Chapter 11

173 15 3
                                    

Disclaimer: Naruto|| Masashi Kishimoto
Pairing: Sasuke x Sakura
Rated: M

Don't like don't read yeah guys.

***********

DAMP PLACE

"Yuhuuuuu" Sosok pria berambut coklat dengan taring kecil terlihat di sudut bibir pria itu tengah mengejar seorang pendaki gunung. Pendaki itu berlari dengan tunggang langgang hingga berkali-kali terjatuh.

"Kau mau kabur kemana ehh" Kiba terus berlari dan sesekali melompat ke ranting-ranting pepohonan untuk memburu manusia.

Pria itu dengan rambut ala batok kelapa berlarian tak karuan menghindar dari vampire seperti Kiba. Dia adalah Lee, mahasiswa dari universitas Tokyo yang tengah melakukan pendakian di sebuah gunung terkenal di Jepang. Berkali-kali Lee terjatuh dan kembali bangkit demi menghindar dari Kiba. Ya.. Lee mengenal Kiba walaupun tidak begitu akrab. Sebab Kiba adalah mahasiswa dari Universitas Tokyo saat itu mengalami musibah menimpa dirinya. Saat ini Lee bertemu dengan sosok Kiba dalam wujud dan kondisi yang berbeda.

"Hahaha jangan lari ooii.. uuuhuuuyyyy"

Dari arah lain ada pria berambut pirang yang sering bersama dengan Kiba. Dia tak kalah gesitnya dengan Kiba. Pria itu menatap geram ke arah Kiba karena tak ada hentinya mengganggu manusia.

"Kibaaa.. berhenti bersikap menjengkelkan seperti itu Kiba" Shi mengejar Kiba yang terus menakuti Lee.

"Heeii Shi.. ini sangat menyenangkan" Shi mengepalkan tangannya merasa geram kepada Kiba. Bibirnya mengumpat kata-kata tak senonoh disana.

"Bakaaa.. berhenti bersikap bodoh Kiba. Kau harus___"

'duuuaarr'

"__aarrgghgg" Shi terjatuh ke tanah saat ia merasa ada sebuah benda menembus tubuhnya.

Kiba reflek menghentikan aksinya dan segera menoleh ke arah suara mirip seperti tembakan. Matanya melebar kala ia melihat sahabatnya jatuh dengan kondisi terluka.
"Shiiiiii" Kiba melompat dan mendarat persis di sebelah Shi. Kiba memangku tubuh Shi yang tengah mengerang kesakitan. Ada apa ini. Mengapa ada seseorang yang memberi peluru panas ke arah Shi.

"Arrggh tubuhku terbakar Kiba aarrgghh" erang Shi kesakitan.

"Bertahanlah Shi kau kenapa hah??!" Tanya Kiba panik. Jujur ia tak mengerti mengapa Shi tiba-tiba mengerang kesakitan setelah ada suara mirip tembakan. Apa Shi tertembak atau di tembak? Kiba melihat pakaian yang di kenakan oleh Shi berlubang dan lubang itu berwarna hitam mirip terkena setrika panas. Tidak itu saja, kulit serta daging pada Tubuh Shi terluka persis mengenai ulih hatinya. Lalu Kiba juga melihat Shi memegang perutnya.

"Bertahanlah. Aku akan membawa mu pada Itachi-sama." Kiba memposisikan tubuh Shi untuk segera ia gendong. Namun Shi menahan tangan Kiba untuk tidak bergerak sedikitpun.

"Tidak. Aarrgghh sepertinya aku akan berakhir aarggg.. i i ini... Peluru ini membakar isi organ dalam ku aargg"

"Shiiii..." Kiba menatap Shi dengan tatapan sedih.

"Tidak. Aku akan membawamu pada Itachi-sama." Kiba masih bersikeras berusaha membawa Shi namun lagi-lagi Shi menolak.

"Kiba. Percuma... A.. aku___"

Kiba melebarkan matanya saat kepala Shi seketika lemas dan jatuh terkulai.
"Shi... Shi... Shi.. tidak Shi.. berhenti bercanda okey.. Shi.. SHIIIIIIIII" Kiba meletakkan kepalanya di atas dada Shi. Mirip dengan orang yang tengah sujud.

Tidak berselang lama, Kiba menoleh ke arah dimana sebelumnya ada sumber suara ledakkan. Tatapannya yang tajam dengan wajah yang begitu menyimpan kemarahan. Bola matanya bergerak seakan mencari siapa pelakunya. Berani-beraninya mereka telah menembak Shi dengan peluru timah panas hingga timah itu memotong dan membakar organ tubuh Shi.

DAMP PLACEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin