Oct, 2019

102 77 12
                                    

9 Oktober 2019.

Sorot lampu panggung mengikuti langkah demi langkah Laurena, dia sangat cantik dengan menggunakan dress berwarna hijau cerah.

Kakinya berhenti setelah berada di tengah-tengah panggung, dia membungkuk memberikan salam pada penonton. Matanya bertemu dengan Lia dan Felix yang juga ikut menonton, mereka tersenyum dan memberikan gesture seolah Laurena bisa melakukannya sebaik mungkin.

“Jangan gugup!” bibir Lia mengucapkan kata itu.

Felix mengangguk pelan mengisyaratkan Laurena harus yakin pada kemampuannya.

Melihat dukungan kedua sahabatnya, seolah mendapat dorongan kepercayaan diri.

Ia duduk di kursi depan piano yang kini sudah disediakan. Jari-jarinya begitu lihai bermain alat musik tersebut. Ratusan pasang mata memandang dengan kagum. Bahkan beberapa berbisik memuji keahlian Laurena.

Semua lampu panggung telah dinyalakan yang membuat semakin jelas bagaimana bersinarnya Laurena.

Semua lampu panggung telah dinyalakan yang membuat semakin jelas bagaimana bersinarnya Laurena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia memainkan dua lagu dari Liszt, yaitu La Campanella. Beberapaa bahkan sudah menepuk tangan mereka karena terkesan dengan keahlian tangan Laurena.

Puncaknya saat ia memainkan lagu kedua, Hungarian Rhapsody N 6.

Tepuk tangan itu mengema. Dia terseyum lepas setelah melakukan yang terbaik. Walaupun sebenarnya dia gugup di awal.

Bagaimana tidak gugup? Bahkan ada pianis ternama lulusan sekolah mereka yang hadir untuk melihat perkembangan seni musik di sana. Selain itu juga dia merupakan tamu undangan untuk festival sekolah. 

Ya, setiap tahun mereka melakukan festival sebagai perayaan untuk memperingati kapan berdirinya sekolah mereka. Tahun ini adalah yang ke dua puluh kalinya.

Laurena yang ditunjuk sebagai pembuka festival tentu terkejut. Ternyata karna inilah Ny. Tine memberikan test pada seluruh angkatan kelas sebelas untuk melihat siapa yang terbaik.

Penampilan seni musik berlanjut, kini Laurena berada di belakang panggung menghapus riasan dan mengganti dress menjadi seragam biasa.

Menuju bangku penonton yang sudah di jaga oleh Lia sebelumnya. Ternyata Athalia sedang melakukan siaran langsung di akun Istagram miliknya.

“Ini dia bintang kita yang bersinar tadi!” Lia mengarahkan kamera pada Laurena.

“Bisa aja.” Wajahnya berpaling dari kamera.

“Ada yang salah tingkah yaa.” Lia terus menggodanya.

“Udahan live-nya, ada yang nyanyi." Felix menghentikan mereka berdua.
"Nikmatin lagunya daripada live, vibes nya lebih berasa." Sambungnya.

MEMORIES OF BLUE ROSES [REVISI]Where stories live. Discover now