014. Pulang ke indonesia

1.5K 61 0
                                    

Halo gays, TMSI update lebih awal. Jangan lupa tinggalkan jejak yaww!!

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

014. Pulang ke indonesia

Puing puing rencana seseorang wanita berperawakan tinggi, baru saja turun dari pesawat. Perjalanan berjam-jam dari Paris ke Indonesia membuatnya kelelahan. Dia menarik kopernya dan berjalan ke sisi bandara.

Maniknya melesat ke segala arah. Meninggalkan tempat kelahiran selama beberapa tahun membuat memori masa kecilnya mulai sirna. Ia menghela napas. Datang kembali ke Indonesia tanpa dilandasi sesuatu bukanlah prinsipnya.

“Aku telah kembali, Sayang. Kamu akan masuk ke dalam permainanku.” Wanita bersurai panjang-gelombang berwarna cokelat-hitam itu bergumam.

Tanpa sadar, asistennya berjalan mendekat ke arahnya. Seorang pria berperawakan tinggi, gagah, dengan kacamata hitam yang betengger menutupi matanya itu kini membungkuk di hadapan wanita itu.

“Selamat datang, Nyonya Kirana,” sambut pria itu ramah pada atasannya.

Wanita pemilik nama Kirana itu tersenyum, mengangguk sebanyak tiga kali pada bawahannya.

“Terima kasih atas sambutannya. Kamu bisa bawa koper saya, masukkan semuanya ke dalam mobil. Tanpa terkecuali. Aku mau jalan-jalan sebentar.”

“Siap, Nyonya.” Pria itu secara mengangkat dua buah koper dan membawanya ke alat transportasi yang ia kendarai tadi.

Sedangkan, majikannya, wanita itu berjalan menelusuri sekitar bandara dengan kaca mata hitam yang bertengger di atas kepalanya. Jalannya begitu angkuh. Matanya terus menelisik, menatap dengan tajam seseorang yang ada di sekelilingnya.

“Udah lama aku nggak ke sini semuanya berubah. Apa dia berubah juga? Berubah... tampan?” Kirana mengudarakan tawa di sela langkahnya.

BRAK!

Wanita itu tanpa sengaja menabrak seorang pria dengan setelan kemeja biru. Pria itu tersungkur, hingga beberapa barang pribadinya terpental dari pakaiannya.

“Ah, maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja.” Kirana segera berjongkok di hadapan pria itu, memunguti barang-barangnya dan menyerahkannya pada sang pemilik.

“Iya, nggak apa-apa. Santai.” Pria itu berdiri. Menerima barangnya kembali dari Kirana.

Kirana tersenyum, matanya melihat ke arah belakang pria di hadapannya. Sebuah dompet tergeletak mengenaskan di sana. Segera, Kirana meraihnya. Dia membuka dompet tersebut, di sisi benda itu, terdapat secarik kartu Identitas.

‘Kenapa wajah sama namanya nggak asing gini?’ batin Kirana.

Pria yang ada di dekatnya melirik Kirana, segera dia merebut benda itu dari tangan wanita tersebut.

“Thanks, sebelumnya.” Pria itu segera menyimpan dompetnya ke saku celananya.

Kirana sedikit tercengang. Dia menatap lamar wajah pria di hadapannya. Entah di mana dirinya pernah bertemu dengannya, tetapi baginya ini bukan pertemuan yang pertama kali.

Transmigrasi Menjadi Seorang Istri [ On Going]Where stories live. Discover now