Chapter 12

194 17 1
                                    

Disclaimer : Naruto|| Masashi Kishimoto
Pairing : Sasuke x Sakura
Rated : M

Don't like don't read!!

~~~~~~~~~~~~~
DAMP PLACE

Bruusshhh

Suara hujan lebat mengguyur kota Tokyo dengan deras. Hingga jalanan terlihat dipenuhi dengan genangan air hujan. Di luar sana nampak sepi tak ada kendaraan sedikit pun yang melaju melintas di depan gedung Farmasi Uchiha. Dari arah luar gedung itu nampak sepi namun apabila di lihat dari kaca-kaca besar disana nampak ada api di dalamnya.

Praaang.. bruukk!!

Suara kaca jendela lantai 7 hancur dan terlihat ada sesuatu yang keluar dari jendela itu. Terlihat sesuatu itu bergerak menggeliat seperti kesakitan. Dia adalah Sasuke yang berusaha di bunuh oleh segerombolan orang yang sudah memasuki gedung Farmasi milik Itachi.

"Aarrggghh.." Sasuke mengerang kesakitan. Tulang-tulang nya terasa hancur. Sebab dari ketinggian 7 lantai ia di jatuhkan oleh Gaara. Belum lagi tubuhnya yang di aniaya dengan kejam oleh beberapa manusia di atas sana.

Lalu jendela itu terbuka dan nampak ada pria berambut merah dan dua pria mengintip dari jendela itu. Terlihat dengan jelas, seringai penuh kepuasan saat melihat Sasuke tak bisa bangkit. Hanya bisa menggeliat kesakitan di tengah guyuran hujan. Lampu-lampu jalanan yang mampu menyinari tubuh Sasuke di tempat parkiran kendaraan.

"Jangan siksa aku. Kalau perlu langsung saja bunuh aku!! Aarrgghh" erang Sasuke memeluk dirinya sendiri.

Dari arah lantai tujuh, Gaara nampak menodongkan pistol dengan peluru timah panas yang mengarah ke arah Sasuke. Tidak ada raut wajah kesedihan disana. Hanya ada seringai dan sorot mata yang tajam seakan ia ingin sekali memusnahkan Sasuke. Vampire yang ia kira sudah membunuh Sakura.

"Mati saja kau makhluk terkutuukk!!"

'DOORR'

Gaara melebarkan matanya saat ia tak melihat Sasuke disana. Raut wajahnya sedikit panik. Ia edarkan sorot matanya ke sekeliling parkiran dan ruangan yang ada di belakang Gaara. Ia takut kalau Sasuke rupanya berada di belakangnya. Namun nihil. Ia tak mendapati siapapun disana. Hanya ada dirinya dan juga tiga orang lainnya.

"Sasuke menghilang!" Ujar Gaara panik. Sontak tiga orang itu ketakutan. Mereka takut kalau Sasuke tiba-tiba ada di sekitarnya.

"Berhati-hati lah. Sebab makhluk itu sangat licik" ucap Gaara memperingatkan pengikutnya.

"Baik lah Gaara" jawab salah satu orang itu dan di ikuti anggukan kepala oleh rekan lainnya. Mereka menguatkan genggamannya pada balok kayu yang mereka bawa. Begitupun dengan Gaara. Ia sudah ancang-ancang dengan pistol yang tengah berada di genggaman tangannya.

"Kita keluar dari kamar makhluk terkutuk ini" Semua berjalan mengikuti instruksi Gaara. Dan segera keluar dari Kamar Sasuke.

Sunyi. Itulah yang ada di suasana malam ini. Rintikan hujan mulai mengecil dari sebelumnya. Sasuke. Pria itu tiba-tiba sudah berada di tempat yang di sekelilingi pepohonan. Jalanan yang sepi hanya ada lampu jalanan, hujan dan pohon. Pria itu membuka matanya. Onyxnya ia edarkan ke depan. Ia mengingat ini tempat dimana.

Momen dimana dirinya menolong Sakura kembali teringat. Saat itu, kekasihnya di serang oleh Shi saat malam hari. Lalu ia datang untuk menolongnya. Yang membuat Sasuke sadar, mengapa dirinya ada disini.

Onyxnya melirik ke arah kiri. Ia melihat ada kepala pink berada di pundaknya. Di depan tubuh nya ada tubuh lain. Matanya melebar. Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Surai merah muda tengah memeluknya. Perlahan, pemilik kepala itu menarik diri memberi jarak antara dirinya dan pemilik surai merah muda. Onyx itu meredup dan tergambar kesedihan.

DAMP PLACEUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum