Chapter 13 Tamat

252 18 5
                                    


DAMP PLACE

Gedung tinggi ber cat putih dengan tulisan Farmasi Uchiha lantai satu dan dua nampak tak ada cahaya lampu. Lantai pertama kilatan si jago merah membakar semua peralatan yang mudah terbakar disana. Apinya cukup besar namun tak mampu menerobos masuk ke lantai dua dan seterusnya. Sebab lantai dua, tiga dan seterusnya, alarm kebakaran telah aktif. Air mengucur melalui atal setiap lantai dengan deras. Maka dari itu banyak cairan menerobos dan membasahi setiap sudut ruang. Dinding putih lantai dasar kini terlihat menggelap. Sebab asap yang mengepul hitam telah menodai dinding putih tersebut.

Pria dengan surai merah berusaha mencari keberadaan Itachi dan Sasuke serta yang lainya. Sampai di lantai teratas mereka tak mendapati siapapun disana. Gaara mengumpat kata-kata kotor dari bibirnya. Ia banting pistol dengan peluru timah panas itu ke lantai. Semua terdiam merasa takut melihat amukan Gaara.

Ceklek..

Pintu dengan warna abu-abu terbuka. Gaara tau betul, itu adalah pintu darurat yang langsung menuju lantai dasar. Mata Gaara terbelalak saat melihat pria yang tentunya sangat ia kenali disana.

"Gaara!! Apa yang kau lakukan hah?!!" Bentak pria dengan surai merah. Rambut itu hampir sama dengan milik Gaara. Hanya bedanya, rambut pria ini lebih cerah dan memiliki wajah baby face.

"Nii-san??" Gaara membeku di tempat. Dia harus berkata apa?

"Kau sudah membuat kakak malu!! Apa yang kau lakukan hah?!!" Sasori berlari ke arah Gaara dan langsung memberi pukulan di wajah tampan Gaara. Gaara hanya terdiam sebab ia melakukan ini tidak memikirkan kakaknya. Padahal Sasori bekerja di gedung Farmasi ini untuk membayar sewa apartemen dan untuk kebutuhan lainnya. Tapi, adiknya ini malah mengacaukan segalanya. Berapa uang yang harus ia ganti setelah ini.

"Nii-san.. maafkan aku. Aku khilaf. Aku.. aku hanya tidak mau semua manusia menjadi korbannya!!" Jelas Gaara. Sorot matanya menggambarkan kekesalan namun ia juga merasa bersalah pada Sasori.

"Korban apa hah?? Korban apa?!!.." Tanya Sasori membentak. Gaara hanya terdiam dan menundukkan kepalanya.
"Kau ini tidak tau apa-apa soal taun Itachi dan tuan Sasuke. Kalau tidak ada mereka. Kita yang akan mati oleh Toneri dan makhluk lainnya!" Gaara mendongak menatap tak percaya ke arah Sasori. Apa yang dia katakan? Apa??

"Jadi Nii-san tau semua soal vampire itu? Atasan Nii-san itu?" Gaara masih terkejut. Ada rasa yang terselip tak percaya di hatinya. Mengapa Sasori bungkam. Pria berwajah baby face menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Bibirnya mengatup rapat memendam rasa kecewa dengan apa yang adiknya perbuat dengan brutal.

"Nii-san sengaja untuk bungkam agar kau tidak tau. Ini salah Nii-san. Harusnya Nii-san memberi taumu. Ini salah Nii-san" Sasori berkaca-kaca. Sebab ia harus berbuat apa setelah Itachi datang nanti. Apa yang ia perbuat.

"Nii-san.. ma..maafkan aku" Gaara mendekat ke arah Sasori namun Sasori menghindar. Ia seakan tak mau berdekatan dengan Gaara. Parahnya, Gaara tidak menyadari kalau dirinya selalu aman tanpa ada ancaman apapun dari para vampire jahat. Sebab ada Itachi yang sudah berjanji pada pekerjanya, kalau Itachi akan melindungi mereka.

"Sasori"
Tubuh Sasori menegang saat namanya di panggil oleh seseorang yang sangat ia kenali. Dengan rasa takut, ia menoleh ke sumber suara. Dengan cepat ia bersujud memohon ampun pada Itachi. Gedungnya hancur dan bahkan Gaara berniat membunuh Sasuke, adik Itachi.

"Tuan.. tuan.. hamba sangat minta maaf tidak bisa menjaga adik hamba sendiri. Maafkan hamba tuan Itachi-sama." Sasori bersujud tanda ia tulus berucap maaf.

Gaara sangat terkejut saat melihat gadis yang tentu saja sangat kenal. Kini gadis itu berdiri di sebelah Sasuke. Tapi lihat, sorot mata gadis itu sama sekali tak memandangnya. Hanya melirik sekilas itu pun tak ada makna disana. Gadis itu seperti tak mengenalinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DAMP PLACEWhere stories live. Discover now