Bab 5

26 16 0
                                    

Sesampainya dirumah, Bintang melihat ada sang Papa yang menunggunya didepan pintu.

"Dari mana aja kamu?".tanya Dimas.

"Abis dari rumah Angkasa Pa".alibi Bintang.

"Tadi Papa tanya sama Angkasa, katanya kamu enggak ada dirumah dia, udah mulai berani bohong ya kamu". omel Dimas pada Bintang yang sibuk melepaskan sepatu yang ia kenakan.

"Pa, aku capek, marah nya nanti aja". ucap Bintang lalu membuka pintu rumah besar itu dan memasukinya.

"Bintang, Papa mu ini sedang bicara". bentak Dimas dibelakang Bintang.

"Pa, tolong ngertiin aku, aku capek, pengen istirahat".ucap Bintang dengan lesu berjalan menuju kamarnya.

"Oke Papa maklumin kali ini, tapi jangan kamu berbuat tidak sopan seperti itu, dan kata guru kamu besok kalian ada ulangan, pastikan dapat 100 jika dibawah 100 siap-siap kamu dapat hukuman". ujar Dimas yang melihat Bintang tengah menaiki tangga.

Bintang memasuki kamarnya dan meletakkan tasnya di atas meja. Ia berjalan mendekati nakas dan membuka sorokannya mengambil beberapa pil.

Ia menelan pil nya ditemani dengan air putih yang berada diatas nakas.

Glek

Glek

Glek

Suara air minum itu berbunyi dari tenggorokkan Bintang. Setelah meminumnya ia meletakkan kembali gelas nya sambil menundukkan kepalanya.

Mengambil nafasnya panjang-panjang lalu menghembuskannya.

"Capek, capek banget".gumam Bintang menahan rasa sakit didadanya.

Ia duduk dikursi depan meja belajar tak lupa buku hariannya didepannya.

Ia menulis beberapa isi hatinya di buku itu, juga menulis semua tentang Bulan.

"Kapan semua ini berakhir?".gumamnya.

***

Malam pun tiba sekarang waktu 19.00. Bulan turun kebawah seusai mandi dan mengambil makanan untuk ia bawa keatas.

"Mau ngapain kamu?".tanya Rini tiba-tiba berada dibelakang Bulan.

"Mau ngambil makanan Buk".jawab Bulan dengan sopan.

"Enggak, hari ini kamu enggak dapat jatah makan".

"Kenapa Buk".

"Serah akulah, mau ngasih kamu makan apa enggak".

Bulan hanya diam mencoba mencerna kata-kata Rini.

"Udah pergi sana kekamar kamu".ucap Rini sambil mendorong Bulan.

"Tapi bu, Bulan belum makan dari tadi".

"Terus".

"Bulan lapar bu".

"Yaudah tahan sana".bentak Rini kesal.

Tiba-tiba alexa datang memegang kedua pundak sang mama dan memajukan kepalanya.

"Ma, mama masak hari ini".tanya alexa dengan senang.

" Ini lo sayang, mama masakin makanan kesukaan kamu, ikan bakar sama daging kambing".jawab Rini dengan lembut.

"Udah Bulan cepat pergi kekamar kamu, ganggu aja tau gak".ucap Rini dengan kasar kepada Bulan.

Hurt Each Other (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang