan yang sama dengan Reva" jawab Daddy

"Yahh dad, kenapa halus di sekolahnya leva sihh" keluh Ray

"Biar gak ribet mengawasi atau sebagainya jadi kau disekolahkan disana dan kau jangan pernah menyakiti kesayangannya Daddy ini karena disana kau akan diawasi kebetulan juga tempat itu milik teman Daddy jadi jangan macam-macam" ucap Daddy dengan sedikit peringatan.

"Hahhh baiklah" jawab Ray dengan pasrah dan helaan nafas panjangnya. Ray juga sedikit merasa sakit hati dengan ucapan sang Daddy.

"mmm dad" panggil Ray

"Apalagi" jawab Daddy dengan sedikit kesal

"Ituu pellengkapan sekolah lay, lay kan gak punya pellengkapan sekolah" tanya Ray dengan sedikit takut melihat sang Daddy yang sedikit kesal itu.

"Untuk perlengkapanmu nanti akan ada yang mengirim, jadi kau cukup diam dan terima beresnya saja" jelas Daddy

"Baiklah kalau begitu" ucap ray

Setelah itu mereka kembali ke aktivitasnya masing-masing.

Kalau ada yang nanya kenapa si Reva ga ada atau ga nimbrung itu karena si Reva ini lagi nginep di rumah temannya yang sedang di tinggal dinas oleh orangtuanya. Padahal....

Malam semakin larut mereka akhirnya pergi ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat.

SEMINGGU KEMUDIAN
Skip aja ya males mikir✌️

Pagi-pagi buta Ray ternyata sudah bangun. Dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah padahal ini masih jam 5 pagi dan jam masuk sekolah itu jam 8.

Tumben sekali ini bocah udah bangun
Padahal ini bocah suka bangun siang.

Setelah bersiap-siap dan menggunakan seragam Ray pergi ke kamar orang tuanya itu, saking bersemangatnya untuk pergi ke sekolah Ray tidak sadar kalau yang lain saja masih bergelung dengan selimut.

Tiba di depan pintu kamar orangtuanya Ray langsung menggedor-gedor pintu itu dengan tidak sabar.

Di dalam kamar sang Daddy mendengar suara keributan di luar kamarnya.

Ya ga ribut gimana Ray aja ngetuknya ga sabaran sampe gedor-gedor lagi.

Akhirnya sang Daddy membuka pintu itu dan melihat siapa yang membuat keributan di pagi hari.

Daddy melihat sekitarnya tetapi dia tidak menemukan siapa yang membuat keributan, sampai akhirnya sang Daddy akan menutup pintu kamarnya namun tidak jadi karena dia merasa ada yang sesuatu yang menahan pintu itu.

Hingga akhirnya Daddy melihat Ray yang sudah siap memakai seragam padahal masih jam 5.30.

"Ingin kemana dengan seragam itu" tanya Daddy.

"Lay kan ingin belangkat sekolah" jawab ray

"Ini masih pagi Ray, lihat ini masih jam 5.30 sekolah akan di mulai jam 8 pagi" jelas Daddy

Ray yang terdiam setelah mendengar ucapan sang Daddy itu tanpa sadar tubuhnya di gendong dan dibawa sang Daddy kedalam kamarnya.

Lalu Daddy menidurkan Ray di sebelah kiri istrinya atau di tengah-tengah.

"Tidur ini masih pagi, nanti Daddy bangunkan ketika sudah siang" ucap Daddy

Ray yang mendengar itu langsung berusaha bangun tetapi sang Daddy menahannya.

"Lay gak mau tidul Daddy, lay mau sekolah" ucap ray sambil berusaha membebaskan diri.

"Tapi ini masih pagi Ray, lihat matahari saja belum terbit" balas Daddy

"Sekarang tidur, tidak ada penolakan. Kalau kau masih memberontak Daddy tidak akan mengijinkan mu untuk pergi ke sekolah" ucap Daddy dengan sedikit penekanan.

Ray yang mendengan itu hanya bisa menurut saja karena jiga dia terus memberontak maka dia tidak akan bisa bersekolah.

Usai berkata seperti itu sang Daddy langsung mengusap lembut punggung Ray.

Ray yang merasa punggungnya yang di usap-usap itu perlahan mulai mengantuk dan akhirnya tertidur.

Melihat Ray yang tertidur Daddy pun ikut tertidur karena masih pagi sekali.








Segitu dulu ya.

Kemarin aku rencananya mau up bab ini pas paginya tapi ternyata kemarin malam ceritanya ga bisa ke save😭😭

Jadi baru beres sekarang padahal kalo ga ada kejadian ini mungkin pagi tadi bakal aku up.

Kalo ada yang typo mohon koreksi ya.

Makasih buat yang setia baca karya aku

Transmigrasi Jadi BocilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang