10

6.4K 402 9
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN!













Happy reading


Malam pun tiba

Ray yang masih tertidur karena merasa kelelahan akibat terlalu banyak menangis tadi siang.

Hingga suara maid yang memanggilnya untuk makan malam membuat Ray terbangun dan tersadar bahwa dirinya ternyata tidur sangat lama dari tadi pulang sekolah sampai malam.

Ray yang masih berbaring di atas tempat tidurnya itu langsung duduk dan mengumpulkan nyawanya atau kesadarannya, dengan rambut yang berantakan seperti singa dan muka bantalnya ini membuat siapa saja akan gemas melihatnya.

Setelah nyawanya terkumpul Ray langsung beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke toilet untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Setelah membersihkan diri Ray langsung pergi ke ruang makan untuk makan malam bersama.

Setelah semua anggota keluarga lengkap mereka pun langsung makan malam dengan tenang tanpa adanya keributan atau drama.

Selesai makan malam mereka langsung berkumpul di ruang keluarga kecuali Ray.

Setelah makan malam selesai Ray langsung pergi ke kamarnya.

Tiba di kamar

Ray duduk dimeja belajarnya dan langsung membuka laptop yang beberapa hari sebelumnya Ray pinta dari sang Daddy, untungnya sang Daddy langsung mengabulkan permintaan Ray ini.

Flashback on saat meminta laptop

Waktu itu seperti biasa setelah makan malam keluarga Mahendra akan kumpul di ruang keluarga dengan Reva yang bermanja-manja sama kedua Abangnya dan mommy sedangkan Ray yang fokus dengan acara tv yang tayang namun entah mengapa pikirannya ini tertuju pada suatu hal dan sang Daddy yang fokus dengan gadget-nya.

"Dad" panggil Ray yang berhasil mengalihkan perhatian sang Daddy yang sedang asik memainkan gadget-nya itu.

"Apa?" Tanya Daddy

"Hmm, lay ingin laptop Daddy" jawab Ray dengan kepala yang menunduk karena merasa takut akan ekspresi wajah sang Daddy yang terlihat menakutkan dimata ray dan kedua tangan memilih bajunya.

"Untuk apa kau ingin laptop?" Tanya Daddy

"Itu dad, lay ingin laptop untuk game dan tugas-tugas lay yang menghaluskan menggunakan atau membawa laptop" jelas Ray yang tentunya bukan itu tujuan Ray meminta laptop melainkan untuk sesuatu.

"Hmm, jika itu mau mu akan Daddy belikan dan besok barangnya akan sampai" ucap Daddy setelah mendengar alasan sang anak.

"Yeayy, makasih dad" ucap Ray yang kegirangan setelah mendengar sang Daddy akan membelikannya laptop itu pun langsung memeluk Daddy-nya.

Cup

Sebuah kecupan dipipi Ray layangkan untuk sang Daddy sebagai ucapan terima kasihnya.

Daddy yang mendapatkan kecupan itu langsung mematung hingga akhirnya tersadar dan langsung membalas pelukan Ray.

"Kalo gitu lay ke Kamal dulu ya, udah ngantuk" pamit Ray

Flashback end

Kembali lagi ke Ray yang sedang fokus dengan laptop-nya ini. Jarinya ini sangat lincah mengetik sesuatu.

Yang ternyata Ray sedang memindahkan semua uang tabungannya saat berada di tubuh pertamanya ini. Yang tidak diketahui oleh siapapun.

Dan Ray juga membuat sebuah tabungan yang tujuannya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu terhadap dirinya ini.

Atau mungkin Ray melakukan itu jika semua urusannya di keluarga ini sudah selesai atau terusir dari rumah ini maka Ray akan pergi jauh. Itu hanya sebuah rencana yang Ray pikirkan jikalau semua yang ada dipikirannya terjadi.

"Hah, untung gue inget passwoldnya tabungan gue. Ada untungnya juga dulu gue nabung" gumam Ray sambil memindahkan semua uang-nya.

Setelah selesai dengan uang tabungannya. Ray kini membuka sebuah situs yang berisi jual beli saham.

Ya Ray berencana akan membeli saham yang ada di situs itu untuk memperoleh penghasilan yang lebih.

Ray melakukan semua itu untuk salah satu rencananya yang telah ia susun ketika ia berada di rumah sakit.

Setelah selesai Ray langsung mematikan dan menutup laptopnya.

Dan langsung melakukan ritual sebelum tidurnya yaitu sikat gigi dan mencuci tangan serta kakinya.

Sesudah ritual itu, Ray langsung merebahkan tubuhnya di ranjang sambil menarik selimutnya hingga sebatas dadanya.

'ayah, ibu Theo kangen banget. Kalian lagi apa disana, pasti kalian sangat bahagia ya disana' batin Theo atau dengan mata yang memandang ke atas dan memikirkan orang tuanya.

Dirasa kantuknya mulai menyerang Theo atau Ray langsung mengucapkan  selamat malam kepada kedua orangtuanya yang telah meninggal itu.















Segitu dulu ya.
Kalo ada typo mohon koreksi.
Maaf jika cerita ini makin lama makin ga nyambung.

Makasih buat yang baca dan vote cerita ini. Tanpa kalian mungkin cerita ini ga akan lanjut.

Jujur aja beberapa hari ini author sempet down lihat ada yang komen jahat. Tadinya author ga akan lanjut lagi buat bikin cerita soalnya keburu males liat komen yang kaya gitu. Tapi setelah dipikir-pikir kalo author terus-terusan down otomatis yang ga suka sama author bakal kesenangan liatnya. Jadi author putuskan bakal tetep lanjut berkarya walau ada yang ga suka sama karya author. Author lakuin itu buat ngebungkam mereka dengan karya author yang terus berkembang ini.

Sekian dari author.

Transmigrasi Jadi BocilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang