007. Dia kembali?

2.3K 102 0
                                    

Halo gays, TMSI update! Maaf lama updatenya, soalnya aku baru lumayan sembuh dari penyakit aku.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya! Vote and komen serta follow...

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

007. Dia kembali?

Dewa yang masih berada di kantor di kejutkan oleh telepon dari pembantu nya. Ia langsung memanggil asistennya untuk menyiapkan mobil dan menunda rapat yang akan di lakukan sebentar lagi.

"Kenapa bapak terlihat sangat cemas?" tanya Lucas.

"Istrinya saya lagi terluka Lucas, jadi saya takut dia kenapa-kenapa," jawab Dewa di sela langkah kakinya.

"Bukannya Pak Dewa dan Bu Luna tidak akrab?" batin Lucas bertanya-tanya.

"Mungkin mereka udah baikkan dan saling suka, tidak mungkin kan selamanya mereka akan renggang," jawab Lucas sendiri dalam hatinya.

Sesampainya di lobby perusahaan, banyak mata karyawan perempuan yang terpesona dengan ketampanan ceo mereka.

"Itu pak Dewa kenapa buru-buru sekali ya?" bisik salah satu karyawan yanga ada di lobby.

"Mungkin ada keperluan, lihat saja wajah tampannya yang kecemasan," jawab karyawan yang lain.

"Walaupun terlihat cemas, ketampanan pak Dewa tidak pernah memudar. Gimana ya cara bisa dapatin hati pak Dewa," ucap karyawan satu lagi yang terlihat seperti perempuan penggoda.

"Heh... pak Dewa udah punya istri Larasita, jangan jadi pelakor kamu," jawab temannya dengan sinis.

"Huh... Anyer ga asik," jawab Larasita sambil menatap sinis ke arah Anyer.

"Udah - udah kembali kerja, nanti bisa-bisa kita di marahi sama Bu Vani," sela seorang karyawan yang waras di antara mereka.

Mereka yang mendengar itu langsung kembali ke meja masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan.

****
Luna dan Tari sekarang masih berada di kamar, setelah kejadian tadi Tari dan Luna semakin akrab. Ketika asik mengobrol, Luna dan Tari di kejutkan oleh sebuah dobrakan pintu kamar.

Brak!!

Suara dobrakan itu terdengar sangat keras, pelaku yang membuat itu hanya memasang wajah datar tanpa merasa bersalah.

"Astaga Dewa! Kamu mau buat Mama mati muda, ha?!" bentak Tari ketika melihat Dewa pelaku yang membuatnya terkejut.

"Ya enggak lah Ma, gimana keadaan Mama?" tanya Dewa sambil menghampiri wanita itu.

"Keadaan Mama baik-baik saja, tapi istri kamu yang tidak baik-baik saja," jawab Tari sambil menunjukkan luka kemerahan yang ada di kaki Luna.

"Kenapa bisa seperti ini?" tanya Dewa dengan menatap tajam menuntut penjelasan dari Luna.

"Dewa kamu jangan seperti itu sama istri kamu, pelayan kamu yang gada otak," jelas Tari.

"Pelayan yang mana? Pelayan aku banyak soalnya," tanya Dewa.

"Sepertinya dia pelayan baru, Mama juga tidak kenal. Lebih baik kamu tanya sama bi Rena."

Dewa langsung pergi keluar kamar tanpa ngomong satu katapun, Tari yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya saja.

Sesampainya di bawah Dewa langsung mengumpulkan semua pelayan yang ia kerjakan di rumahnya, beberapa menit kemudian akhirnya semua pelayan berkumpul di halaman depan.

Transmigrasi Menjadi Seorang Istri [ On Going]Where stories live. Discover now